Diskusi Forum Air di Bali Diintimidasi dan Dibubar Ormas, LBH; Praktik Pembungkaman

- Editor

Selasa, 21 Mei 2024 - 09:24 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ads

Denpasar, Komodo Indonesia Post.com – Diskusi yang bertajuk People’s Water Forum di Bali diintimidasi dan dipaksa Bubar oleh organisasi masyarakat [Ormas] Patriot Garuda Nusantara [PGN]. Senin, [20/5].

LBH Bali, Aktivis Demokrasi Bali dan Aktivis Anti Korupsi Bali menilai aksi Massa Ormas PGN itu merupakan bentuk praktik Pembungkaman Kebebasan Berpendapat yang Berulang pada Momentum Forum Internasional.

Setelah serangkaian intimidasi dan pembatalan tempat kegiatan, the People’s Water Forum di Bali kembali mengalami intimidasi dan pemaksaan pembubaran oleh puluhan massa Ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN). Massa PGN beberapa kali mendatangi tempat kegiatan dan meminta pelaksanaan PWF 2024 untuk dihentikan. Padahal PWF 2024 adalah sebuah forum masyarakat sipil yang ditujukan sebagai ruang untuk mengkritisi privatisasi air, dan mendorong pengelolaan air untuk kesejahteraan rakyat.

Kelompok Ormas PGN dalam melakukan pembubaran menggunakan cara-cara yang memaksa, mengintimidasi serta melanggar hukum. Tercatat bahwa kelompok ini melakukan perampasan banner, baliho, dan atribut agenda secara paksa, dan bahkan melakukan kekerasan fisik kepada beberapa peserta forum.

Tindakan anti demokrasi dan kekerasan tersebut dilakukan tanpa dasar akademis yang jelas. Kelompok ormas memaksa panitia dan peserta PWF 2024 untuk membubarkan agenda karena dianggap melanggar himbauan lisan PJ Gubernur Bali terkait World Water Forum di Bali. Perlu diketahui bahwa himbauan tersebut tidak memiliki kekuatan hukum memaksa, dan mengingat, dan justru melanggar ketentuan Konstitusi yang menjamin adanya kebebasan berkumpul, berekspresi, dan menyampaikan pendapat.

Sebelumnya, beberapa panitia mendapatkan intimidasi dan teror dari aparat negara yang meminta untuk tidak mengadakan agenda PWF. Pembatalan beberapa tempat acara juga dilakukan, karena pengelola tempat mendapatkan intimidasi.

Keberulangan peristiwa serupa dalam momentum perhelatan forum internasional merupakan pelanggaran HAM yang dilanggengkan. Konstitusi pun telah menjamin adanya kebebasan berkumpul, berbicara, dan menyampaikan pendapat. Fenomena ini makin membuktikan tidak adanya komitmen Negara untuk memajukan dan menghormati kebebasan berekspresi bagi rakyatnya, dengan dalih mengamankan investasi dari pemodal, segala cara dilakukan agar tidak ada ‘gangguan’ yang tercipta dari luar.

Dalam keterangan pers LBH Bali yang diterima media ini, Senin [20/5] malam, mereka mendesak Pemerintah Republik Indonesia untuk:

1. Menghentikan segala bentuk intimidasi, dan kekerasan dalam pelaksanaan PWF 2024, baik yang dilakukan oleh aparat negara, maupun dilakukan oleh organisasi kemasyarakatan;

2. Mendesak agar Negara menjamin dan memenuhi hak konstitusional warga negara untuk dapat melakukan kritik tanpa ada tekanan.

 

ads

Penulis : Venn Darung

Berita Terkait

Pjs Desa Lumut Dilaporkan ke Polres Mabar Atas Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa
Baru 3 Tahun Dikerjakan Proyek Irigasi Di Desa Tiwu Nampar Sudah Rusak, Petani Sebut Pelaksananya Adik Ipar Wakil Bupati
Dokter Yusi Klarifikasi Soal Dugaan Prostitusi Siswa SMA dan SD di Manggarai dan Manggarai Timur
Dinsos Mabar Bantah Pernyatan Kepala UPTD Dinas Sosial Provinsi Soal Dugaan Praktek Prostitusi Siswi SMA dan SD di Labuan Bajo
Upaya Mafia Tanah Utak Atik Tanah Ulayat Milik Masyarak Adat Mbehal Mendapat Perlawanan
Usai Melahirkan Bayi Dibuang 2 Malam di Hutan Masih Hidup
Nama Abi Salim Diduga Dalang Aktivitas Tambang Pasir Ilegal di Rangko Untuk Reklamasi Pantai Mawatu
Laporan Lengkap KIP Soal Dugaan Reklamasi Mawatu Resort

Berita Terkait

Kamis, 12 Juni 2025 - 20:13 WITA

Pjs Desa Lumut Dilaporkan ke Polres Mabar Atas Kasus Dugaan Korupsi Dana Desa

Jumat, 23 Mei 2025 - 19:07 WITA

Baru 3 Tahun Dikerjakan Proyek Irigasi Di Desa Tiwu Nampar Sudah Rusak, Petani Sebut Pelaksananya Adik Ipar Wakil Bupati

Jumat, 23 Mei 2025 - 17:08 WITA

Dokter Yusi Klarifikasi Soal Dugaan Prostitusi Siswa SMA dan SD di Manggarai dan Manggarai Timur

Kamis, 22 Mei 2025 - 09:29 WITA

Upaya Mafia Tanah Utak Atik Tanah Ulayat Milik Masyarak Adat Mbehal Mendapat Perlawanan

Selasa, 25 Maret 2025 - 10:37 WITA

Usai Melahirkan Bayi Dibuang 2 Malam di Hutan Masih Hidup

Jumat, 28 Februari 2025 - 20:48 WITA

Nama Abi Salim Diduga Dalang Aktivitas Tambang Pasir Ilegal di Rangko Untuk Reklamasi Pantai Mawatu

Kamis, 20 Februari 2025 - 14:42 WITA

Laporan Lengkap KIP Soal Dugaan Reklamasi Mawatu Resort

Senin, 17 Februari 2025 - 16:15 WITA

BPN Mabar Kembali Disorot Diduga Bagian Dari Mafia Tanah

Berita Terbaru