LABUAN BAJO, Komodoindonesiapost.com – Aku dan kisah cinta terlarangku dengan perempuan PUB di Labuan Bajo. Mungkin ini takdir, nasib, keberuntungan, atau apalah namanya, aku juga tidak tahu. Yang jelas aku jatu cintah sama dia. Aku buang isteriku yang berprofesi sebagai pegawai negeri sipil di Labuan Bajo.
Perjalanan cinta terlarangku sebenarnya semenjak aku dan isteri pisah ranjang. Pisah ranjang ini sebenarnya aku yang seting. Dan ternyata sesuai harapan. Isteriku terlalu mengekangku. Bahkan ketika aku ingin ke tempat diskotik di Labuan Bajo bersama teman2ku ketika Dana Desa sermpak dengan dana BOS cair.
Aku ingin bebas seperti pria lain. Sepeti suami lain. Liat aja kontraktor, kepala desa, bahkan anggota dewan juga doyan dengan tempat diskotik, Pub, Karaoke atau apalah yang penting ada perempuannya yang serba mini, tranparan, wangi, cantik, juga bisa ditransaksi.
Malam itu, aku beranikan diri melawan kebebasan yang dipasung bertahun tahun oleh isteriku. Aku tidak nyaman lagi. Aku berontak. Awalnya aku ingin mengendarai mobil ke Labuan Bajo. Tapi aku urungkan lagi niatku itu. Kalau aku bawa mobil ke tempat diskotik bisa dipantau sama keluargaku. Ya aku bawa motor metik. Kepada isteriku yang udah tak cantik lagi aku beritahu kalau aku ada urusan dinas, sehingga harus cepat ke Labuan Bajo segera.
Tepat jam 9 malam aku tiba di tempat diskotik di sekitar kawasan Gorontalo, Labuan Bajon. Teman temanku udah tiba 1 jam sebelumnya. Aku masuk ke salah satu room sesuai petunjuk. Suara musik, asap rokok, lantunan lagu karaoke, ditambah ada perempuan bening serba mini bahkan super tranparan mewarnai situasi.
Aku disambut tepuk tangan sama teman temanku yang udah flai. Masing masing 4 orang temanku memeluk perempuan rapat, tangannya menggerayang, bahkan ada yang duduk diatas paha. Asik juga ini, kataku dalam hati. Akupun duduk. Kemudian, saya dipersilahkan memilih salah satu ladies untuk menemaniku. Ya selerahku beda. Aku memilih yang putih asli, rambut panjang, langsing dan mengenakan celana pendek putih seperti pemain golf. Tapi mini dan transparan. Aku bisa menerka, dia mengenakan gestring dan tali satu. Ya lupakan isteriku yang tengil dan cerewet, pun dia seorang Bidan.
Aku duduk di kursi pojok dengan ladiesku. Setengah botol berlalu masih lugu. 3 botol berlalu mulai oleng. Posisi duduk mulai mepet sampai kepencet. Tangan kananku memeluk pundaknyanya. Dia sandar ke bahuku sambil ikuti nada karaoke dari gadis sebelah. Pelan tapi pasti aku membuatnya nyaman. Sampai aku tak sadar mengecup kening beningnya. “Ihhhh abangnya nakal,” ucapnya dengan nada manja penuh godaan.
2 jam berlalu 90% pikiran melayang. Gerakan tanganku tak terkontrol lagi. Rangkulan dan kenakalanku kepada gadisku diakomodir. Aku semakin nakal.
“Namanya siapa Mba,” tanyaku dengan nada penuh getar. Maklum pikiran mulai kacau penuh kenikmatan. “Namaku Vera bang,” ujarnya dengan suara manja. (Vera bukan nama sebenarnya. Nama aslinya kami sembunyikan demi kenyamanan sang ladies. “Kalau Abang nama siapa,” balsnya ingin tahu nama lelaki hidung belang yang nakal tak karuan.
“Aku Sean (bukan nama sebenarnya. Nama asli kami sembunyikan). Aku seorang kepala sekolah di SMP,” ujarku dengan penuh percaya diri agar wanita ini tertarik padaku. “Uisss banyak duit dong,” balas vera.
