LABUAN BAJO, Komodo Indonesia Post – Intensitas hujan diawal tahun 2025 cukup tinggi dan disebut turun cukup awal dibanding tahun tahun sebelumnya. Fenomena ini mengakibatkan terjadinya bencana, baik longsor maupun banjir.
Untuk meminimalisir dampak bencana tersebut, Badan Penanggulangan Bencana Daerah [BPBD] kabupaten Manggarai Barat telah membentuk tim untuk penangggulangan bencana. Tim yang dibentuk pada tahun 2022 lalu itu diisi mulai dari Kepala Desa se kabupaten Manggarai Barat, para Camat dan BPBD sendiri.
Tim tersebut dibentuk untuk mempercepat penanggulangan bencana. Selain itu, tim tersebut dapat mempercepat mengakses informasi bencana.
Hal itu dikatakan Kepala Pelaksana [Kalak] BPBD kabupaten Manggarai Barat, Isfridus Suldin Suparman Tobong kepada media ini. Minggu, 19 Januari 2025.
Kata dia, di kabupaten Manggarai Barat sendiri, sejak Desember lalu, terjadi beberapa bencana tanah longsor.
“Tidak ada korban jiwa dari bencana yang terjadi sejak desember tahun lalu,” ungkapnya.
Dikatakan Isfridus, untuk pemetaan lokasi bencana, pihaknya telah memeta beberapa lokasi yang rawan bencana baik longsor maupun banjir. Untuk longsor sendiri, wilayah yang rawan meliputi kecamatan Welak, Mbeliling, Kuwus, Kuwus Barat dan Ndoso. Sedangkan untuk bencana banjir meliputi wilayah kecamatan Boleng, kecamatan Lembor Selatan di Nangalili dan Komodo.
“Belum ada aplikasi lapor bencana yang dimiliki BPBD. untuk warga yang hendak melaporkan bencana di daerahnya bisa melalui kepala desa atau tim BPBD,” katanya.
Selama ini pihaknya langsung turun ke lokasi bencana bilamana ada laporan dari tim.
“Misalnya bencana longsor yang menutupi jalan, kita akan turun bersama dinas terkait. Dinas PU. Seperti tadi, kita baru pulang dari lokasi bencana, di jalan Nggorang – Terang,” jelas Isfridus.
Dia mengungkapkan bahwa di BPBD belum ada anggaran untuk penanggulangan bencana.
“Untuk sementara belum ada anggaran. Tapi nanti kita akan usulkan. Besaran anggarannya bisa sampai 200 juta tergantung usulan. Itu diambil dari dana tak terduga. Dan itu pasti ada,” ungkapnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa tahun ini intensitas hujan cukup tinggi. Hal itu menyebabkan bencana, baik tanah longsor maupun banjir.
Prediksi BMKG, hujan lebat bisa sampai Februari.
“Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada. Jauhi tebing tebing yang rawan longsor,” pintanya.
Penulis : Tim Komodo Indonesia Post