LABUAN BAJO, Komodo Indonesia Post – Tagline Anak Petani dari Paket Edi Weng dipertanyakan oleh petani di Lembor, kampung asal Edi Endi, calon bupati paket Edi Weng.
Ahmad Tirun, Petani di desa Wae Wako, kecamatan Lembor mengeluh tidak pernah mendapatkan pupuk subsidi dari pemerintah.
Ahmad yang diwawancara Jurnalis media ini mengungkapkan, sejak tiga tahun lalu, ia tak pernah mendapatkan pupuk subsidi.
Ahmad sesalkan kebijakan pemerintah kabupaten Manggarai Barat yang tidak adil dalam mendistribusi bantuan.
Kata Ahmad, nasib yang sama juga dialami oleh petani yang lain di Lembor.
“Saya dan anggota petani yang lain tidak pernah dapat pupuk subsidi. Padahal kami punya kartu tani,” kata Ahmad kepada Jurnalis media ini. Sabtu, [7/9].
Di kelompoknya, hanya dua anggota yang menerima pupuk subsidi. Tak hanya dikelompoknya, kelompok tani yang lain juga mengalami hal yang sama.
Masalah ini pernah dipertanyakan ke Suplier, Tobias Wanus, namun tidak membuahkan jawaban. Kata Ahmad, Tobias tidak memberi jawaban yang pasti terkait masalah yang ia dan petani yang lain hadapi.
Sementara itu, media ini mencoba menghubungi Tobias, namun tidak dijawab.
Lebih jauh, Ahmad menceritakan, selama ini ia dan petani yang lain harus mencari pupuk sampai ke wilayah Kempo.
“Selama ini kami cari pupuk di Kempo. Harganya jauh lebih mahal. Mana ongkosnya. Jadi kami harus mengeluarkan biaya yang banyak untuk mendapatkan pupuk,” cerita Ahmad.
Menurut Ahmad sangat tidak masuk akal, padahal Lembor adalah lumbung padi tapi petani mengeluh tidak mendapatkan pupuk.
“Kami orang Lembor yang punya sawah banyak, malah beli pupuk di tempat yang tidak ada sawah. Kan aneh,” pungkas Ahmad.
Ia kecewa ketika mendengar tagline Anak Petani dari paket Edi Weng yang merupakan calon petahana dalam kontestasi politik pemilihan bupati Manggarai Barat november mendatang.
“Kami kecewa dengan kampanye Anak Petani dari paket Edi Weng. Mengaku anak petani, tapi tidak berpihak kepada petani,” cetusnya.
Mengambil Ijon
Karena tidak mendapatkan pupuk subsidi dari pemerintah, Ahmad dan petani yang lain rela “ijon”. Hasil dari jeripayah petani di Lembor itu hanya untuk menutup utang.
Ahmad tidak percaya dengan tagline Anak Petani paket Edi Weng.
Petani di kampung asal Edi Endi itu berharap pemerintah adil dan bijak dalam mendistribusi bantuan pupuk subsidi.
Media ini kembali menghubungi Tobias pada Minggu, [8/9], namun tetap tidak dijawab.
Penulis : Ven Darung