Aku mulai percaya diri dengan Vera si gadis Bandung yang penuh kemolekan. Sangking nakalnya aku, ku tumpahkan minumanku ke celananya agar semakin terawang. Benar kataku dia mengenakan gestring merah marun. Denyut jantungku melebihi batas normal. Vera tahu jika aku ingin menyelesaikan nafsu birahi ku diroom itu juga. Itu ketahuan dari cara pandang dan nada biacaranya. “Jangan di sini bang, maminya marah nanti. Ambil nomor WA ku aja. Kita ketemu diluar besok,” ujar Vera sambil menyodorkan nomor WA nya. Tangan kirinya sengaja menyentuh area sensitifku.
Aku memeluknya. Yahh tubuhnya penuh keharuman. Beda dengan isteriku yang Bidan itu. Isteriku apek, kucel, dan tidak mempesona. Dengan Vera aku merasa diperhatikan.
Aku memeluknya rapat. Dia membalas. Aku mencium bibirnya yang lembut, dia justeru membalasnya dengan dengan menggigit manja. Ah lupakan saja isteriku. Persetan dengan dengan isteriku.
Malam itu, aku dilayani dengan baik sama Vera. Hanya memang tidak mencapai titik kelimaks. Aku membujuknya untuk nginap dihotel malam itu, sayangnya tak diijinkan sama maminya. Kecuali jika pesan sebelumnya. Takut para ladies dalam berbahaya.
Akhir tibalah waktu pagi. Aku senang. Baru aja jam 6 pagi, aku sudah mulai WA. Sayang WA nya tidak aktif. Ya aku salah sih. Kan ladiesnya masih tidur. Apalagi kami karaoke malam itu sampai jam 4 pagi. Kami patungan bayar. Totalnya 25 juta. Ludes. Tak apalah kan dana BOS. Siapa juga sih yang tahu. Apalagi aku kepala sekola SMP.
Aku tak tenang. Terbawa suasana di room karaoke dengan Vera. Terbayang lagi dia menyentuh area sensitifku. Dan gestring yang dia kenakan semalam. Ah ingin kucumbui dia. Aku masih stay di hotel. Maklum dana Bos baru cair 800 juta.
“Halo Bang. Maaf baru bangun ni. Abang di Hotelkah,” bunyi WA Vera. Sekitar pukul 14. 00 Wita Vera membalas pesan WA ku. Membaca WA dari Vera aku lompat kegirangan. Lagi lagi 99% pikiranku megarah pada kuda kudaan.
“Ia mba aku di hotel dekat dengan tempat karaoke. Ayo ke sini. Di hotel@@@@ini ya kamar nomot###,” jawabku cepat.
“Siap bang aku mandi sana aja ya. Oh ya pesan makan dong bang. 10 lagi ya,” jawab Vera.
Melihat pesan Vera yang siap meluncur ke Hotel, semangat detak jantungku mengalahkan kecepatan kereta cepat Jakarta-Bandung. Suhu tubuh naik. Semuanya ikut naik.
Dengan sigap aku semprotkan parfum di sekujur tubuhku. Bahkan area mulutpum aku semprot sampai mau pusang juga.
10 menit kemudian, Vera tiba dikamar dengan daster yang “siap saji”.
“Mau mandi dulu silahkan,” tawarku dengan harapan agar ditolak biar cepat eksekusi.
“Ah ga usah bang. Nanti ajalah mandinya,” balas vera dengan lembut penuh merayu.
Akupun tarik tangannya dan mendorongnya ke kasur. Dia hanya tersenyum aku pun mulai melancarkan aksi. Dendam semalam diroom kulempiaskan di kamar hotel. Yahhh dia lebih lincah dariku. Maklum dia anak baru berusia 23 tahun. Aku sudah 48 tahun. Beda umur beda gaya.
