Upah Pekerja Proyek di Mabar Tidak Dibayar Oleh Kontraktor

- Editor

Selasa, 9 Januari 2024 - 17:44 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Papan Tender Proyek Irigasi dan Bendungan milik PT. Ananta Raya Perkasa  di Le,mbor

Papan Tender Proyek Irigasi dan Bendungan milik PT. Ananta Raya Perkasa di Le,mbor

LABUAN BAJO, Komodoindonesiapost.com – Puluhan pekerja proyek bendungan dan saluran irigasi di Lembor, Kecamatan Lembor Selatan, Manggarai Barat, Florea-NTT diterlantarkan oleh Kontraktor dengan tidak membayar upah para pekerja.

Kasmir sebagai Suplier tenaga kerja pada proyek irigasi dan bendungan ini mengaku hingga saat ini ia dan kawan kawannya belum juga diberi upah oleh kontraktor. Hal itu sampaikan Kasmir saat diwawancara oleh media ini pada Rabu, 03 Januari 2024.

Akibat ulah sang kontraktor yang tak mau bayat upah pekerja, Kasmir menjadi sasaran dari para pekerja lain yang dia ajak.

“Saya sampe saat ini selalu dikejar terus oleh para anggota kerja yang saya rekrut. ada yang berasal dari Lembor dan ada yang dari Mukun – Borong. Mereka desak saya dengan nada emosi karena sudah lama upah mereka belum saya bagikan. Atas desakan itu saya juga desak kontraktor, lewat telepon dan chat WhatsApp namun tidak ada jawaban dari mereka,” ujarnya.

Kasmir mengaku bahwa dirinya sudah berulang kali menghubungi sang Kontraktor, Alfian Siboe untuk meminta agar upah mereka segera dibayar. Sayang, upaya Kasmir sia sia lantaran sang kontraktor tidak memberikan jawaban.

Kasmir menjelaskan bahwa total upah yang tidak dibayar oleh Kontraktor sebesar 237. 000. 000. “Total upah yang belum terbayarkan ke saya sejumlah Rp. 237.000.000,” ujarnya.

Proyek irigasi Wae Kanta dan Wae Cewo di Lembor Selatan ini dikerjakan oleh PT. Ananta Raya Perkasa dengan pagu anggaran Rp.18 Miliar.

Informasi yang dihimpun dilapangan proyek ini sudah melewati batas waktu pengerjaan. Namun, progres pengerjaan baru mencapai 50%. Pada informasi di papan tender yang dipasang dilokasi proyek bahwa pengerjaan proyek ini dimulai sejak 28 April 2023 dan selesai pada 29 Desember 2023. Namun, hingga saat ini, pengerjaan belum selesai.

Akibatnya, PT. Ananta Raya Perkasa harus membayar denda terhitung sejak tanggal 29 Desember hingga pengerjaan selesai.

Masih terkait upah para pekerja, Agus Umbu selaku PPK saat dihubungi secara terpisah oleh media ini pada Rabu, 03 Januari 2024 mengaku bahwa dirinya sudah mengingatkan kepada sang Kontraktor untuk melunasi upah para pekerja. “Secara pribadi sy sdh sampaikan ke pak Alvian dan pak Simon selaku Direktur untuk segera menyelesaikan seluruh upah kerja. Sy mhn maaf sy tidak bisa masuk terlalu jauh kedalaman manajemen penyedia jasa. Sy hanya bantu mengingatkan saja kepada mereka berdua,” ujarnya.

Direktur PT.Ananta Raya Perkasa, Alfian Siboe mengaku jika ia sudah diperingatkan oleh PPK terkait upah pekerja. “Dan utk upah pekerja merupakan tanggung jawab kami bkn tanggung jawab pengguna jasa..dan kami sdh diperingatkan oleh PPK utk segera mengatasinya…hy kami agak minta waktu sedikit tetap kami upayakan secepatnya tetap utk upah pekerja tetap akan kami bayar” ujarnya saat dihubungi secara terpisah.

