
LABUAN BAJO, Komodoindonesiapost.com – Perusahan milik Baba Zakarias yang bergerak dibidang peternakan ayam bertelur di Translok, Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat mendapat keluhan dari masyarakat Translok. Keluhan ini soal bau busuk yang bersumber dari limbah perusahan yang diduga dibuang tercecer.
Bernadus Sandur, salah satu Toko Masyarakat Translok saat ditemui di Translok pada Selasa, 10 Juni 2025 menjelaskan bahwa selama ini masyarakat Translok sangat terganggu dengan bau busuk dari limbah perusahan yang tidak diatur dengan baik.
“Bau sekali pak. Banyak yang mengeluh. Kasian juga rumah rumah yang dekat dengan perusahan ini,” ujarnya dengan nada marah.
Ia menjelaskan bahwa bau busuk ini sudah terjadi bertahun tahun. Pencamaran udara akibat ulah perusahan ini bisa berdampak pada kesahatan masyarakat.
Pantauan tim media komodoindonesiapost.com pada Selasa, 10 Juni 2025, tampak masyarakat yang sedang mengikuti posiandu Balita dan Lansia di lingkungan pasar Translok semunya mengeluh karena bau busuk limbah yang menyengat yang bersumber dari Perusahan.
Apalagi bangunan peterbakan ayam bertelur ini pas dipinggir jalan ditengah kampung dan hanya berjarak 50± dengan lingkungan pasat.
“Kalau hari pasar itu mengganggu sekali. Semuanya tutup hidung karena bau kotoran ayam itu pak. Pengunjung pasar sering mengeluh. Kami minta ya kalau bisa tolong ini segera dibenahi. Sebab kalau tidak kami nanti akan usir ini perusahan,” ujar Bernadus.
Hal senada juga disampaikan tokoh masyarakat lain, Jemade. Kepada tim komodoindonesiapost.com, Jemade mengaku bahwa keberada perusahN telir milik bos Surya Agung ini bisa mengancam kesehatan masyarakat.
“Kita hanya lewat dengan motor saja itupun bisa pusing pak. Ya karena baynta pekat sekali. Semua pengendara yang lewat tutup hidung kalau sudah lewat di depan area perusahan,” ujarnya.
Jemade mendesak pemerintah agar segera panggil pemilik perusahan untuk segera benahi limbahnya. “Kalau tidak nanti kami sendiri yang usir itu perusahan. Harus tahu menghargai kami masyarakat di sinikah jangan abaikan kesehatan kami juga,” ujarnya.
Sementara itu, salah satu pengendara motor yang lewat bernama Mustaji mengaku jika tiap hari ia selalu mencium bau busuk limbah. “Aduh tiap hari pak saya rasakan aroma busuk ini. Sayakan kerja di Labuan pak jadi pergi pulang itu kalah sudah masuk area perusaham pasti mau muntah. Pakai masker pun tetap tembus bauhnya. Ini kejadian sudah bertahun tahun. Apalagi kalau musim huja aduh minta ampun,” ujarnya.
Komodoindonesipost.com sudah berupaya untuk meminta tanggapan dari pihak perusahan melalui pesan WhatsApp. Pesan yang dikirim sudah centang dua namun tidak ada tanggapan. Hingga berita ini turun, pihak perusahan belum juga memberikan tanggapan.