Siang itu kamipun terjadi pertukaran “keringat”. Aku membayarnya 5 juta untuk pelayanannya itu. Ya karena memang sampai sore dia menemaniku. Waktu itu aku maksimalkan dengan 7 ronde. Angka tuju memang penuh kesempurnaa. Aku bukan seperti anggota dewan yang suka bon dan tagihannya pun diancam.
Jam 7 malam aku balik rumah. Dari Labuan Bajo sampai rumah 2 jam paling lama. Jalan Transforeskan tak ada hambatan. Semua WA dari vera aku hapus. Bahkan kesepakatan untuk bertemu berulang ukang di hotel saya hapus. Masuk rumah aku melihat isteriku kayak Mak Lampir. Beda dengan Vera yang bohai.
Vera, anak Bandung yang usianya baru 23 tahun. Yah apakah dia juga cinta benaran atau tidak bukan menjadi masalah bagiku. Bagiku aku bisa mencicipi tubuhnya yang walaupun awalnya transaksi dan kini gratis. Gratis tapi mahal bro.
Kan gratis, kok mahal? Yah darah Bandung ini saya yang tanggung kebutuhan hari harinya. Mulai dari hal kecil hingga kebutuhan keluarganya. Ya begitulah nasibku dengan gadis Bandungku bro.
Ia bekerja di salah satu Diskotik ternama di Labuan Bajo. Vera anak yang super cantik. Ya Darah Bandung memang produk unggulan. Aku yang lelaki hidung belang pasti terpesona dengan parasnya yang super cantik. Bak bidadari yang turun dari langit. Bagiku, pisah ranjang dengan isteriku tak ku hiraukan. Bahkan aku justeru senang. Kerinduan untuk berceraipun ada. Yang penting anak anaku sudah remaja. Pun ada yang masih SMP dan SD ya tidak masalah, akukan Kepala Sekola salah satu SMK di Manggarai Barat. Dana BOS bisa diutik atik, apalagi aku dekat dengan kekuasaan. Yang penting harus lebih pandai dari APH yang suka kirim surat klarifikasi. Ah kecilan itu.
Awalnya aku yang seorang Kepala Sekola salah satu SMP di Manggarai Barat dari hanya sekedar selingkuh dengan Perempuan di Pub namun akhirnya jadi isteri sungguhan meski belum menikah secara resmi.
Cerita diatas berangkat dari kisah nyata dari berbagai sumber bukan saja Kepala Sekolah, tapi juga ada Kepala Desa, Calo, Tua Golo, Kontraktor. Cerita ini merupakan rangkuman dari berbagai peristiwa yang mirip yang kami tempatkan Kepala Sekola dan Vera sebagai Tokoh dalam cerita fiksi ini. Cerita diatas kami kemas dalam bentuk cerita fiksi setelah kami melakukan wawancara dari berbagai sumber. Semisal ada kesamaan peristiwa, nama, tempat, dan peristiwa dalam cerita ini sesungghunya kebetulan. Karena cerita ini tidak mengarah pada suatu peristiwa tetapi rangkuman dari berbagai peristiwa serupa.
Sang Kepala Sekolah yang kami sebut saja namanya Sean. Dan selingkuhannya yang sekarang jadi isterinya sebut saja namanya Vera.
Kisah cinta keduanya sungguh sangat menarik. Sean sesungguhnya sudah memiliki isteri. Isterinya seorang pegawai negeri sipil (ASN) di Manggarai Barat. Sean bahkan sudah memiliki seorang anak gadis yang sedang menempuh pendidikan di salah satu perguruan tinggi di Jawa. Sean sesungguhnya memiliki 4 orang anak. Dari informasi yang beredar bahkan dari pengakuan Sean sendiri bahwa sebelum tahun 2023 lalu, Sean dan isteri sahnya sering bertengkar. Akibatnya, keduanya pisah ranjang cukup lama. Sangking lamanya pisah ranjang, Sean mau menggugat cerai isterinya.
