LABUAN BAJO, Komodo Indonesia Post- Calon bupati Manggarai Barat, Mario Pranda ditemani tunangannya, dr. Stefy Harman jalan kaki sepanjang 6 kilometer [km] untuk bertemu warga di empat anak kampung di kecamatan Ndoso. Jumat, [18/10] siang.
Empat anak kampung di kecamatan Ndoso yang tidak diperhatikan oleh Edi Weng itu dikunjungi oleh Mario Pranda dan Stefy Harman. Empat anak kampung itu adalah Kalo, Metang, Rewas dan Kolong.
Kunjungan Mario dan Stefy ke empat anak kampung itu merupakan kunjungan yang kedua kali bagi Stefy.
Stefy Harman yang juga merupakan anggota Dewan Perwakilan Daerah [DPD] NTT itu begitu semangat menapaki pelosok Manggarai Barat itu. Semangat sang tunangan dalam menapaki jalan berbatu, menambah semangat sang Leader.
Mereka [Mario dan Stefy] berangkat dari Labuan Bajo, ibu kota kabupaten Manggarai Barat bersama tim.
Pada pukul 13.45 Wita, Calon pemimpin yang energik ini tiba di kampung Kalo, yang disambut lautan massa.
Warga yang menunggu dari pukul 10 pagi, begitu histeris melihat langsung sang pemimpin.
Warga yang hadir mengungkapkan kegembiraannya karena dikunjungi langsung oleh pemimpin. Kata warga, mereka sangat puas dikunjungi oleh Mario Pranda sang Leader impian.
Kata warga lebih lanjut, mereka tidak pernah dikunjungi oleh bupati dan wakil Manggarai Barat.
Ketua Kordinator Kecamatan [Korcam], Ndoso, Don Abur mengatakan, semua warga kampung tak satupun yang tinggal di rumah. “Semua warga hadir di sini, mereka mau melihat sang pemimpin mereka. Tidak ada yang tinggal di rumah,” kata Don.
Dikatakan Don, para warga yang hadir tanpa diundang apalagi didorong dengan iming iming tertentu. “Begitu mereka mendengar bahwa, Pa Mario datang ke sini [kecamatan Ndoso] mereka meninggalkan pekerjaan mereka untuk melihat dan mendengarkan program Mario Richard 5 tahun ke depan,” lanjut Don.
Don menegaskan, bahwa memang sudah saatnya anak muda yang pimpin Manggarai Barat. “Banyak hal yang dibutuhkan daerah Manggarai Barat terkait peran orang muda untuk menggerakkan sistem diberbagai leading sektor, sekali lagi Manggarai Barat adalah aset negara yang perlu di pelihara dengan baik,” tegasnya.
Apalagi posisi labuan bajo, kata Don, sebagai destinasi unggulan Pariwisata super premium.
Sementara itu, Febrin, salah satu pendukung Mario Richard di kecamatan Ndoso mengatakan masyarakat sudah kritis melihat segala macam persoalan sosial yang dihadapi oleh masyarakat, khususnya kecamatan Ndoso sebagai akibat kebijakan pemerintah Edi Weng yang tidak dinilai hanya berpusat di Labuan Bajo.
“Sebagai masyarakat tidak boleh gagap dengan kondisi daerah sendiri harus peka dengan keadaan, kalau pemimpin daerah ini susah urus manggarai barat ya setidaknya peran orang muda sudah saatnya perlu kita dukung bersama, karena mereka memiliki kapasitas dan kapabilitas dalam mengurus rumah tangga daerah manggarai barat, mereka berdua Mario Richard punya relasi yang sangat luar diberbagai bidang baik dari pusat maupun lintas daerah networking itu penting,” pungkas Febrin.
Sementara itu, sang calon wakil bupati Manggarai Barat, Richard Sontani juga menyusuri kampung Lumut, Deru, Kakor d Raja dan Ndoso, kecamatan Ndoso.
Richard Sontani diterima lautan massa di setiap anak kampung yang dikunjungi.
Sang calon wakil begitu tergugah mendengar keluhan warga dari setiap anak kampung dengan keluhan yang sama yaitu soal infrastruktur jalan yang tidak pernah terjamah.
Warga bangga bisa melihat wakil bupati datang langsung ke ke pelosok Manggarai Barat itu.
Kecamatan Ndoso adalah salah satu kecamatan dengan kondisi infrastruktur jalan yang masih jalan tanah.
Warga pun memberi nilai buruk kepada kepemimpinan Edi Weng.
Warga di kecamatan Ndoso itu bertekad untuk memenangkan paket Mario Richard di Pilkada Manggarai Barat, 27 November mendatang.
Penulis : Ven Darung