LABUAN BAJO, Komodoindonesiapost.com – Masyarakat Raong di Desa Golo Mori, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat tak bisa membohong hati nurani soal hadirnya PT. LBS yang memberikan warna baru terkait kondisi akses jalan keluar masuk kampung. PT. LBS hanya beroperasi galian hanya pada saat proyek ITDC Golo Mori. sekarang kini fakum tidak beroperasi lagi.
Muhamad Yasir salah satu tokoh masyarakat di kampung Raong megisahkan kondisi akses jalan sebelum tahun 2021 dengan kondisi sekarang menuju kampung Raong setelah PT. LBS masuk.
Ditemui di Raong pada Senin, 24 Februari 2025, Yasir menceritakan bahwa pada tahun 2020 masyarakat Raong sangat kesulitan jika hendak ke Labuan Bajo atau menuju kampung tetangga di Jarak. Hal itu karena medan yang sangat ekstrim ditambah kondisi jalan yang buruk.
Warga sangat kesulitan keluar masuk kampung Raong. Namun, pada tahun 2022 saat PT. Logam Bumi Santosa (LBS) masuk ke kampung Raong, masyarakat baru merasakan akses jalan bagus. Sehingga mempermudah aktivitas warga yang keluar masuk kampung Raong. Apalagi kondisi jalan yang sekarang yang dibangun oleh PT. LBS mengeliling kampung hingga semua gang dihampar menggunakan material batu dan sertu dengan proses hamparan tiga lapis.
“Kalau dulu kami masyarakat kampung Raong ini harus jalan kaki sekitar 8 kilo bahkan lebih kalau mau ke Labuan Bajo atau ke Jarak. Ya karena jalannya susah. Tidak sekeren yang sekarang pak,” ujarnya.
Menurutnya, PT Logam Bumi Sentosa ini sebelum beroperasi di Raong, terlebi dahulu ia penuhi permintaan warga yakni bangun jalan sepanjang 4 kilo meter.
“Dan itu PT ini bangun pak. Dia tidak pernah tolak kalau ada warga minta bantuan buat jalan, rabat dan gusur lapangan. Makanya kalau ada pihak yang mengatakan bahwa PT. LBS penipu dan pembangkang itu tidak benar. Tanya saja warga pak di sini, 99 % tidak keberatan dengan hadirnya PT. LBS ini,” ujarnya.
Senada dengan Muhamad Yasir, generasi kampung Raong bernama Mashawal juga menjelaskan bahwa PT. Logam Bumi Santosa sudah sangat berjasa terhadap masyarakat kampung Raong.
Ia menjelaskan bahwa hadirnya PT. LBS di Kampung Raong sangat memberikan kontribusi bagi masyarakat soal jalan. Kini PT. LBS tidak beroperasi lagi, namun tetap membantu warga untuk membangun rabat beton pada titik jalan masuk kampung yang rusak akibat banjir.
“Hadirnya PT LBS ini sangat mengubah warna kampung Raong khususnya akses jalan. Kamudian ada beberapa kesepakatan antara masyarakat dan PT yang tertuang dalam berita acara yang sudah dipenuhi oleh PT,” ujarnya saat ditemui di Raong pada Senin, 24 Februari 2025.
Mashawal menjelaskan bahwa selain memenuhi permintaan warga yang tertuang dalam berita acara, PT. LBS juga selalu mengindahkan permintaan masyarakat untuk menggusur lapangan.
“Kami generasi ada minta gusur lapangan bola laki dan langsung diamini. Jadi saya selaku tokoh generasi tidak ada keberatan dengan hadirnya PT. LBS disini,” ujarnya.
Mashawal menambahkan bahwa masyarakat tidak ada yang dirugikan dengan hadirnya PT. LBS di Raong. Justeru, kata dia, PT. LBS ini membuka akses jalan mengeliling kampung bahkan semua gang,” ujarnya.
Menurutnya hingga saat ini tidak ada laporang dari masyarakat kepada pemerintah desa atau kepada Tua Golo (fingsionaris adat yang dituakan) soal masyarakat yang dirugikan.
“Apanya yang dirugikan? Tidak ada kok. Eksplorasinya PT ini di hilir bukan dihulu. Dan memang tidak ada yang merasa dirugikan. Kalau untung ya semua masyarakat di Raong itu untung dengan kondisi jalan yang ada sekarang,” ujarnya.
Generasi lain, Abdul Sumardi menjelaskan bahwa sesungguhnya PT. LBS ini sudah banyak hal membantu masyrakat Raong.
“Kalau ada pihak yang mengatakan bahwa PT. LBS merugikan masyarakat. Pertanyaannya masyarakat yang mana? Dan apanya yang dirugikan? Kalau tidak ikut dalam proses kesepakat ya jangan asal bicara. Jangan menghasut warga di sini,” ujarnya menanggapi berita yang beredar di media ihwal PT. LBS yang hadir di Raong.
Ia menjelaskan bahwa kesepakatan dengan masyarakat Raong dulu hanya bangun jalan sepanjang 4 kilo meter. Namun, PT. LBS ini justeru bangun jalan sepanjang 6 kilo meter. Mengeliling kampung.
“Jalan menuju sekolah PT ini bangun dan gusur lapangan. Apanya yang disebut pembangkang dan penipu? Soal rabat di kali yang mau masuk kampung itu materialnya sudah diangkut hanya masih menunggu material dari toko karena cuaca buruk. Tapi kesepakatan dengan tukang sudah. Karena tukangnya dari Raong sendiri,” ujarnya.
Menurutnya, ada oknum yang hanya mencari keuntungan pribadi dengan cara menghasut masyarakat yang hidup aman.
“Tidak ada masyarakat yang merasa dirugikan di Raong ini dengan hadirnya PT. LBS ini. Kalau ada yang bilang kebun sawah rusak. Sawah yang mana coba tunjukan. Sawah itu adanya di hulu semua. Ekplorasi ini di hilir. Atau air ini mengalir dari hilir ke hulukah? Aneh aneh saja. Ini cara berpikir yang rusak dari oknum tertentu yang hanya mencari keuntungan pribadi,” ujarnya.