PHRI Manggarai Barat Apresiasi Inisiatif DPRD Mabar Fraksi Gerindra dalam Coffee Morning Bahas Sinergi Industri Pariwisata dan Produk Lokal

- Editor

Senin, 24 Februari 2025 - 15:39 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PHRI Manggarai Barat Apresiasi Inisiatif DPRD Mabar Fraksi Gerindra dalam Coffee Morning Bahas Sinergi Industri Pariwisata dan Produk Lokal

PHRI Manggarai Barat Apresiasi Inisiatif DPRD Mabar Fraksi Gerindra dalam Coffee Morning Bahas Sinergi Industri Pariwisata dan Produk Lokal

LABUANBAJO, Komodo Indonesia Post  – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Manggarai Barat mengapresiasi inisiatif DPRD Kabupaten Manggarai Barat, khususnya Fraksi Gerindra, dalam mengadakan acara “Coffee Morning” pada Sabtu, 22 Februari 2025, di Gedung DPRD Mabar. Kegiatan ini menjadi forum diskusi strategis untuk memperkuat sinergi antara industri pariwisata dan sektor ekonomi lokal.

Ketua PHRI Manggarai Barat, Bapak Silvester Wanggel, dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini merupakan langkah konkret dalam membangun komunikasi antara pelaku industri perhotelan dengan para pemangku kebijakan. Ia menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor sangat diperlukan agar manfaat ekonomi dari pariwisata dapat dirasakan secara langsung oleh masyarakat lokal.

*Tantangan Ketersediaan Bahan Pangan Lokal*

Diskusi yang dipandu oleh Ketua Bapemperda DPRD Mabar, Bapak Kanisius Jehabut, SH., MH., salah satu isu utama yang diangkat adalah ketersediaan bahan pangan bagi sektor perhotelan. Pertanyaan mendasar yang diajukan adalah, “Apa saja bahan pangan yang dibutuhkan oleh hotel secara konsisten setiap hari, dan apa kendala utama dalam pemenuhannya?” Para peserta, termasuk Purchasing Manager dari berbagai hotel berbintang di Labuan Bajo seperti Ayana Komodo Resort Waecicu Beach, Plataran Komodo, Meruorah Komodo, Zazgo Hotel, Bintang Flores Hotel, dan Jayakarta Hotel, mengungkapkan bahwa sektor perhotelan memiliki kebutuhan pangan yang tinggi dan beragam, mencakup produk hortikultura serta bahan pangan olahan seperti teh, kopi, dan gula. Tantangan utama yang dihadapi adalah ketidakstabilan harga, keterbatasan ketersediaan, serta standar kualitas produk lokal yang belum merata. Sebagian besar kebutuhan pangan sektor perhotelan, seperti selada, paprika, wortel, kentang, brokoli, asparagus, bok choy, telur ayam, dan daging sapi, masih bergantung pada pasokan dari luar daerah seperti Makassar, Surabaya, Bali, dan Sulawesi. Ketergantungan ini tidak hanya meningkatkan harga beli komoditas, tetapi juga memperbesar biaya tambahan seperti transportasi dan logistik lainnya. Akibatnya, beban operasional hotel semakin membengkak, yang berdampak langsung pada meningkatnya food cost di industri perhotelan Labuan Bajo.

Bapak Igor Marpaung, Purchasing Manager Meruorah Komodo, menyatakan bahwa pasokan ikan segar, kepiting, dan udang di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) serta pasar lokal sering tidak mencukupi, baik dari segi jumlah maupun kualitas. Hal ini menjadi tantangan besar mengingat Manggarai Barat adalah daerah maritim yang seharusnya mampu menyediakan hasil laut berkualitas tinggi untuk sektor perhotelan. Pernyataan ini diperkuat oleh Pak Thomas Aquino, Purchasing Manager Plataran Komodo, yang menyebutkan bahwa kondisi serupa juga terjadi pada berbagai jenis sayuran dan daging.

Pada kesempatan yang sama, Pak George Budi, General Affair Manager dari Ayana Komodo, menyoroti pasokan telur yang masih didominasi dari luar daerah. Menurutnya, bukan hanya industri hotel yang terdampak, tetapi juga masyarakat umum yang harus menghadapi harga tinggi akibat ketergantungan pada distribusi dari luar wilayah.

