Inspektorat Mabar “Umpet” Hasil Kerugian Negara Pada Kasus Dugaan Korupsi Proyek Sarpras di Mbuhung dan Seret Nama Blasius Jeramun Soal Dana Hibah

- Editor

Minggu, 9 Juni 2024 - 13:02 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kepala Inspektorat Mabar, Blasius Nurdin Noban (kiri) didampingi Hans Kawat selaku Auditor inspektorat (kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan pada Jumat, 07 Juni 2024

Kepala Inspektorat Mabar, Blasius Nurdin Noban (kiri) didampingi Hans Kawat selaku Auditor inspektorat (kanan) saat memberikan keterangan kepada wartawan pada Jumat, 07 Juni 2024

LABUAN BAJO, Komodoindonesiapost.com – Meski sudah menggelar pengungkapan bersama dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Manggarai Barat, Inspektorat masih umpet terkait berapa total kerugian negara dari pengerjaan proyek sarana dan prasarana di Bukit Perkemahan, Mbuhung, Desa Tiwu Nampar, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Flores-NTT.

Kepala Inspektorat, Manggarai Barat, Blasius Nurdin Noban mengakui tidak mau memberikan data hasil kerugian negara kepada media.

“Mohon maaf kami tidak bisa ungkapkan (diberikan kepada media) disini kerugiannya. Kami masih proses belum selesai, masih hitung,” ujarnya saat ditemui di Kantornya pada Jumat, 07 Juni 2024.

Blasius menjelaskan bahwa memang secara kasat mata proyek tersebut ada kerugian negaranya.

Menariknya, Blasius mengaku tidak melakukan audit terkait dana hibah yang menyeret anggota DPRD Mabar, Blaius Jeramun dalam kasus ini.

“Yang (Dana) hibah itu kami tidak memeriksa itu. Kami hanya menilai atas kerugian pembangunan saja. Datanya ada di mereka (Kejari Mabar, red) kami hanya menghitung kerugian negaranya saja,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Hans Kawat selaku auditor pada inspektoat Manggarai Barat mengaku ada kendala dalam menghitung kerugian negara dalam kasus ini. Menurutnya, penghitungan galian c menjadi salah satu kendalanya. Pasalnya, yang menghitung volumen itu Kejari Mabar sendiri yang menggandeng saksi ahli dari ITS.

“Kendalanya masih hitung galian c nya. Mau dikurangi galian c nya. Mereka (Kejari Mabar) punya ahli sendiri untuk menghitung volumenya,” ujarnya saat mendampingi Blasius Nurdin Noban memberikan keterangan kepada komodoindonesiapost.com.

Kasus ini berawal ketika Kejaksaan Negeri Manggarai Barat membongkar modus para pihak terkait kasus dugaan korupsi pada proyek pembangunan MCK dan sarana prasarana yang berlokasi di Bumi Perkemahan Pramuka Mbuhung, Desa Tiwu Nampar, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Flores-NTT.

Kepela Seksi Pidana Kusus (Kasi Pidsus) Kejari Mabar, Wisnu Sanjaya saat saat konfrensi perss bulan lalu di kantor Kejaksaan mengungkapkan bahwa awal mulanya proyek ini ada pihak yang mengajukan propasal bahwa pada tahun 2021, Manggarai Barat akan dijadikan tuan rumah dalam Jambore tingkat provinsi yang berlokasi Desa Tiwu Nampar, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, Flores-NTT.

Kemudian, karena adanya Jambore Provinsi sebagaimana yang tertuang dalam proposal tersebut, dilakukan pembangunan beberapa sarana.

“Kenapa ada pembangunan sarana di Mbuhung, karena ada pengajuan proposal dimana Manggarai Barat selaku pelaksana Jambore Provinsi pada tahun 2021. Makanya setelah Manggarai Barat ditunjuk sebagai tuan rumah Jambore Provinsi maka dilakukan pembangunan sarana infrastruktur,” ujar Wisnu saat memberikan keterangan Perss di Kantor Kejaksaan Mabar pada Selasa, 23 April 2024.

Namun pada kenyataanya tidak ada kegiatan Jambore tingkat Provinsi pada tahun 2021. Usai pengerjaan proyek di Bumi Perkemahan Mbuhung hingga saat ini tidak pernah ada kegiatan Jambore Provinsi dan tidak pernaha ada kegiatan pramuka ditingkat lokal yang digelar di lokasi yang sudah dibangun beberapa sarana dan prasarana.

Wisnu menjelakan bahwa Kejari Mabar akan memeriksa para pihak yang diduga terlibat dalam kasus dugaan korupsi pada proyek yang menelan anggaran 700 juta tersebut.

