Jalan Putus Diabaikan, PUPR dan BPBD Manggarai Cuma Bualan

- Editor

Minggu, 16 Maret 2025 - 20:11 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi jalan di Dusun Pelas, Desa Timbu, Kecamatan Cibal Barat yang terputus total

Kondisi jalan di Dusun Pelas, Desa Timbu, Kecamatan Cibal Barat yang terputus total

RUTENG, Komodoindonesiapost.com – Ruas jalan di Dusun Pelas, Desa Timbu, Kecamatan Cibal Barat terputus sejak Januari lalu. Meski kerusakannya sudah terjadi selama berbulan-bulan, mirisnya tidak ada perhatian serius dari pemerintah daerah.

Kondisi ini mengundang protes dan tanda tanya warga sekitar maupun pengendara yang kerap melintas di jalan tersebut. Mereka mengeluh sikap pemerintah daerah yang mengabaikannya begitu saja.

Ronal Paju salah seorang warga setempat  mengungkapkan bahwa jalan tersebut terputus akibat hujan deras yang mengguyur wilayah itu pada bulan Januari lalu. Akibatnya, jalan terputus total hingga tidak bisa dilalui.

Meski peristiwa itu telah berlangsung selama dua bulan, namun hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan dari pemerintah. Ronal, begitu ia disapa menyayangkan sikap pemerintah yang belum memperbaiki jalan tersebut.

“Jalan ini telah terputus sejak dua bulan lalu tapi belum ada perbaikan sama sekali. Pemerintah seakan bodoh amat melihat penderitaan orang-orang di sini,” kata Ronal Paju saat dijumpai media ini pada Minggu, 16 Maret 2025.

Ronal mengungkapkan bahwa sebelumnya pihak Pemerintah Kabupaten Manggarai melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) bersama Camat Cibal Barat telah meninjau lokasi tersebut.

“Bulan lalu mereka datang cek lokasi. Tapi tidak ada kejelasan setelah itu. Kedatangannya cuma bualan, tidak ada gunanya,” ujar Ronal pada Minggu, 16 Maret saat ditemui di Pelas.

Ia berharap agar jalan tersebut segera diperbaiki. Sebab kalau dibiarkan, maka aktivitas perekonomian tidak dapat berjalan efektif.

“Semoga secepatnya diperbaiki. Kami tunggu aksi nyata dari pemerintah, bukan sekadar datang omong-omong, lalu tidak ada eksekusi,” imbuhnya.

Berdasarkan hasil penelusuran media ini, setidaknya ada tiga titik ruas jalan di Dusun Pelas yang putus total. Hal ini mengakibatkan kendaraan roda empat tidak dapat melintas sehingga kampung tersebut menjadi terisolasi.

Sementara untuk kendaraan roda dua, harus bertaruh nyawa agar bisa melintas di tiga titik yang rusak parah tersebut. Pasalnya, para pengendara mesti membuat jalur alternatif yang lebarnya hanya sekitar satu meter.

“Sangat berbahaya lewat di sini. Salah sedikit bisa terjerumus ke dalam jurang,” kata seorang penjual ikan bernama Riki.

Meski harus bertaruh nyawa, ia mengaku tetap melewati jalan tersebut setiap hari. Hal tersebut ia lakukan demi bertahan hidup dan menafkahi istri dan anak.

“Mau bagaimana lagi, kita terpaksa lewat terus di sini. Kalau tidak, kita mau dapat uang dari mana. Sementara pekerjaan (jual ikan) ini yang menghidupkan kami selama ini,” katanya.

Kerusakan jalan di Cibal Barat ini selain di Dusun Pelas, kerusakan serupa juga terjadi di Dusun Purang, Desa Wae Codi. Pantauan wartawan pada, Minggu 16 Maret 2025, jalur tersebut nyaris terputus.

Tampak jelas jalan tersebut tergantung akibat longsor. Kondisinya cukup memprihatinkan. Kalau dibiarkan, maka akan terus terkikis tiap harinya. Hal itu tentu berpotensi membahayakan pengendara yang lewat.

Tak cuma itu, ditemukan juga banyak jalan berlubang akibat intensitas hujan yang terjadi beberapa bulan belakangan. Warga berharap agar pemerintah daerah memperhatikan secara serius kerusakan yang ada dan segera memperbaikinya.

Berita Terkait

Zainal: Galian C Jadi Penyebab Lahan Warga Rusak
Meski Sudah Tak Beroperasi Lagi, Masyarakat Raong Sebut PT. LBS Hadir Ubah Warna Kampung
Kadis PUPR Manggarai Diduga Bohongi Masyarakat Soal Tanggap Bencana di Cibal Barat
DPRD Manggarai Desak PUPR Perbaiki Jalan Putus di Cibal Barat
Polres Mabar Bagi Takjil Dibulan Suci Ramadhan Di Labuan Bajo
Kadis Perindag Mabar Gabriel Bagung Mangkir dari Panggilan Polisi
Dugaan Reklamasi Mawatu Resort Dan Tambang Pasir Laut di Labuan Bajo Mendapat Sorotan Dari Walhi NTT
Pimpinan GP Ansor NTT Menyebut Konfercab Manggarai Barat tidak Sesuai Amanat Organisasi

Berita Terkait

Selasa, 1 April 2025 - 19:52 WITA

Zainal: Galian C Jadi Penyebab Lahan Warga Rusak

Selasa, 18 Maret 2025 - 16:17 WITA

Kadis PUPR Manggarai Diduga Bohongi Masyarakat Soal Tanggap Bencana di Cibal Barat

Senin, 17 Maret 2025 - 10:36 WITA

DPRD Manggarai Desak PUPR Perbaiki Jalan Putus di Cibal Barat

Minggu, 16 Maret 2025 - 20:11 WITA

Jalan Putus Diabaikan, PUPR dan BPBD Manggarai Cuma Bualan

Jumat, 7 Maret 2025 - 20:07 WITA

Polres Mabar Bagi Takjil Dibulan Suci Ramadhan Di Labuan Bajo

Selasa, 4 Maret 2025 - 18:14 WITA

Kadis Perindag Mabar Gabriel Bagung Mangkir dari Panggilan Polisi

Senin, 3 Maret 2025 - 20:30 WITA

Dugaan Reklamasi Mawatu Resort Dan Tambang Pasir Laut di Labuan Bajo Mendapat Sorotan Dari Walhi NTT

Jumat, 28 Februari 2025 - 22:27 WITA

Pimpinan GP Ansor NTT Menyebut Konfercab Manggarai Barat tidak Sesuai Amanat Organisasi

Berita Terbaru

Konfrensi Perss International Golo Mori Jazz di Labuan Bajo pada Rabu, 9 April 2025

Pariwisata-budaya

Golo Moro Jazz Siap Tampil Memukau Di ITDC Labuan Bajo

Rabu, 9 Apr 2025 - 22:34 WITA

ilustrasi aktivitas Galian C

Daerah

Zainal: Galian C Jadi Penyebab Lahan Warga Rusak

Selasa, 1 Apr 2025 - 19:52 WITA

Lokasi Pembuangan Bayi di Air Pancuran Wae Wajak, Kampung Mbore, Desa Tondong Belang.

Hukrim

Usai Melahirkan Bayi Dibuang 2 Malam di Hutan Masih Hidup

Selasa, 25 Mar 2025 - 10:37 WITA