Labuan Bajo, Komodoindonesiapost.com — Nasib malang menimpa seorang bocah perempuan bernama Rika Annisa Sahidah (7) di Merombok, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, NTT. Buah hati dari pasangan bapak Junaidin dan mama Halimah ini ditemukan tewas terseret air selokan saat sedang mandi pada Kamis (21/03/2024) sekitar Pukul 09.00 Wita.
Sumber Komodoindonesiapost.com menyebut, peristiwa ini bermula saat korban yang merupakan penyandang tuna rungu itu dilihat oleh tetangga bernama Sutrisno (50 ) sedang mandi sendirian pukul 07.00 pagi.
Sekitar Pukul 08.00 Wita, lanjut sumber, ayah kandung korban Junaidin mencari korban dan tidak mengetahui kalau korban sedang mandi di selokan depan rumahnya.
“Mendengar perkataan ibu Halimah bahwa korban sedang mandi di depan selokan dan ayah korban lanjut mencari smpai di depan selokan tersebut ayah korban tidak melihat korban dan pada saat itu juga ayah korban bersama ibu korban ikut mencari korban dan dibantu oleh beberapa orang tetangga rumahnya,” tulis sumber.
Pencarian pun dilakukan sepanjang selokan, sekitar pukul 09.00 WITA ayah kandung korban mendapati putrinya itu sudah tidak bernyawa lagi.
Selanjutnya korban langsung dibawa oleh ayah kandungnya bersama ibu dan beberapa tetangga menuju rumah korban.
“Setelah itu korban dibawa lagi menuju rumah kakeknya yakni rumah Ustad Muktar yang beralamat di Kampung Marombok, Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, dengan Maksud agar korban bisa dibersihkan dimandikan serta disholatkan dan dikuburkan,” ungkap sumber.
Sumber menyebut, korban meninggal dunia karena jatuh dan terbawa arus selokan yang deras. Lantai selokan licin akibat lumut.
“Dalamnya selokan tempat awal mandinya tersebut diperkirakan sekitar 2/3 Meter. Karena arus air yang kencang maka korban terbawa arus tersebut dan menurut keterangan ayah korban bahwa anaknya bisa berenang namun yang dikarenakan arus yang kencang korban terbawa arus dan meninggal dunia,” beber sumber.
Berdasarkan keterangan ayah dan ibu korban, tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan pada tubuh korban dan menerima kejadian ini sebagai musibah.
“Kami sekeluarga besar menerima kejadian tersebut dan tidak menuntut kepada pihak manapun dan kami mengangap kejadian ini adalah kelalaian dari kami sebagai orang tua kandung korban dan sudah merupakan jalan hidup dan ajal putri kami,” ungkap sumber.
Terkait peristiwa ini, jajaran Polres Manggarai Barat telah melakukan olah tempat kejadian perkara. Namun, belum mengeluarkan keterangan lebih lanjut. Media Komodoindonesiapost.com masih berusaha menghubungi pihak Humas Polres Mabar untuk dimintai keterangan resmi. **
Penulis : Tim Komodoindonesiapost.com