“Tidak menutup kemungkinan setelah ini maka akan kita panggil beberapa pihak yang terlibat diduga terkait dengan adanya tindakan korupsi untuk kegiatan ini. Dokumen masih kita infentarisir. Kita tidak bisa baca satu per satu,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Kasubsi Penyidik Yohanes Atarona atau biasa disapa Atno menjelaskan bahwa Kejari Mabar sudah menemukan adanya indikasi kekurangan volume maupun syarat kontrak yang tidak sesuai.

“Sejauh ini yang didapatkan dari penyidik, kami baru menemukan bahwa adanya indikasi pekerjaan fisik ini terjadi kekurangan volume maupun adanya syarat syarat kontrak,” ujarnya.

Atas dasar itu untuk melengkapi bukti bukti dari kejahatan dalam kasus tersebut maka kemudian Kejari Mabar melakukan penggeledahan di Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (PKO) Mabar pada Selasa, 23 April 2024.

“Jadi terkait menangani itu tentu kami sangat membutuhkan bukti bukti berupa dokumen dokumen yang tadi sudah banyak kita ambil dari Dinas PKO Manggarai Barat,” ujarnya.

“Tentunya untuk melihat apakah nanti secara spesifik terdapat perbuatan melawan hukum yang dilakukan oleh pihak pihak yang melaksanakan pekerjaan, tentunya karena ini masih dalam tahap penyidikan, saksi saksi yang kami periksa dan berikan keterangan kita dalami,” ujarnya.

Menurut Atno, dari hasil penggeledahan di dinas PKO Mabar, membuka kemungkinan untuk memeriksa para pihak yang erat kaitanya dengan kegiatan pramuka.

“Pada poinnya adanya indikasi kekurangan Volume pekerjaan. Dan juga dari penggeledahan tadi tidak menutup kemungkinan kami juga membutuhkan keterangan dari pihak pihak yang berkaitan atau punya persesuaian dengan substansi perkara yang sedang dilakukan penyidikan,” ungkapnya.

“Poinnyaa bahwa pihak pihak yang punya persesuaian adanya keterlibatan, entah kapasitasnya orang yang melaksanakan maupun dalam hal ini mengetahui dan pihak pihak yang mendapatkan keuntungan utamanya ini kita akan periksa,” ujarnya.

Kasus ini awalnya dilaporkan oleh Lembaga Pemantau Keuangan Negara (PKN) Mabar yang diketuai oleh Lorens Logam pada 05 Januari 2023.

Ketika itu dalam pernyataan Lorens bahwa kasus ini sangat menarik, proyek dipecah – pecah untuk meghindari lelang terbuka.
”Modus korupsinya sangat menarik, paket pekerjaan dibuat pecah – pecah, jadi anggarannya dibuat 200 juta kebawah untuk menghindari lelang sehingga metode yang dipakai yakni metode penunjukkan langsung ke perusahaan tertentu,” Jelas Lorens dikutib dari Metrorakyat.com.

Menariknya, dalam pernyataan Lorens Logam bahwa selain ada dugaan niat untuk KKN, pemecahan paket proyek juga membuat pengadaan barang dan jasa tidak efsien. Sebab kata dia, setiap paket proyek ada komponen biaya honor untuk beberapa orang yang terlibat didalamnya.

“Ini anggaran kegiatan pembangunan disana kalau diakumulasi semua kurang lebih 1 Milyar, betapa borosnya pengeluaran. Mulai dari honorarium, penggunaan materai dan administrasi lainnya,” ujarnya.

Pada saat keterangan Perss di Kejari Mabar, Atno menjelaskan bahwa Kejari menangani kasus ini berangkat dari informasi awal dari data data maupun dari informasi yang diterima maun laporan tentang pekerjaan ini dipecah dalam beberapa paket. Lalu kemudian juga ada beberapa bendera pelaksana yang melakukan pengerjaan.

“Nah substans laporan ini tentunya kita akan dalami terus. Karena bagaimanapun tentu didalam laporan itu tidak mungkin hanya sekedar mencakup fakta begitu saja. Tentu kami akan klarifikasi kami akan dalami melalui proses penyidikan,” ujarnya.

“Yang kami baru temukan informasi berupa data data dan dokumen dokumen dan yang sudah kita temukam dari keterangan para saksi bahwa itu soal pagu anggaran. Kemudian ini pekerjaannya pekerjaan fisik. Yang juga ada beberapa jenia pekerjaan fisik itu juga sempat kami tanyakan yaitu ternyata terkait dengan pembangunan sarana dan prasarana salah satunya soal MCK yang kami dalami. Kemudian kedepannya karena ini menyangkut soal adanya dokumen dokumen yang sudah berhasil kita kumpulkan. Tentu kami akan mendalami substansi laporan dari pelapor,” ujar Atno.

