Labuan Bajo, Komodoindonesiapost.com — Romo Benediktus Jaya Pr kini sudah pergi menghadap Sang Ilahi di Rumah Sakit EMC Pulomas Jakarta pada Kamis (18/04) sekitar Pukul 20.40 WITA.
Kepergian Romo Beni Jaya meninggalkan duka yang mendalam bagi seluruh Umat Katolik Keuskupan Ruteng.
Berikut ini merupakan Riwayat Hidup Romo Beni Jaya yang kami kutip dari teks yang dibacakan saat Misa Perkabungan di Gereja Paroki Roh Kudus Labuan Bajo.
Nama Lengkap: Benediktus Jaya
Nama Panggilan: Beny
Tempat Tanggal Lahir: Tentang, 21 Maret 1966.
Asal Kampung dan Paroki: Tentang-Paroki Santo Fransiskus Asisi Tentang.
Nama Orang Tua
-Ayah Aloysius Haman
-Ibu Lusia Imul
Riwayat Pendidikan
Sekolah Dasar: SDK Tentang 1 (1973-1979)
Sekolah Menengah Pertama: SMP Kemasyarakatan Tentang (1979 -1982)
SMA: Seminari Pius XII Kisol ( 19821986)
Sekolah Tinggi Seminari Ritapiret (1986 – 1995)
Sekolah Tinggi STFK Ledalero (1987 — 1995)
TOP: Paroki Wukir (1991-1993)
Diakonat: Paroki Karot (1995)
Tempat tahbisan imam: Katedral lama Ruteng pada 08 Agustus 1995.
Motto Tahbisan Imam : “TanganMu telah menjadikan dan Membentuk Aku” (Mzm 119:73a)
Studi Lanjut Setelah Tahbisan
1. Kursus dryland Farming di Brisbane (1 bulan) ( April — Mei 2016)
2. Kursus membantu Imam yang bermasalah
Tempat Berkarya Terakhir: Seminari Yohanes Paulus 2 Labuan Bajo
Jabatan Terakhir: Pastor Kategorial Kevikepan Labuan Bajo
Riwayat Karya dan Ttempat tugas sejak ditahbisan hingga sekarang
1995-2000: Pastor Paroki Ranggu 1997-2000: Ketua Yayasan Pendidikan Sadar Ranggu
2000-2003: Pastor Paroki Wukir
2000-2003: Ketua Yayaysan Pendidikan Gising Subur
2003-2010: Ketua Yayasan Pendidikan santu Stanislaus Borong
2003-2010: Pastor Paroki Borong
2003-2014: Deken/Vikep Borong
2009: Pastor ad interim Paroki Mbeling 2011: Pastor ad Interim Paroki Mok
2013-2018 : Anggota Yayasan Pendidikan santu Paulus Ruteng
2014-2018: Ketua Komisi PSE
2018-2020: Pastor Paroki Datak
2020: Bapak Pengakuan Formator Bidang PSE & Agronomi di Seminari Yohanes Paulus II Labuan Bajo
2021 sampai sekarang: Pastor kategorial Kevikepan Labuan Bajo.
RIWAYAT SAKIT:
Rm. Beny Jaya, sejak Agustus 2020 mulai sakit dan dianjurkan untuk dirujuk dan harus dirawat secara rutin dan lengkap di RS Carolus Jakarta.
Dari hasil Chec kup lengkap di RS. Carolus Jakarta ternyata Romo Beny mengalami gangguan fungsi ginjal.
Karena itu, Rm Beny diharuskan untuk cuci darah seminggu dua kali, yakni Senin-Kamis. Sejak saat itu Romo Beny menjalani cuci darah di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo.
Dalam situasi ini, Rm Beny tetap setia melakukan pelayanan umat dan pastoral kategorial di Labuan Bajo.
Dalam keadaan sakit Romo Beny tetap menunjukkan komitmen kuat pada karya Pastoral Keuskupan Ruteng.
