LABUAN BAJO, Komodo Indonesia Post – Setelah tidak terpilihnya lagi Marten Mitar menjadi ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah [DPRD] kabupaten Manggarai Barat periode 2024 – 2029, menambah jumlah orang Kempo mengisi posisi strategis di teras Manggarai Barat.
Sementara itu, di kalangan masyarakat Kempo, kerinduan hadirnya kembali orang orang Kempo dalam posisi stategis di birokrasi Manggarai Barat masih cukup tinggi.
Hadirnya Richard Sontani dalam konstestasi politik pemilihan bupati dan wakil bupati Manggarai Barat pada 28 november mendatang, cukup mengobati kerinduan masyarakat Kempo.
Richard Sontani maju sebagai calon wakil bupati dalam pemilihan calon bupati dan wakil bupati Manggarai Barat periode 2024 – 2029.
Dalam orasi politiknya di desa Golo Sepang, kecamatan Boleng dalam acara Kampanye Akbar tingkat kecamatan Boleng, Sabtu, [23/11] siang, Richard Sontani mengungkapkan bahwa masyarakat Kempo Mese merindukan kehadiran Anak Momang memimpin Manggarai Barat lima tahun ke depan.
Richard mengatakan Kempo mese yang terdiri dari Kempo Pu’u, Mata Wae, Mburak Boleng Mbehal, akan bersatu mendukung Mario Richard.
“Kempo Mese harus bersatu,” kata Richard dalam orasi politiknya.
Dia menegaskan bahwa, Manggarai Barat sejak berdirinya tidak terlepas dari peran orang Kempo.
“Ibu kota kabupaten Manggarai Barat itu, ada di mana? di wilayah kempo,” kata Richard.
Untuk itu, kata Richard, ia hadir dalam kontestasi politik sebagai representasi orang Kempo Mese.
Sementara itu, Gusti Sarifin menyatakan bahwa Mario Richard adalah dua sosok pemuda yang cukup mampu menjawab persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Manggarai Barat saat ini.
Bahkan, Gusti menyebut kepemimpinan Edi Weng gagal membawa Manggarai Barat keluar dari keterpurukan.
“Kami orang Ndoso sangat menderita karena jalan yang rusak, tidak pernah diperbaiki, ” kata Gusti.
Gusti juga menuturkan bahwa pemimpin yang tidak mampu membuka lapangan pekerjaan bagi rakyatnya adalah pemimpin yang cara berpikirnya sesak dan sempit.
Penulis : Tim Komodo Indonesia Post