Atno menambahkan bahwa ada pun pihaknya mengambil beberapa dokumen dari Dinas Keuangan Manggarai Barat yakni berawal adanya petunjuk dari Dinas PKO ada dokumen lain soal pengajuan proposal untuk penganggaran pada paket proyek tersebut.

“Ada penyampaian dari teman teman didinas bahwa ada pengajuan dokumen soal penganggaran yang mungkin bisa diklarifikasi dibagian keuangan. Kita juga sudah mengaju tadi bahwa apakah dokumen dari dinas PKO sama atau tidak dengan yang didinas keuangan,” ujarnya.

Atno menjelaskan bahwa setelah penggeledahan di Dinas PKO Mabar dan mengambil beberapa dokumen pada Dinas Keuangan Mabar, pihaknya segera memeriksa bagian keuangan.

“Setelah penggeledahan ini kami akan melakukan pemeriksaan dibagian keuangan,” ujarnya.

Dijelaskan bahwa ada 5 paket pengerjaan dalam proyek tersebut yakni pembangunan MCK darurat untuk putra dan putri, pembangunan MCK Eksekutif putra dan putri, dan posko sekertariat.

Dikutip dari Metrorakyat.com bahwa dalam laporan PKN Mabar, ada beberapa pihak yang dilaporkan diantaranya AA (PPK Dinas PKO tahun 2021), FJ (Direktur CV. Golo Kulu), YT (Direktur CV. Multi Talenta), PA (Direktur CV. Wae Dalit Indah) dan Direktur CV. Desakon.

Ketua PKN Lorens Logam ngotot bahwa pihak yang bertanggungjawab penuh dalam persoalan tersebut adalah Pengguna Anggaran (PA) dan rekanan pemerintah.

“Yang bertanggungjawab dalam kasus ini sudah pasti PPK/Pengguna Anggaran karena tugasnya sangat jelas yaitu melaksanakan kewenangan KPA untuk melakukan tindakan yang mengakibatkan pengeluaran anggaran belanja negara lalu disusul rekanan pemerintah,” ujarnya.

Dari informasi yang dihimpun dari sumber komodoindondonesiapost.com mengungkapkan beberapa nama yang telah diperiksa oleh Kejari Mabar yakni:

1. Thomas Aquinas Sudirman (Pejabat Pengadaan pada Dinas PKO Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2021)

2. Marianus Urut, S.T. (Direktur CV. Rivalando Jaya Consultant) selaku Konsultan Perencana Pembangunan WC darurat di Lokasi Bumi Perkemahan Pramuka Mbuhung)

3. Anselmus Anias (Pejabat Pembuat Komitmen /PPK pada Dinas PKO Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2021)

4. Stephanus Ral, S.T (Direktur Cv. MASTERPLAN CONSULTANT)

5. Ferdinandus Jegambut (Direktur CV. GOLO KULU selaku Pelaksana / Kontraktor Pembangunan WC darurat di Lokasi Bumi Perkemahan Pramuka Mbuhung)

6. Galus Gias (Sekretaris Kwarcab Pramuka Kabupaten Manggarai Barat)

7. Petrus Danggut (Direktur CV. WAE DALIT INDAH selaku Pelaksana / Kontraktor Pembangunan MCK Putra dan Pembangunan MCK Sekertariat/Posko.

8. Fransiskus Salesius Tamur (Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan / PPTK sekaligus Selaku Kepala Bidang Kepemudaan dan Olahraga pada Dinas PKO Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2021)

9. Yustinus Terang (Direktur CV. MULTI TALENTA Selaku Pelaksana / Kontraktor Pembangunan MCK Putri dan Pembangunan Sekretariat/Posco

10. Drs. Bernadus Dandur, M.Si. (Kepala Dinas PKO Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2021 dan 2022 juga selaku KPA / Kuasa Pengguna Anggaran

11. Yulius Nicodemus Bethen (Direktur cv. AYRES RESWARA CONSULTANT selaku Konsultan Pengawas Pembangunan MCK Putra, Pembangunan MCK Putri, Pembangunan MCK Posco/Sekretariat dan Pembangunan Posco/Sekretariat

12. Hironimus R. Katu A.Md. (Direktur cv. SAINS GROUP CONSULTANT selaku Konsultan Pengawas Pembangunan WC darurat di Lokasi Bumi Perkemahan Pramuka Mbuhung

13. Falentinus Paulus (PPK pada Dinas PKO Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2022 dalam Pembangunan Tembok Penahan Tanan / TPT di Lokasi Bumi Perkemahan Pramuka Mbuhung)

14. Laurensius Yulius Purnama, S.T. (PPK pada Dinas Cipta Karya Kabupaten Manggarai Barat Tahun 2021 dalam Pembangunan Jaringan Air Minum dan Bak Penampung Air di Lokasi Perkemahan Mbuhung.

