JAKARTA, komodoindonesiapost.com – SMRC [Saiful Mujani Researce Counsulting] dalam hasil survei baru baru ini menunjukkan 40% pemilih percaya bahwa Prabowo Subianto dipecat karena masalah HAM.
Namun banyak juga yang menilai kasus penculikan dan pemberhentian Prabowo dari dinas militer tidak lagi berpengaruh terhadap elektabilitas capres.
Berikut temuan SMRC yang diperoleh komodoindonesiapost.com dari akun twitter [X] SRMC [@saifulmujani]:
Publik tahu Prabowo diberhentikan dari tentara?
Tahu, 38%
Tidak tahu, 62%
Dari yang tahu, YAKIN keputusan pemberhentian Prabowo benar?
Yakin, 44%
Tidak yakin, 41%
Tidak menjawab, 15%
Dari 44% yang YAKIN, siapa capres yang akan dipilih?
Anies-Imin, 22%
Ganjar-Mahfud, 40%
Prabowo-Gibran, 33%
Tidak Menjawab, 5%
Dari 41% yang TIDAK YAKIN:
Anies-Imin, 22%
Ganjar-Mahfud, 15%
Prabowo-Gibran, 55%
Tidak Menjawab, 7%
Ganjar-Mahfud menang di pemilih yang yakin keputusan pemecatan Prabowo itu benar. Namun, di pemilih yang tidak yakin, Prabowo akan menang satu putaran.
“Jadi isu HAM ini penting untuk pertarungan antara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud,” jelas Prof Saiful Mujani.
Data ini dipeoleh SMRC dari hasil survei nasional tatap muka SMRC 29 Oktober – 5 Nopember 2023.
Sementara itu, Komisi untuk Orang Hilang dan Tindakan Kekerasan [KontraS] mendesak KPU untuk memasuk isu pelanggaran HAM dalam materi debat Capres Cawapres.
“KontraS mendesak KPU agar menghadirkan debat yang betul-betul substantif dan berhasil menguji ‘isi kepala’ masing-masing pasangan calon. Debat yang kami harapkan pun bukan hanya acara yang sifatnya seremonial belaka dan formalistik,” kata Koordinator Badan Pekerja KontraS Dimas Bagus Arya dalam keterangan pers seperti dikutip pada Jumat (8/12/2023).
Bahkan KontraS meminta untuk meminta untuk menjadikan topik itu dalam debat perdana Capres Cawapres.
Dimas berharap debat perdana Capres Cawapres dalam Pilres 2024 bisa mengupas pemikiran para kandidat secara menyeluruh terkait masalah Hak Asasi Manusia [HAM]