LABUAN BAJO, Komodo Indonesia Post-Mario Pranda tegas mengatakan bahwa ia dan Richard Sontani hadir karena Edi Weng gagal.
Hal itu dikatakan Mario saat menyampaikan statement awal dalam proses debat kandidat calon bupati dan wakil bupati Manggarai Barat yang digelar Komisi Pemilihan Umum [KPU] Manggarai Barat. Rabu, [16/10] malam.
Kata dia, mereka hadir sebagai antithesa dari realitas ekonomi, sosial dan tata kelola pemerintahan dan pembangunan Manggarai Barat yang belum merata dan belum sepenuhnya berpihak kepada mayoritas masyarakat.
“Petani, Nelayan, masyarakat adat dan penyandang disabilitas. Hal ini dapat dilihat dari fakta penyumbang angka kemiskinan tertinggi justru ada di kecamatan lembor. Dimana mayoritas warganya adalah petani yang notabene lembor merupakan lumbung padi Manggarai Barat,”tutur Mario.
“Untuk itulah kami maju dengan visi mewujudkan Manggarai Barat yang menyala, hebat dan bermartabat,” lanjutnya.
Dalam moment debat itu, Mario juga menyentil soal Ruang Terbuka Hijau yang ada dalam program Edi Weng. Kata dia, kota Labuan Bajo tidak memiliki ruang terbuka hijau.
Hal itu ditanggapi oleh Edi Endi. Kata dia, program itu telah muat dalam program RTRW. Namun, Edi tidak bisa menjawab permintaan Mario akan ruang terbuka hijau.
Paket Mario Richard turut menyampaikan keluhan warga pulau yang selama ini mengeluh susahnya mendapatkan air bersih. Sementara itu, Endi Endi tetap menjelaskan ketersediaan air minum bersih di kota Labuan Bajo dengan dalil menjawab pertanyaan moderator.
Jawaban Edi Endi itu disesalkan Mario Richard. Karena bagi pasangan ini, Manggarai Barat bukan hanya soal Labuan Bajo. Tetapi ada warga pesisir dan kepulauan.
Mario Richard turut mengkritik kebijakan Edi Weng yang menaikam Nilai Jual Objek Pajak [NJOP]. Kata Mario, naiknya NJOP itu tanpa melalui proses legislasi di DPRD. “Tidak ada proses politik di DPRD, tiba tiba jado Perbub,” kata Mario.
Dikatakan Mario, kenaikan NJOP menjadi hambatan bagi investor untuk berinvestasi di Manggarai Barat. Hal itu, menurut dia menyebabkan pengangguran dan kemiskinan yang terselubung.
Penulis : Ven Darung