Usai Melahirkan Bayi Dibuang 2 Malam di Hutan Masih Hidup

- Editor

Selasa, 25 Maret 2025 - 10:37 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lokasi Pembuangan Bayi di Air Pancuran Wae Wajak, Kampung Mbore, Desa Tondong Belang.

Lokasi Pembuangan Bayi di Air Pancuran Wae Wajak, Kampung Mbore, Desa Tondong Belang.

LABUAN BAJO, Komodoindonesiapost.com – Nasib pilu menimpa seorang bayi tak berdosa yang baru lahir. Ia dibuang oleh ibu kandungnya sendiri usai melahirkan secara tersembunyi di suatu tempat yang jauh dari pemukiman warga. Peristiwa memilukan ini terjadi pada Minggu, 23 Februari 2025 di Kampung Mbore Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling, Manggarai Barat, Flores NTT.

Berdasarkan informasi yang diterima komodoindonesiapost.com dari sumber terpercaya bahwa pada Minggu, 23 Maret 2025 bayi ini lahir dari hasil hubungan gelap. Ibu kandung bayi tak berdosa ini kemudian membuang bayi ke pinggiran kali dengan maksud untuk menyembunyikan aibnya karena lahir diluar nikah. Nama ibu kandung bayi ini berinisial AH.

Kejahatan ini sempat luput dari perhatian aparat kepolisian setempat karena keluarga sempat mendiamkan kasus ini.

Donatus, warga asal Mbore kepada media ini menjelaskan bahwa kasus ini baru terungkap ke publik setelah aparat kepolisian dari Polres Manggarai Barat, menerima informasi dari masyarakat di Mbore pada Minggu, 23 Maret 2025 sekitar pukul 12m 00 Wita soal kejadian pembuangan bayi oleh ibu kandung.

Ia menjelaskan bahwa polisi yang menerima laporan masyarakat kemudian langsung datang menemui ibu kandung bayi tersebut yang tinggal bersama kedua orang tuanya di Mbore semenjak suaminya meninggal dunia beberapa tahun silam.

Sementara itu, dari informasi yang diperoleh media ini dari sejumlah sumber bahwa kronologis kejadian berawal pada Minggu, 23 Februari 2025, sekitar pukul 04.00 Wita, AH pergi menuju empat pemandian di pancuran air tepatnya di Wae Wajak, kampung Mbore, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling, yang berjarak kurang lebih 200 meter dari rumah orang tua AH.

Sekitar pukul 04.30 Wita AH melahirkan bayi berjenis kelamin laki laki yang kemudian ia buang dilokasi. Kemudian sekitar pukul 05.00 Wita, AH meninggalkan bayinya di Lokasi tersebut dan pulang menuju rumahnya tanpa memberitahu kepada siapapun

Begitu tiba di rumahnya, AH beristirahat dan mengalami Pendarahan hebat. Saat kejadian orang tua AH tinggal di kebun. Dan ibu kandung AH, Anastasia Nuria yang baru pulang dari kebun melihat keadaan anaknya yang lagi tidur dan mengalami pendarahan.

“Lalu ibu Anastasian ini menanyakan perihal tersebut (pendarahan, red) tetapi AH ini menjawab bahwa itu karena lagi menstruasi, tetapi saksi ibu Anastasia ini merasa bahwa ada hal yang janggal, lalu saksi menyampaikan hal tersebut kepada suaminya yang juga barusan pulang dari kebun. Suami Anastasia atas nama Adrianus Aron kemudian memanggil dukun bersalin atas nama Veronika Salum,” ujar sumber di lingkungan Polres Mabar pada Senin, 24 Maret 2025.

Sekitar pukul 11.00 Wita, dukun bersalin Veronika Salum melakukan pemeriksaan terhadap AH. Kepada kedua orang tua AH Veronika Salum menyampaikan bahwa anaknya mengalami pendarahan hebat karena hamil. Lalu menyarankan agar segera membawa AH ke Rumah Sakit.

Kemudian atas saran dari Veronika Salum AH dilarikan ke Rumah Sakit Pratama Komodo untuk penanganan medis sekitar pukul 15. 00 Wita.

Di Rumah Sakit Pratama Komodo dilakukan penanganan medis. Bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan medis, AH mengalami pendarahan dikarenakan baru saja melahirkan. Ibu kandung AH Anastasia sempat panik atas keterangan perawat. Ia hampir tak percaya. Tim medis kemudian menanyakan dimana bayi yang dilahirkan. Namun, AH tak memberikan jawaban.

Kemudian pada Senin, 24 Februari 2025, sekitar pukul 07.00 Wita, AH memberikan pengakuan soal di sang bayi dibuang setelah desakan dari tim medis.

