Salah satu simulasi tiga paket adalah Pasangan Ansy-Anita Gah dibandingkan dengan Pasangan Melki-Anita Mahenu dan Simon P Kamlasi-Andre Garu. Pasangan Ansy-Anita Gah unggul dengan Raihan 30,4 persen suara. Di posisi kedua ada pasangan Melki-Anita Mahenu (28,3%). Sedangkan pasangan Simon-Andre di posisi ketiga (13,7%).
Saat simulasi diubah pada pasangan Melki Laka Lena, yaitu Gabriel Beri Binna, pasangan Ansy-Anita tetap meraih pilihan terbesar dengan 30,7 persen suara. Sedangan Melki-Gabriel berada di tempat kedua dengan 28,1. Pasangan Simon Kamlasi-Andre Garu di posisi terakhir dengan 13,8 persen.
Pengamat politik Ferdi Jelahut menilai, unggulnya Ansy Lema dalam Pilgub NTT karena masyarakat mulai mendapat kepastian terkait figur yang diusung PDI Perjuangan. Karena sebelumnya preferensi masyarakat masih tersebar kepada figur internal maupun eksternal partai.
“Rakyat menyambut positif Pemberian Surat Tugas dari PDI Perjuangan kepada Ansy Lema untuk maju Pilgub NTT. Ini terkonfirmasi dari hasil survei Indikator Politik Indonesia,” jelas Founder dan Direktur The Indonesian Agora Research Center dan Ranaka Institute tersebut.
Menurut Ferdy, dari hasil survei yang tersebar, tingkat pengenalan kontestan masih sangat minim. Beberapa Cagub yang maju, tingkat pengenalan Ansy 38,8 persen, Melki Laka Lena 48,7 persen dan Benny Harman di angka 44,1 persen.
Ferdi menilai, hasil survei Indikator Politik Indonesia yang bocor ke publik ini menunjukkan tren pergeseran pemilih di NTT. Merujuk dari survei Charta Politika pada Mei 2024 lalu, tingkat TOM Ansy Lema memiliki perolehan suara yang sama dengan Benny Kabur Harman yang juga memperoleh 14,5 persen. Lalu, Melki Laka Lena dengan 14,4 persen dan Viktor Bungtilu Laiskodat dengan 8,0 persen.
“Yang menjadi catatan saya dari survei Indikator Politik Indonesia adalah 57,5 persen masyarakat NTT belum menentukan pilihannya dalam simulasi TOM. Maka penentuan wakil gubernur dan strategi politik yang terukur sangat penting untuk merebut preferensi masyarakat NTT. Ini bukan kerja yang mudah tetapi harus dilakukan,” paparnya.
Sebagai catatan, Indikator maupun Charta Politika merupakan dua lembaga survei terpercaya yang telah terlibat dalam berbagai kontestasi politik di Indonesia. Keduanya merupakan anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), asosiasi resmi yang mewadahi lembaga-lembaga survei yang memiliki profesionalitas dan akuntabilitas.***
Penulis : Tim Komodo Indonesia Post
Halaman : 1 2