Dia berprinsip: “Biarkan Saya Mati dalam atau saat Melayani.”
Pada awal April 2022 Rm Beny mengalami penyumbatan pada pembuluh jantung dan diambil tindakan pemasangan ring. Ternyata tindakan ini cukup mempengaruhi kondisi dari Romo Beny.
Kemudian pada 9 Maret 2024, dia mengalami gangguan serius pada jantungnya.
Dari hasil pemeriksaan di RS EMC Pulomas, dari rencana awal untuk penambahan pemasangan ring jantung, dokter ternyata merekomendasikan untuk melakukan tindakan operasi pada tanggal 20 Maret 2024. Ketika itu operasinya berjalan dengan lancar dan sukses di RS. EMC PuloMas Jakarta.
Sejak itu Romo Beny menjalani istirahat (Opname) untuk menjalani pemulihan dan sempat keluar dari ICU pada tanggal 25 Maret.
Pada tanggal 5 April Romo Beny sempat mengirimkan pesan pada grup WhatsApp Unio Imam Projo Keuskupan Ruteng untuk menceritakan kondisinya saat itu.
Ternyata, ada serangan lagi pada pada tanggal 27 Maret yang mengganggu fungsi paru-parunya.
Dari hasil pemeriksaan dokter, ada infeksi dan air sekitar paru-paru. Dokter segera mengambil tindakan dan proses medis ini berjalan dengan sukses. Sesudah itu, Rm Beny sempat menulis pesan singkat yang mengabarkan bahwa dia sekarang berada di ruang pemulihan dan sedang latihan jalan dan duduk serta angkat gelas.
Dia berterima kasih dari doa kita semua untuk kemajuan pemulihan dan perawatannya itu.
Tetapi, pada sabtu tanggal 13 April, Rm Beny kembali ke RS untuk dibedah kembali karena ada gangguan pada tulang dadanya pasca operasi, karena selama sesudah operasi ia menderita batuk. Setelah operasi, kondisi Rm Beny semakin memburuk dan sampai tanggal 18 Apri Rm Beny tidak sadarkan diri.
Pada pukul 20.40 WITA Romo Beny menghembuskan nafas terakhir dan kembali ke rumah Bapa di Surga dalam usia 58 tahun di RS. EMC Pulomas Jakarta.
Romo Beny dikenal sebagai pribadi yang ramah, gembira, sederhana, namun tegas dan penuh persaudaraan, mencintai “orang kecil” serta memiliki komitmen yang tinggi dalam karya perutusannya sebagai Imam di keuskupan Ruteng. “TanganMu telah Membentuk dan Menjadikan Aku.” Itulah Motto dari Almrhum Romo Beny Jaya Pr.
Tuhan telah memanggil dan membentuk Rm, Beny menjadi imam yang baik dan penuh semangat dalam pelayanan. Tuhan asal dan tujuan kehidupan yang dirindukannya telah dipanggil pulang menghadap-Nya.
Semoga ia mengalami kebahagian abadi bersama Para Kudus di Surga.
Terima kasih banyak Romo Beny untuk semua dedikasi, cinta, perhatian, canda cerita-cerita indah yang telah kita rajut bersama sebagai Imam di Keuskupan Ruteng.
Mohon maaf untuk segala salah kata, sikap dan perbuatan dalam karya pelayanan bersama kita di keuskupan ini. Kami menghantarmu ke rumah Bapa kita di surga dengan doa dan ekaristi. Jadilah pendoa bagi kami semua yang masih berziarah di bumi ini.
Demikian Riwayat singkat dari Almarhum Romo Benediktus Jaya Pr.
Selamat jalan Romo Beny yang terkasih, Tuhan Yesus menyambutmu dalam pelukan kasih-Nya di Surga. Doa kami mengiringimu masuk dalam persekutuan para kudus di Surga. (*)
Penulis : Remy Nahal