Penulis : Tim Komodo Indonesia Post

Berita Terkait

Polres Mabar Bagi Takjil Dibulan Suci Ramadhan Di Labuan Bajo
Kadis Perindag Mabar Gabriel Bagung Mangkir dari Panggilan Polisi
Dugaan Reklamasi Mawatu Resort Dan Tambang Pasir Laut di Labuan Bajo Mendapat Sorotan Dari Walhi NTT
Pimpinan GP Ansor NTT Menyebut Konfercab Manggarai Barat tidak Sesuai Amanat Organisasi
Nama Abi Salim Diduga Dalang Aktivitas Tambang Pasir Ilegal di Rangko Untuk Reklamasi Pantai Mawatu
Aliansi Jurnalis Manggarai Barat Gelar Musyawarah Besar di Labuan Bajo
PHRI Manggarai Barat Apresiasi Inisiatif DPRD Mabar Fraksi Gerindra dalam Coffee Morning Bahas Sinergi Industri Pariwisata dan Produk Lokal
Tak Gubris Isntruksi Presiden, Sejumalah Kepala Dinas di Manggarai Barat Jalan jalan ke Jakarta

Berita Terkait

Jumat, 7 Maret 2025 - 20:07 WITA

Polres Mabar Bagi Takjil Dibulan Suci Ramadhan Di Labuan Bajo

Selasa, 4 Maret 2025 - 18:14 WITA

Kadis Perindag Mabar Gabriel Bagung Mangkir dari Panggilan Polisi

Senin, 3 Maret 2025 - 20:30 WITA

Dugaan Reklamasi Mawatu Resort Dan Tambang Pasir Laut di Labuan Bajo Mendapat Sorotan Dari Walhi NTT

Jumat, 28 Februari 2025 - 22:27 WITA

Pimpinan GP Ansor NTT Menyebut Konfercab Manggarai Barat tidak Sesuai Amanat Organisasi

Jumat, 28 Februari 2025 - 20:48 WITA

Nama Abi Salim Diduga Dalang Aktivitas Tambang Pasir Ilegal di Rangko Untuk Reklamasi Pantai Mawatu

Kamis, 27 Februari 2025 - 18:28 WITA

Aliansi Jurnalis Manggarai Barat Gelar Musyawarah Besar di Labuan Bajo

Senin, 24 Februari 2025 - 15:39 WITA

PHRI Manggarai Barat Apresiasi Inisiatif DPRD Mabar Fraksi Gerindra dalam Coffee Morning Bahas Sinergi Industri Pariwisata dan Produk Lokal

Jumat, 21 Februari 2025 - 18:40 WITA

Tak Gubris Isntruksi Presiden, Sejumalah Kepala Dinas di Manggarai Barat Jalan jalan ke Jakarta

Berita Terbaru

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Manggarai Barat, Maria Imaculata Etrus Babur  didampingi sekertaris Yohanes Rinaldo Gampur dan staf tim pelayanan perijinan Marselinus Siam Taku

Pariwisata-budaya

Manggarai Barat Miliki 66 Usaha Hiburan,  Hanya 1 Klab Malam

Kamis, 13 Mar 2025 - 17:35 WITA

45 Wanita Penghibur di Pub Mawar Jingga Discreening, oleh Tim Medis Puskesmas Labuan Bajo pada Rabu, 12 Maret 2025

Pemerintahan

45 Wanita Penghibur Pub Mawar Jingga Discreening, Ini Hasilnya

Rabu, 12 Mar 2025 - 20:56 WITA

Tipidter Polres Mabar Sidak Toko Sembako di Labuan Bajo

Ekonomi

Tipidter Polres Mabar Kembali Sidak Toko Sembako

Selasa, 11 Mar 2025 - 15:44 WITA

konsep desain Mawatu Resort di Labuan Bajo, foto: IG; Mawatu Resort

Pariwisata-budaya

Masyarakat Dukung Pembangunan Mawatu Resort Labuan Bajo

Senin, 10 Mar 2025 - 21:57 WITA