Sari Firman, Komodoindonesiapost.com – Masa Pra Paskah 5
Yer 31: 31-34
Ibr 5: 7-15
Yoh 12: 20-33
โIbarat Sebutir Gandum: “Riwayat Penyelamat Yang Wafat dan Bangkit”โ๐บ
1. Bacaan Pertama:
Umat Israel terus menerus melangggar perintah Tuhan yang ditulis Musa pada dua loh batu.
Maka Tuhan berjanji akan menuliskan dalam hati manusia, agar mereka tidak melupakannya.
Itulah hukum yang ditulis Roh Kudus dalam hati umat beriman berkat penebusan Kristus.
2. Yesus memberi teladan bagaimana melaksanakan hukum yang ditulis oleh Roh, yaitu hukum kasih, dengan pengurbanan diri sehabis-habisnya untuk kita. Itulah yang dimaksud Yesus ketika Ia berkata:
“Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan”.
Tapi jalan kemuliaan-Nya adalah jalan sengsara, wafat, dan kebangkitan.
โข Inilah satu rahasia hidup, sebuah misteri agung, yang dijelaskan Yesus atas 3 cara dalam Injil hari ini:
a. “Jikalau biji gandum tdk jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah”. Ini hukum alam yg dipakai Yesus sebagai ibarat untuk menjelaskan jalan keselamatan yang dirintis-Nya: Yesus,
Putera Tunggal Allah, mengurbankan nyawa agar melahirkan kita sebagai anak-anak Allah.
Hal ini ditegaskan kembali dalam Bacaan Kedua dari Surat Ibrani: “Kristus menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya” (Ibr 5: 9).
b. “Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia memeliharanya untuk hidup yg kekal”.
Dengan kata-kata ini Yesus merumuskan prinsip hidup yg paling dasariah untuk semua manusia:
bahwa hanya dengan mengurbankan diri bagi sesama, orang akan menemukan jati diri yang sesungguhnya.
c. Pelayanan: “Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana pun Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada”.
โข Beranikah kita mengikut Yesus Tersalib, ibarat sebutir biji gandum yang harus mati untuk tumbuh dan menghasilkan buah berlimpah?
โข Beranikah kita melayani Dia dalam sesama yang paling kecil, miskin dan hina dina?
3. ๐ฟ ๐ DOA:
+ Yesus, ajarlah kami mengikuti jalan-Mu, jalan sunyi benih kecil yang harus mati untuk tumbuh dan menghasilkan buah berlimpah, sebab hanya dengan memberi, kami menerima hanya dengan berbagi, kami dilimpahi hanya dgn mengurbankan nyawa bagi sesama,
kami mencapai hidup baru yang abadi dalam Dikau, Penyelamat kami sepanjang segala abad + Amin ๐ฟ๐๐
Salam kasih, doa dan persembahan Ekaristi untukmu semua.
Penulis : Pater Dr. Leo Kleden, SVD