Benny Kabur Harman: Banyak Pengacara Jadi Calo di Labuan Bajo

- Editor

Sabtu, 2 Desember 2023 - 21:53 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Benny Kabur Harman: Banyak Pengecara di Labuan Bajo Jadi Calo

Benny Kabur Harman: Banyak Pengecara di Labuan Bajo Jadi Calo

ads

LABUAN BAJO, Komodoindonesiapost.com Benny Kabur Harman menyoroti sejumlah kasus di Labuan Bajo dan maraknya praktek calo kasus yang bisa mempengaruhi kualitas penegakan hukum dalam memutuskan perkara di Pengadilan. Hal itu disampaikan Benny Kabur Harman saat menjadi pemateri dalam diskusi publik yang diselenggarakan oleh Komisi Yudisial (KY) di Labuan Bajo pada Jumat, 01 Desember 2023.

Dalam diskusi publik dengan Tema “Penguatan Komisi Yudisial Melalui Advokasi Perubahan Kedua Rancangan Undang undang Komisi Yudisial Nomor 22 Tahun 2004 Dalam Rangka Menjaga Integritas Hakim” itu dihadiri oleh Wakil ketua Komisi Yudisial, Siti Nurdjanah. Dihadapan wakil ketua Komisi Yudisial itu, Benny Harman menjelaskam bahwa kasus yang paling menonjol di Labuan Bajo adalah kasus sengketa tanah yang sedang trending. Namun, ia menyebut bahwa ada banyak calo di Labuan Bajo. Bahkan ia menyinggung profesi pengacara juga jadi calo di Labuan Bajo.

“Labuan Bajo ini banyak Calo. Lebih banyak lagi pengacara (oknum) merangkap jadi calo. Saya pernah kritik keras dulu (soal peran oknum pengacara yang jadi calo kasus dan tukang suap) ya itu yang bikin rusak hukum kita ini. Pengecara juga jadi tukang suap dia punya perkara. Kan banyak pengacara kita yang kena OTT KPK. Bukan membela si klien dari segi hukum tapi tukang suap,” ujarnya.

Tidak Ada Paragraf

Benny Harman menjelaskan bahwa tidak ada pengacara yang hebat. Justeru yang terjadi adalah banyak pengacara yang jadi tukang suap. Akibat ulah oknum pengacara ini, kata dia, kualitas penegak hukum menjadi rusak.

“Mana ada pengecara yang hebat, tukang suap itu yang terjadi. Akibat lebih jauhnya adalah kualitas penegakan hukum kita rusak. Banyak (pengacara) yang kena OTT KPK karena tukang suap. Bukan membela kliennya tapi tukang suap. Di pengadilan itu ya mohon maaf siapa yang lebi kuat uangnya. Bukan siapa yang kuat bukti hukum dan argumentasi hukum,” ujarnya.

Benny Harman menjelaskan bahwa acara yang digelar oleh Komisi Yudisial ini sangat bersukur diselenggarakan di Labuan Bajo yang saat ini sedang trending dengan kasus sengketa tanah. Berharap Komisi Yudisial bisa mengawasi para hakim dan bisa mengawasi para pengacara. Hal ini agar tidak ada lagi penegakan hukum yang sifatnya tidak viral tidak ada keadilan.

“Di Labuan Bajo ini banyak kasus sengketa tanah. Acara ini digelar di Labuan Bajo untuk memperkuat Komisi Yudisial mengawasi hakim mengawasi pengacara. Jangan sampai ada penegakan hukum no viral no justice. Sedikit sedikit Medsos. Nda ada uang nda ada keadilan. No power no keadilan. No money no justice,” ujarnya.

Menurut Benny Harman bahwa tugas Hakim itu adalah memberikan keadilan kepada masyarakat yang berkasus hukum untuk mencari keadilan. “Hakim Ini wakil Tuhan di dunia maka dia dianggap sumber keadilan. Maka kalau ada masalah datang ke pengadilan. Dalam keputusannya jelas demi keadilan. Demi keadilan berdasarkan Ke-Tuhanan yang Maha Esa. Apa itu keadilan, tidak ada devinisi yang jelas. Banyak ahli yang membuat devinisi keadilan itu bermacam macam. Kita datang ke pengadilan biar ada kepastian hukum,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa masyarakat yang sedang bermasalah mereka memilih jalur pengadilan justeru untuk mendapatkan keadilan. “Dulu saya selalu mengkeritik hakim. Masa untuk kasus yang sama putusannya beda-beda. Kita penting sekali memperkuat lembaga Komisi Yudisial ini. Sejarah bahwa Komisi Yudisial ini dibentuk untuk mengawasi para Hakim. Tidak mengawasi putusan hakim. Kalau ada putusan Hakim yang salah maka Komisi Yudisial tidak bisa mengkoreksi. Tapi ada Kejati, Mahkama Agung dan Peninjauan kembali,” ujarnya.

ads

Berita Terkait

Pjs Desa Lumut Dilaporkan ke Polres Mabar Atas Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa
Baru 3 Tahun Dikerjakan Proyek Irigasi Di Desa Tiwu Nampar Sudah Rusak, Petani Sebut Pelaksananya Adik Ipar Wakil Bupati
Dokter Yusi Klarifikasi Soal Dugaan Prostitusi Siswa SMA dan SD di Manggarai dan Manggarai Timur
Dinsos Mabar Bantah Pernyatan Kepala UPTD Dinas Sosial Provinsi Soal Dugaan Praktek Prostitusi Siswi SMA dan SD di Labuan Bajo
Upaya Mafia Tanah Utak Atik Tanah Ulayat Milik Masyarak Adat Mbehal Mendapat Perlawanan
Usai Melahirkan Bayi Dibuang 2 Malam di Hutan Masih Hidup
Nama Abi Salim Diduga Dalang Aktivitas Tambang Pasir Ilegal di Rangko Untuk Reklamasi Pantai Mawatu
Laporan Lengkap KIP Soal Dugaan Reklamasi Mawatu Resort

Berita Terkait

Kamis, 12 Juni 2025 - 20:13 WITA

Pjs Desa Lumut Dilaporkan ke Polres Mabar Atas Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa

Jumat, 23 Mei 2025 - 19:07 WITA

Baru 3 Tahun Dikerjakan Proyek Irigasi Di Desa Tiwu Nampar Sudah Rusak, Petani Sebut Pelaksananya Adik Ipar Wakil Bupati

Jumat, 23 Mei 2025 - 17:08 WITA

Dokter Yusi Klarifikasi Soal Dugaan Prostitusi Siswa SMA dan SD di Manggarai dan Manggarai Timur

Kamis, 22 Mei 2025 - 09:29 WITA

Upaya Mafia Tanah Utak Atik Tanah Ulayat Milik Masyarak Adat Mbehal Mendapat Perlawanan

Selasa, 25 Maret 2025 - 10:37 WITA

Usai Melahirkan Bayi Dibuang 2 Malam di Hutan Masih Hidup

Jumat, 28 Februari 2025 - 20:48 WITA

Nama Abi Salim Diduga Dalang Aktivitas Tambang Pasir Ilegal di Rangko Untuk Reklamasi Pantai Mawatu

Kamis, 20 Februari 2025 - 14:42 WITA

Laporan Lengkap KIP Soal Dugaan Reklamasi Mawatu Resort

Senin, 17 Februari 2025 - 16:15 WITA

BPN Mabar Kembali Disorot Diduga Bagian Dari Mafia Tanah

Berita Terbaru