Pendekatan Militerisme Dinilai Hanya Menghabiskan Populasi Orang Asli Papua

- Editor

Rabu, 27 Maret 2024 - 22:12 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pendekatana Militerisme Dinilai hanya menghabiskan populasi orang asli papua. Foto: Ilustrasi

Pendekatana Militerisme Dinilai hanya menghabiskan populasi orang asli papua. Foto: Ilustrasi

Jakarta, Komodoindonesiapost.comKomisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindakan Kekerasan [KontraS] menggelar diskusi bertajuk Bicara HAM: Membicarakan Papua, Kekerasan Negara dan Brutalitas yang tidak Pernah Usai. Rabu, [27/3] malam.

Diskusi yang digelar via daring [X Space] itu diikuti oleh Aktivis HAM, Veronica Koman, SPKPC Fransiskan Papua, Yuli Langowuyo, Biro PGI Papua, Pdt. Ronal Richard Tapilatu.

Diskusi itu dipandu oleh anggota KontraS, Dimas Bagus Arya.

Aktivis HAM, Veronica Koman dalam pembicaraannya mengatakan bahwa pemerintah mengirim tentara ke Papua sama seperti menyiram bensin ke api.

“Semakin negara mengirim pasukan, semakin banyak OPM bertumbuh,” kata Vero.

Vero juga mengungkapkan bahwa media, organisasi internasional dan nasional dibatasi [dilarang] masuk Papua.

Vero juga menyoroti kekerasan yang dilakukan oleh aparat beberapa waktu lalu.
Vero mengaku kaget melihat video penyiksaan yang beredar luas tersebut.

Dia juga menuturkan bahwa, Pangdam Cendrawasih, Mayor Jendral TNI Izak Pangamenan, awalnya mengelak.

“Mereka biasanya kan begitu, mereka belum melakukan investigasi tapi ngakunya video itu editan lah. Tapi kan akhirnya mengaku juga,” kata Vero.

Sementara itu, SPKPC Fransiskan Papua,
Yuli Langowuyo mengatakan bahwa masyarakat Papua perlu bersatu untuk bersama sama menyikapi maraknya aksi kekerasan terhadap orang asli papua.

Dia juga menuturkan bahwa akhir akhir ini, ada sebuah normalisasi bahwa kekerasan terhadap orang Papua menjadi hal yang wajar.

Ketua Biro Persekutuan Gereja Indonesia Papua, Pdt. Ronal Richard Tapilatu menjelaskan Pendekatan militerisme dinilai hanya menghabiskan populasi orang asli papua.

Militerisme Papua
Biro Persekutuan Gereja gereja Indonesia [PGI] Papua, Ronal Richard Tapilatu saat diwawancara sejumlah awak media
Foto: Reportase Jakarta
“Salah satu faktor penyebab berkurangnya populasi orang papua adalah adanya aksi kekerasan yang dilakukan oleh aparat TNI/Polri,” kata [Pdt] Ronal.

Menurut monitoring yang dilakukan PBHI, pada tahun 2022 tercatat setidaknya 32 peristiwa [kekerasan], yang kemudian meningkat di tahun 2023 menjadi 44 peristiwa pelanggaran HAM dengan total jumlah korban sebanyak 527 orang.

Data peristiwa yang dikumpulkan PBHI didapat langsung dari korban, pegiat kemanusiaan di Papua, pendamping korban, data proses hukum yang diakui oleh APH, serta konfirmasi berdasarkan pemberitaan media massa yang dinaungi dewan pers.

Selama ini, kata [Pdt] Ronal pihaknya selalu menjadi tempat perlindungan bagi keluarga korban.

Dirinya mengungkapkan bahwa hal itu telah didorong dalam sidang sinode di tingkat Keuskupan di Papua.

Pendeta Ronal mengajak semua pihak untuk saling membahu untuk menyuarakan persoalan di Papua.

“Ini sikap brutalitas yang paling keji,” kata Pendeta Ronal.

Vero mengakhiri pembicaraannya meminta pemerintah untuk menarik semua militer [non organik] di Papua.

“Bagi Orang papua, keadilan itu baru bisa dirasakan apabila indonesia dan papua bisa duduk sejajar. Mengapa dengan aceh bisa, apa karena sama sama ras melayu atau karena warna kulitnya sama. Kalau hal itu bisa dilakukan, baru papua merasakan keadilan,” pungkas Vero.

Penulis : Ven Darung

Berita Terkait

Ini Sejumlah Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini, Salah satunya Mayor Tedy
Komite Keselamatan Jurnalis Indonesia Mengecam Serangan Bom yang Menimpa Kantor Redaksi Jubi di Papua
Ini 57 Nama yang Dipanggil Prabowo untuk Masuk ke Kabinet
Kantor Redaksi Jubi Dilempari Bom Molotov, 2 Mobil Terbakar
Kekayaan Prabowo Capai Rp. 2 Triliun Lebih pada Tahun 2023
Mantan Aktivis 98, Budiman Sudjatmiko Ditugaskan Prabowo untuk Membrantas Kemiskinan
Mantan Istri Ahok Masuk Kabinet Prabowo Gibran
Partai NasDem Putuskan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo – Gibran

Berita Terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 09:50 WITA

Ini Sejumlah Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini, Salah satunya Mayor Tedy

Kamis, 17 Oktober 2024 - 22:25 WITA

Komite Keselamatan Jurnalis Indonesia Mengecam Serangan Bom yang Menimpa Kantor Redaksi Jubi di Papua

Rabu, 16 Oktober 2024 - 19:03 WITA

Ini 57 Nama yang Dipanggil Prabowo untuk Masuk ke Kabinet

Rabu, 16 Oktober 2024 - 11:31 WITA

Kantor Redaksi Jubi Dilempari Bom Molotov, 2 Mobil Terbakar

Rabu, 16 Oktober 2024 - 08:46 WITA

Kekayaan Prabowo Capai Rp. 2 Triliun Lebih pada Tahun 2023

Selasa, 15 Oktober 2024 - 17:51 WITA

Mantan Aktivis 98, Budiman Sudjatmiko Ditugaskan Prabowo untuk Membrantas Kemiskinan

Selasa, 15 Oktober 2024 - 17:16 WITA

Mantan Istri Ahok Masuk Kabinet Prabowo Gibran

Selasa, 15 Oktober 2024 - 08:44 WITA

Partai NasDem Putuskan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo – Gibran

Berita Terbaru

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Manggarai Barat, Maria Imaculata Etrus Babur  didampingi sekertaris Yohanes Rinaldo Gampur dan staf tim pelayanan perijinan Marselinus Siam Taku

Pariwisata-budaya

Manggarai Barat Miliki 66 Usaha Hiburan,  Hanya 1 Klab Malam

Kamis, 13 Mar 2025 - 17:35 WITA

45 Wanita Penghibur di Pub Mawar Jingga Discreening, oleh Tim Medis Puskesmas Labuan Bajo pada Rabu, 12 Maret 2025

Pemerintahan

45 Wanita Penghibur Pub Mawar Jingga Discreening, Ini Hasilnya

Rabu, 12 Mar 2025 - 20:56 WITA

Tipidter Polres Mabar Sidak Toko Sembako di Labuan Bajo

Ekonomi

Tipidter Polres Mabar Kembali Sidak Toko Sembako

Selasa, 11 Mar 2025 - 15:44 WITA

konsep desain Mawatu Resort di Labuan Bajo, foto: IG; Mawatu Resort

Pariwisata-budaya

Masyarakat Dukung Pembangunan Mawatu Resort Labuan Bajo

Senin, 10 Mar 2025 - 21:57 WITA