BORONG, Komodoindonesiapost.com – Yayasan Sekolah Umat Manggarai Timur [Yasukmatim] telah menjalani usianya yang ke dua tahun setelah pada bulan februari tahun 2022, Yasukma dibagi menjadi tiga, yaitu Yasukma Manggarai, Yasukma Manggarai Barat [tahun 2021] dan Yasuk Manggarai Timur.
Yasukma Matim meskipun usianya yang masih bayi, upaya untuk menciptakan pendidikan yang berkualitas terus dilakukan.
Jumlah Sekolah Katolik di Manggarai Timur yang bernaung di bawah Yasukmatim sebanyak 115 sekolah.
Ketua Yasukma Matim, RD. Simon Nama Pr. saat ditemui di kediamannya di Borong Manggarai Timur menjelaskan Yasukma Matim akan meningkatkan kualitas pendidikan di Matim.
Setelah dipilih menjadi ketua Yasukma Matim, RD Simon telah melakukan Konsolidasi, membangun AD/ART dan membangun Tata Kelola Yasukma Matim.
Adapun Visi yang ingin dicapai adalah Era Baru Pendidikan.
Visi ini kata dia akan dicapai dengan Misi melakukan konsolidasi internal dan eksternal.
Untuk konsolidasi Internal kat dia, akan dilakukan seminar tentang pendidikan dan persamaan persepsi.
“Samakan persepsi artinya samakan pemahaman, langkah dan komitmen,” jelas Romo Vikep Borong itu.
Selain itu, ia mengatakan adanya konsolidasi akar rumput. “Kita mengunjungi sekolah sekolah melalui paroki. Kita melakukan seminar atau diskusi dengan para Kepala sekolah, guru dan orang tua murid di paroki di mana sekolah itu berada,” ungkapnya.
Sementara itu, untuk konsolidasi eksternal, dirinya ketika terpilih menjadi ketua Yasukma, hal yang dilakukannya adalah berdiskusi dengan bupati Manggarai Timur terkait program program Yasukma Matim.
Menurut dia, Pemerintah adalah mitra Yasukma Matim yang punya visi yang sama untuk pendidikan.
Kata Romo Simon, ada 15 sekolah yang dikelola langsung oleh Yasukma Matim.
Dalam hal model pembinaan dan pembelajaran,Yasukmatim lebih kepada Pembinaan Karakter dan Spiritual.
Dia juga mengatakan Yasukma Matim menekankan tata kelola administrasi yang benar, tata keuangan dan personalia.
Menunjang Mutu Pendidikan, Membangun Gedung gedung Baru
Pada tahun 2023, Yasukma Matim telah menerima bantuan dari Yayasan Bhineka Bakti Nusantara [YBBN] Jakarta untuk pembangunan 2 sekolah dan Asrama Kevikepan untuk SMP dan SMA.
2 Sekolah yang menerima bantuan YBBN Jakarta adalah SDK Dopak dan SDK Buntal.
Kepala sekolah SDK Dopak, Agnes Teme saat dihubungi Komodoindonesiapost.com mengatakan pengerjaannya sudah selesai.
“Ada tiga ruang belajar dan 1 kantor”, kata Agnes menjawab pertanyaan Jurnalis media ini. Senin [8/1/24].
Agnes mengucapkan terimakasih kepada YBBN Jakarta dan Yasukma Matim yang telah membantu membangun ruangan belajar dan kantor di sekolahnya.
Hal senada diucapkan kepala sekolah SDK Buntal, Heribertus Duhu.
“Tentu sebagai pimpinan saya sangat bersyukur dan bangga karena perjuangan kami selama ini utk mendapatkn gedung yang layak di kabulkan oleh para donatur dan anak anak kami sangat senang karena bisa belajar dalam gedung yang layak. Gedung ini sangat bagus dan berkualitas tentunya sangat berbeda dengan gedung yang dibangun pihak lain,” ungkap Heri.
Bantuan yang diterima sekolahnya berupa 2 ruang kelas dan 1 ruang guru tambah WC dalam untuk guru.
SDK Buntal didirikan pada tahun berdiri 01 januari 1968.
Jumlah peserta didik di SDK Buntal tahun ajaran 2023/2024 sejumlah 92 orang.
Jumlah tenaga pengajar 8 orang.
“Mudah mudahan kedepannya Yasukma Matim dalam hal ini tidak menutup mata untuk mengajukan proposal bantuan kepada Yaysan Bhineka Bakti Nusantara atau donatur yang lain untuk pembangunan gedung di ssekolah sekolah swasta yang lain di Manggarai timur ini,” pinta Heribertus.