Legenda Watu Timbang Raung di Manggarai Barat

- Editor

Minggu, 26 November 2023 - 11:48 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Legenda Watu Timbang Raung di Manggarai Barat NTT

Legenda Watu Timbang Raung di Manggarai Barat NTT

Labuan Bajo, Komodo Indonesia Post – Bukan cuma hasil pertanian yang melimpah, di Desa Rego, Kecamatan Macang Pacar, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) menyimpan kisah sebuah tempat yang dinamakan Watu Timbang Raung.

Menurut bahasa lokal, Watu artinya batu, Timbang artinya menimbang, sedangkan Raung artinya utang. Jadi “Watu Timbang Raung” dapat diterjemahkan sebagai tempat mengadili orang yang memiliki utang.

“Legenda batu ini mengisahkan tentang salah satu warga kampung yang tidak mampu membayar utangnya. Tidak hanya itu di desa kami juga ada danau besar yang tidak jauh dari kampung” Kata Kepala Desa Rego, Frans Hariaman belum lama ini di Labuan Bajo.

Watu Timbang Raung berada di bagian pantai utara Manggarai Barat, tepatnya ada di Kengko Rego, Desa Rego, Kecamatan Macang Pacar. Membutuhkan waktu 2 jam perjalan menggunakan transportasi roda dua maupun empat dari Labuan Bajo.

Frans menceritakan, batu itu berada di atas bukit, dengan ketinggian ratusan meter, dan berada tak jauh dari kampung Kengko Rego. Konon, kata Frans, pada zaman dahulu, Watu Timbang Raung dijadikan sebagai tempat mengadili orang yang berutang.

Baca Juga :   Rekomendasi Tempat Nongkrong Paling Murah di Labuan Bajo

Menurut penuturan tetua adat di sana, kata dia, dahulu kala ada seorang petani berambut gondrong tidak mampu membayar utang padinya, sehingga pemilik padi merasa jengkel dan kesal karena sudah bertahun-tahun. Ia adalah seorang lelaki yang bugar dan kuat. Suatu ketika pemilik padi marah kepada orang yang berutang tersebut.

Ia akhirnya melaporkan si petani berambut gondrong itu kepada tua adat setempat untuk disidangkan secara adat. Namun, sidang adat itu tidak mencapai kata sepakat. Pemilik padi akhirnya memberi solusi. Lalu ia mengusulkan agar sang petani tidak perlu melunasi utangnya, asalkan petani berambut gondrong itu bersedia memanjat tebing batu hingga ke atas puncaknya.

Di atas batu itu disebutkan ada bagian yang berbentuk seperti meja kecil atau meja kereden. Dia harus duduk di sana dan harus rono atau membersikan rambut dengan isi kelapa yang berminyak. Akhirnya tantangan itu diterima. Dengan demikian, utang padi dianggap selesai ketika si rambut gondrong selesai melaksanakan tatangan ekstrim itu.

Baca Juga :   Waterfront Labuan Bajo Jadi Tempat Pesta Miras

Ketika hari yang telah disepakati telah tiba si rambut gondrong itu pun memanjant tebing batu dengan membawa Leke (tempurung kelapa) yang sudah diisi dengan kelapa yang sudah kunyah, selain itu perlengkapan lainnya seperti sisir dan cermin. Ketika tiba di puncak ia terus ke ujung barat batu yang berbentuk meja.

Selama memanjat tebing batu itu yang tingginya mencapai ratusan meter, si rambung gondrong tidak mau melihat ke bawah. Jika dia melihat ke bawah dia akan merasa gamang, dan bisa saja terjatuh.

Alhasil, ternyata si rambut gondrong sanggup mencapai puncak batu itu. Ia kemudia duduk di meja kecil atau kereden yang berada di bagian ujung barat, serta membasahi rambut dengan rono atau air kelapa tadi.

Komentar

Penulis : Fonsa A

Berita Terkait

Gahawasri Labuan Bajo Gelar Pelatihan Peningkatan Safety Labuan Bajo
Warga Dukung Ide Pemerintah Hadirkan Transportasi Online di Labuan Bajo
Pengunjung Pantai Pede Soroti Masalah Sampah, ” Mau Duduk Santai di Pantai Tidak Bisa”

Berita Terkait

Senin, 6 Mei 2024 - 15:07 WITA

Gahawasri Labuan Bajo Gelar Pelatihan Peningkatan Safety Labuan Bajo

Selasa, 9 April 2024 - 00:04 WITA

Warga Dukung Ide Pemerintah Hadirkan Transportasi Online di Labuan Bajo

Selasa, 12 Maret 2024 - 22:40 WITA

Pengunjung Pantai Pede Soroti Masalah Sampah, ” Mau Duduk Santai di Pantai Tidak Bisa”

Minggu, 26 November 2023 - 11:48 WITA

Legenda Watu Timbang Raung di Manggarai Barat

Berita Terbaru

Tangkapan layar Kades Manong, Marianus S. Karim saat memosting foto poster Edi Weng

Daerah

Kades Manong Diduga Kampanyekan Edi Weng di Facebook

Kamis, 4 Jul 2024 - 17:51 WITA