Selama pisah ranjang, Sean bukannya rekonsiliasi malah mencari kesenangan dan kenikmatan dengan menghibur diri di salah satu tempat hiburan malam di Labuan Bajo. Sean datang ke salah satu Pub di Labuan Bajo dengan teman teman kontraktor dan Kepala Sekola ditempat lain. Ya boleh dikata Pub tempat buang kegalauan dan masa lalu dan memulai untuk memelihara perasaan baru dengan para ladies Caffe yang super bening dan penuh wewangian.
Sean yang memiliki posisi strategis dengan jabatannya sebagai Kepala Sekolah pada salah satu SMP di Manggarai Barat membuatnya bebas untuk menentukan kebijakan ihwal penggunaan anggaran di sekolah tempat Sean mengabdi. Sean tergolong salah satu Kepala Sekolah di Manggarai Barat dengan bergelimang harta sebagai mana infromasi dari orang dekat Sean. Orang dekat Sean bercerita bahwa Sean selalu stabil soal kondisi keuangannya. Yahhh mungkin itulah yang membuatnya cepat melupakan isterinya dan meninggalkan semua kenangan lama bersama isterinya.
Pada Juni 2023, Sean kemudian memutuskan untuk membangun hubungan gelap dengan salah satu perempuan di tempat hiburan malam di Labuan Bajo yang kami sebut namanya Vera. Nama itu secantik orangnya. Vera adalah perempuan asal Jawa Barat. Vera memiliki postur tubuh tinggi langsing kombinasi kulit putih mulus. Darah Bandung memang selalu menggugah selerah lelaki hidung belang. Tak luput juga Sean yang rela tinggalkan isteri yang berprofesi PNS di Manggarai Barat.
Sean dikala mengunjungi Pub tempat Vera bekerja, selalu saja memilih Vera untuk menemaninya bernyanyi atau karaoke. Vera yang awalnya hanya melakoni dunia kerjanya namun tak disangka menjadi tempat ternyaman bagi Sean untuk jadi tempat curhat sambil peluk pelukan di Pub. Ya peluk sambil curhat, modus juga sih sebenarnya. Justeru pelukan hangat nona Bandung ini membuat Sean jadi Baper dan mengungkapkan perasaannya.
Dari pengakuan Vera bahwa awalnya ia tidak percaya begitu saja dengan rayuan Sean. Maklum, setiap lelaki hidung belang yang membuang kegalauan di Pub selalu mengungkap perasaan kepada para ladies. Padahal hanya modus untuk dapat tiket “naik” gratis di hotel. Belakangan, Sean begitu intens komunikasi dengan Vera usai tukar nomor WhatsApp. Dari hanya sekedar transaksi “basah basahan” kemudian menjadi transaksi perasaan atau bahasa kerennya sekarang adalah “Bucin.” Sejak Agustus 2023, Sean dan Vera resmi menjadi pasangan kekasih. Tidak adalagi transaksi. Yang ada hanyalah pelempiasan dari rasa suka dan cinta.
Sean yang merasa memiliki hak penuh atas Vera dan tidak membiarkan pria hidung belang lain untuk bertransaksi dengan Vera, ia pun memutuskan untuk mencari kos kosan buat Vera. Kesepakatan ini setelah melalui diskusi panjang dan Sean bersedia memenuhi semua kebutuhan Vera. Vera memutuskan untuk berhenti bekerja di Pub dan ikut ajakan Sean tinggal di Kos Kosan milik salah satu Kepala Desa. Sejak saat itu, Vera menggantungkan nasibnya pada Sean. Sean pun harus pandai mengatur waktu antara urus di Sekolah, perceraian, biaya anak sekolah, dan menemani Vera di Kos. Maklum, Sean bukan Kepala Sekola dalam kota Labuan Bajo melainkan jauh dari kota.
Pada Desember 2023, Vera hamili anak Sean. Kabar itu awalnya Sean bahagia. Namun belakangan kondisi kehamilan Vera menjadi hal yang risih bagi Sean. Hal itu lantara proses perceraian dengan isteri sah Sean yang semakin alot di Pengadilan ditambah dengan tekanan keluarga. Namun, Vera tidak mau ambil pusing dengan pergelutan batin Sean. Bagi Vera, yang penting kondisi bayi dalam kandungan tetap sehat dan Sean harus mampu biaya check up ke dokter setiap bulan.