AH menyampaikan kepada orang tuanya (ayah kandung AH) yang ada di Mbore melalui sambungan telpon bahwa bayi yang dilahirnya ditinggalkan di lokasi tempat Melahirkan yakni di pancuran mata air, Wae Wajak.

Setelah mendapat informasi dari AH, Adrianus Aron langsung menuju kelokasi tersebut dan menemukan sang bayi masih dalam keadaan Hidup.

Usai ditemukan, bayi laki laki ini langsung dibawah ke Rumah Sakit Pratama Komodo untuk dilakukan penanganan medis. Sayangnya, sekitar pukul 11.00 Wita, bayi dinyatakan meninggal dunia. Sebelum meninggal, bayi ini sempat dirawat oleh perawat dan dberikan susu yang diisi dalam dot. Sayangnya nyawa sang bayi pun tak tertolong.

Usai dinyatakan meninggal dunia, Jenasah bayi tersebut di bawah kembali ke rumah nya, di Kampung Mborem. Kemudian pada Selasa, 25 Februari sekitar pukul 13. 00 Wita, jenasah bayi dimakamkan di samping rumah orang tua AH.

Media ini sudah berupaya untuk mengkonfirmasi kepada Polres Mabar dengan menghubungi Kasat Reskrim Polres Mabar, AKP Lutfi melalui panggilan WhatsApp namun tidak dijawab. Media inu juga sudah menghubungi bagian Humas Polres Mabar, Berto. Berto hanya meminta media ini untuk bersabar. ” Mohon waktu🙏,” ujarnya melalui pesan WA. Hingga berita ini turun, belum ada konfirmasi dari Polres Mabar

Berita Terkait

Nama Abi Salim Diduga Dalang Aktivitas Tambang Pasir Ilegal di Rangko Untuk Reklamasi Pantai Mawatu
Laporan Lengkap KIP Soal Dugaan Reklamasi Mawatu Resort
BPN Mabar Kembali Disorot Diduga Bagian Dari Mafia Tanah
Abdulah Sebut TNI Angkatan Laut Lanal Labuan Bajo Akal Akalan Dalam Menentukan Angka 1, 8 M Kerugian Negara
Mawatu Resort Diduga Lakukan Reklamasi Menggunakan Pasir Laut Ilegal
Pasca Pembongkaran Portal Dalam Kasus Dugaan Mafia Tanah di Labuan Bajo, Blasius Tebar Ancaman
Lagi Lagi Haji Ramang Diduga Rampas Lahan Bersertifikat Jual ke Pihak Lain
Tersangka TPPU Akui Mendapat Arahan untuk Coblos 22 Surat Suara Sisah Kepada Paslon 02

Berita Terkait

Selasa, 25 Maret 2025 - 10:37 WITA

Usai Melahirkan Bayi Dibuang 2 Malam di Hutan Masih Hidup

Jumat, 28 Februari 2025 - 20:48 WITA

Nama Abi Salim Diduga Dalang Aktivitas Tambang Pasir Ilegal di Rangko Untuk Reklamasi Pantai Mawatu

Kamis, 20 Februari 2025 - 14:42 WITA

Laporan Lengkap KIP Soal Dugaan Reklamasi Mawatu Resort

Senin, 17 Februari 2025 - 16:15 WITA

BPN Mabar Kembali Disorot Diduga Bagian Dari Mafia Tanah

Kamis, 13 Februari 2025 - 18:50 WITA

Abdulah Sebut TNI Angkatan Laut Lanal Labuan Bajo Akal Akalan Dalam Menentukan Angka 1, 8 M Kerugian Negara

Rabu, 12 Februari 2025 - 19:50 WITA

Mawatu Resort Diduga Lakukan Reklamasi Menggunakan Pasir Laut Ilegal

Senin, 3 Februari 2025 - 17:12 WITA

Pasca Pembongkaran Portal Dalam Kasus Dugaan Mafia Tanah di Labuan Bajo, Blasius Tebar Ancaman

Rabu, 22 Januari 2025 - 18:47 WITA

Lagi Lagi Haji Ramang Diduga Rampas Lahan Bersertifikat Jual ke Pihak Lain

Berita Terbaru

Konfrensi Perss International Golo Mori Jazz di Labuan Bajo pada Rabu, 9 April 2025

Pariwisata-budaya

Golo Moro Jazz Siap Tampil Memukau Di ITDC Labuan Bajo

Rabu, 9 Apr 2025 - 22:34 WITA

ilustrasi aktivitas Galian C

Daerah

Zainal: Galian C Jadi Penyebab Lahan Warga Rusak

Selasa, 1 Apr 2025 - 19:52 WITA

Lokasi Pembuangan Bayi di Air Pancuran Wae Wajak, Kampung Mbore, Desa Tondong Belang.

Hukrim

Usai Melahirkan Bayi Dibuang 2 Malam di Hutan Masih Hidup

Selasa, 25 Mar 2025 - 10:37 WITA