Salah satu pekerja, Ben mengaku kecewa dengan sikap Alfian siboe yang selalu menunda pemberian upah. Ben dan kawan kawannya selalu ditanya sama keluarga kenapa belum juga mendapat upah. Natal dan Tahun Baru menjadi pengalaman pahit bagi mereka. Pulang ke rumah dengan tidak membawa uang.

“Setiap kali kami telepon kontraktor PT. Ananta Raya Perkasa jawaban mereka selalu besok, besok dan besok trus sementara kami selalu ditanyai terus oleh istri dan anak hasil kerja kami tapi mau tunjuk apa” ujar Ben.

Komodoindonesiapost.com kembali mengkonfirmasi kepada Alfian Sibo soal kepastian waktu pembayaran upah kepada para pekerja. “Sore juga….sy masih menunggu kepastian yg pasti …supaya tenaga kerja tidak kecewa kalau dijanjikan. utk upah sebagian sdh dibayar…sebagian lagi kami masih upayakan secepatnya…makasih,” ujarnya melalui pesan WhatsApp.

Secara terpisah, Camat Lembor, Raymundus Majar saat dihubungi media pada Kamis, 28 Desember menjelaskan bahwa selaku pemerintah kecamatan Lembor, dirinya sudah melakukan koordinasi dengan pihak kontraktor soal upah para pekerja yang belum dibayar. “Informasi tunggakan uang kerja, informasinya sedang proses, trims,” ujar Raimundus.

Berita Terkait

Cinta Terlarangku Dengan Perempuan PUB Cantik di Labuan Bajo
Laporan Lengkap KIP Soal Dugaan Reklamasi Mawatu Resort
Jual Beli Tempat Usaha Kampung Ujung
Kepsek SMPN 1 Kuwus Barat Diduga Lakukan Pungli, Sebut Dinas PKO Manggarai Barat Makelar Kasus
Aral Penertiban Aset Tanah Pemda Manggarai Barat: Warga Gugat, Ada Dugaan Tidak Tertib Administrasi
Proyek Mangkrak, Petani di Lembor Merugi Hingga Belasan Ton
Yohanes Dipanggil BKPSDM Usai Kritisi Hotmix Setebal Tempe
Pata Vinsensius Minta Segera Audit PT. Ananta Raya Perkasa

Berita Terkait

Sabtu, 22 Maret 2025 - 16:46 WITA

Cinta Terlarangku Dengan Perempuan PUB Cantik di Labuan Bajo

Kamis, 20 Februari 2025 - 14:42 WITA

Laporan Lengkap KIP Soal Dugaan Reklamasi Mawatu Resort

Jumat, 17 Mei 2024 - 07:18 WITA

Jual Beli Tempat Usaha Kampung Ujung

Sabtu, 11 Mei 2024 - 18:12 WITA

Kepsek SMPN 1 Kuwus Barat Diduga Lakukan Pungli, Sebut Dinas PKO Manggarai Barat Makelar Kasus

Sabtu, 17 Februari 2024 - 08:04 WITA

Aral Penertiban Aset Tanah Pemda Manggarai Barat: Warga Gugat, Ada Dugaan Tidak Tertib Administrasi

Sabtu, 20 Januari 2024 - 08:03 WITA

Proyek Mangkrak, Petani di Lembor Merugi Hingga Belasan Ton

Minggu, 14 Januari 2024 - 12:14 WITA

Yohanes Dipanggil BKPSDM Usai Kritisi Hotmix Setebal Tempe

Sabtu, 13 Januari 2024 - 11:03 WITA

Pata Vinsensius Minta Segera Audit PT. Ananta Raya Perkasa

Berita Terbaru

ilustrasi. sumber foto;net

Investigasi

Cinta Terlarangku Dengan Perempuan PUB Cantik di Labuan Bajo

Sabtu, 22 Mar 2025 - 16:46 WITA

ilustrasi foto Klab Malam, foto; ist

klab malam

Klab Malam Menjamur di Labuan Bajo, Berijin Hanya 1

Senin, 17 Mar 2025 - 19:09 WITA