Sean sempat meminta Vera untuk tinggal di Bali untuk sementara waktu. Hal itu dilakukan Sean untuk mengantisipasi pantauan keluarga besar, sehingga Vera tetap aman. Vera pun menyanggupi permintaan Sean. Vera tinggal di Bali selama 3 bulan sampai kondisi keluarga Sean di manggarai Barat aman dan tidak mencari Vera lagi. Selama Vera tinggal di Bali, Sean sering berkunjung ke Bali. Bahkan Sean pernah tinggal 3 Minggu lamanya di Bali menemani sang kekasih barunya.
Vera yang merasa tidak bisa jauh dari Sean, kemudian memaksakan untuk kembali ke Labuan Bajo. Maklum kondisi kehamilan Vera sudah memasuk usia 8 bulan. Jadi butuh check up rutin ke dokter. Selain itu, juga butuh biaya. Vera pun meminta Sean agar tidak tinggal jauh jauh lagi dengan dirinya karena selalu butuh sosok Sean kalau check up ke Dokter.
Permintaan Vera ini membuat Sean merasa terganggu. Pasalnya, proses perceraian di Pengadilan masih berjalan jadi pikiran Sean kacau balau. Sangking marahnya kepada Vera yang tidak mengerti dengan kondisinya, ia pun memutuskan hubungan dengan Vera dalam kondisi hamil besar dan siap melahirkan anak Sean.
Tepatnya April 2024, Sean memutuskan hubungan percintaanya dengan Vera. Namun, Sean tidak menjelaskan alasannya kepada Vera mengapa ia mengakhiri hubungan yang sudah lama mereka rajut. Bahkan Sean sudah tidak mengirimkam uang kepada Vera.
Bak disambar petir disiang bolong, Vera mendengar langsung ucapan Sean untuk memutuskan hubungan asmara ini. Sepih, Galau, dan Menangis. Setiap hari, Vera hanya menangis. Mengurung di kamar kosnya. Sedih memang rasanya perjalanan hidup Vera. Semenjak Ayahnya meninggal dunia, Vera yang dulu selalu dimanjakan oleh sang Ayah kini menjadi wanita penghibur. Pikiran Vera semakin sedih. Ia mengingat lagi sosok sang Ayah yang dulu selalu memanjakannya. Andaikan sang Ayah masih hidup, Vera tidak akan menjadi seperti sekarang.
Vera terus berupaya agar Sean kembali membuka hatinya dan bersama sama membesarkan sang buah hati yang sebentar lagi akan berziarah ke bumi. Sayangnya, Sean memblokir semua nomor telepon Vera. Dalam kondisi yang tak tahu arah antara mau bunuh diri dan memaksakan Sean membuka hati, Vera menghampiri pemilik Kos agar mau diwawancara wartawan.
Sehingga sore itu, Vera beranikan diri didampingi pemilik kos dan kerabat Vera bertemu wartawan dan menceritakan semua bagaimana awal mulanya mereka menjalin hubungan. Vera sambil menangis menceritakan semua hubungan mereka. Ia pun mengaku tidak mau berpisah dari Sean karena sudah terlanjur sayang sama Sean. Sekitar 2 jam lamanya ia berbicara kepada media.
Untuk mengkonfirmasi semua informasih dari Vera, berapa orang Wartawan lokal kemudian menemui Sean. Sean tidak membantah penjelasan Vera bahkan Sean juga mengaku jika dirinya sangat mencintai Vera. Kemudian dalam hitungan jam usai Wartawan mewawancarai Sean dan Vera, tiba tiba beberapa wartawan lokal mendapat informasi jika keduanya rujuk kembali. Vera berterimakasih kepada beberapa wartawan lokal yang telah membantu untuk merujuk kembali hubungannya dengan Sean.
Terakhir informasinya bahwa Sean dan Vera sudah dikarunia seorang anak laki laki dan sudah tinggal serumah di Labuan Baj