RUTENG, Komodoindonesiapost.com – Diduga bohongi masyarakat, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Manggarai, Lambertus Paput mengklaim sudah kerahkan satu unit Excavator untuk melakukan pembersihan sejumlah ruas jalan yang tertimbun longsor dan memperbaiki ruas jalan yang rusak akibat bencana alam di Wilayah Kecamatan Cibal Barat, Manggarai, Flores – NTT. Pernyataan Lambertus Paput itu saat menanggapi pertanyaan wartawan pada Senin, 17 Maret 2025 di Ruteng.
Menurut Lambertus bahwa hingga saat ini satu unit excavator masih berada di lokasi titik awal jalan rusak di Bea Loli, Cibal Barat. “Exca saat ini masih ada di lokasi dan pembersihan longsorannya mulai dari awal ruas(bea loli),” ujar Lambertus Paput saat dikonfirmasi melalui pesan singkat WhatsApp.
Sayangnya, Lambertus enggan menjawab pertanyaan wartawan media ini ketika ditanya lebih lanjut terkait sejak kapan excavator itu mulai beroperasi. Pesan yang dikirim wartawan media ini hanya dibaca namun tidak membalasnya.
Media ini kemudian melakukan pengecekan langsung di lokasi yang dimaksud oleh Lambertus Paput, namun di lokasi yang disebutkan itu yakni jalur Bea Loli – Lamba, belum ada excavator yang beroperasi sebagai mana yang diklaimnya.
Seorang warga bernama Jery yang dijumpai di Bea Loli, Desa Compang Cibal pada Selasa, 18 Maret 2025 mengatakan bahwa excavator tersebut masih berada di jalur Longko menuju Kaca. Excavator mulai beroperasi di lokasi tersebut sekitar pertengahan Februari lalu. Namun, sempat tidak melanjutkan pengerjaan karena kehabisan solar.
“Pokoknya (mulai operasi) pas poli longsor awo jalur hitu. Tapi toema lanjut kerja bersih area longsor awo hitu pengaruh toe manga solar (Pokoknya mulai operasi pas setelah longsor di jalur itu.Tapi tidak melanjutkan kerja bersih area longsor di situ karena tidak ada solar),” katanya.
Sumber komodoindonesiapost.com mengaku jika masyarakat disekitar lokasi longsor sempat ada inisiatif untuk patungan membeli bahan bakar solar karena lambannya pemerintah Manggarai dalam menyikapi bencana di Cibal Barat.
Namun beberapa pihak tidak setuju dengan ide tersebut. Sebab pembersihan material longsor yang dilakukan itu merupakan penanganan bencana alam dan memiliki anggaran tersendiri.
Sangat disayangkan, gara-gara pembersihan material longsor di wilayah Longko – Kaca mandek, beberapa titik ruas jalan yang juga tertimbun longsor di Desa Timbu dibiarkan begitu saja.