*Solusi dan Rencana Tindak Lanjut*

Ketua Bidang Hotel PHRI BPC Manggarai Barat sekaligus Founder GoKlin Labuan Bajo, Bapak Yuvensius Darung, menegaskan bahwa untuk menjamin ketersediaan pangan yang stabil dan berkualitas bagi sektor perhotelan, diperlukan koordinasi lintas sektor yang terstruktur dari hulu ke hilir. Ia menyarankan agar setelah pertemuan ini, DPRD Mabar bersama instansi terkait segera menyusun rencana aksi konkret guna memastikan keterlibatan petani, peternak, dan nelayan lokal dalam memenuhi kebutuhan industri pariwisata.

Bapak Yuvensius Darung juga mengungkapkan bahwa saat ini terdapat sekitar 1.600 kamar hotel berbintang yang beroperasi di Labuan Bajo, dengan proyeksi tambahan 1.500 kamar hingga akhir 2025 dan kuartal ketiga 2026. Selain itu, jumlah kapal wisata telah mencapai 600 unit. Dengan meningkatnya jumlah wisatawan, kebutuhan bahan pangan juga bertambah secara signifikan. Oleh karena itu, perlu ada sistem rantai pasok yang lebih efisien untuk mendukung keberlanjutan ekonomi daerah.

Selain aspek pasokan, ia juga menyoroti pentingnya kebersihan dan sanitasi pasar sebagai indikator kemajuan daerah. Ia mengusulkan agar Pasar Wae Kesambi dan Pasar Baru di Labuan Bajo dibersihkan dan ditata ulang guna memastikan keamanan serta kenyamanan bahan pangan yang dikonsumsi oleh wisatawan. Kebersihan dan kesehatan, menurutnya, adalah nilai utama dalam bisnis pariwisata.

Dukungan terhadap upaya sinergi industri pariwisata dan sektor ekonomi lokal semakin menguat dalam forum ini. Direktur Perumda Bidadari Manggarai Barat, Maria Elisabeth Mersin, menekankan bahwa keberhasilan inisiatif ini bergantung pada langkah nyata yang melibatkan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pelaku usaha, serta masyarakat. Para peserta rapat sepakat bahwa hasil diskusi ini harus segera ditransformasikan menjadi kebijakan konkret yang tidak hanya menguntungkan industri perhotelan tetapi juga memperkuat daya saing produk lokal agar dapat memenuhi standar industri pariwisata.

Dengan adanya koordinasi lintas sektor yang efektif, diharapkan masyarakat Manggarai Barat dapat lebih berperan aktif dalam rantai pasok industri perhotelan dan pariwisata. Langkah selanjutnya adalah membangun komunikasi yang lebih intensif dengan instansi terkait untuk memastikan bahwa potensi lokal dapat dimanfaatkan secara optimal, sehingga dampak ekonomi dari sektor pariwisata benar-benar dirasakan oleh masyarakat setempat. Dengan demikian, Labuan Bajo tidak hanya dikenal sebagai destinasi wisata kelas dunia, tetapi juga sebagai daerah yang mampu mengelola sumber dayanya secara mandiri dan berkelanjutan.

Penulis : Tim Komodo Indonesia Post

Berita Terkait

Polres Mabar Bagi Takjil Dibulan Suci Ramadhan Di Labuan Bajo
Kadis Perindag Mabar Gabriel Bagung Mangkir dari Panggilan Polisi
Dugaan Reklamasi Mawatu Resort Dan Tambang Pasir Laut di Labuan Bajo Mendapat Sorotan Dari Walhi NTT
Pimpinan GP Ansor NTT Menyebut Konfercab Manggarai Barat tidak Sesuai Amanat Organisasi
Nama Abi Salim Diduga Dalang Aktivitas Tambang Pasir Ilegal di Rangko Untuk Reklamasi Pantai Mawatu
Aliansi Jurnalis Manggarai Barat Gelar Musyawarah Besar di Labuan Bajo
Tak Gubris Isntruksi Presiden, Sejumalah Kepala Dinas di Manggarai Barat Jalan jalan ke Jakarta
Hak Jawab Hj. Entin Martini dan Muahamad Daeng atas Berita “BPN Mabar Kembali Disorot Diduga Bagian Dari Mafia Tanah”

Berita Terkait

Jumat, 7 Maret 2025 - 20:07 WITA

Polres Mabar Bagi Takjil Dibulan Suci Ramadhan Di Labuan Bajo

Senin, 3 Maret 2025 - 20:30 WITA

Dugaan Reklamasi Mawatu Resort Dan Tambang Pasir Laut di Labuan Bajo Mendapat Sorotan Dari Walhi NTT

Jumat, 28 Februari 2025 - 22:27 WITA

Pimpinan GP Ansor NTT Menyebut Konfercab Manggarai Barat tidak Sesuai Amanat Organisasi

Jumat, 28 Februari 2025 - 20:48 WITA

Nama Abi Salim Diduga Dalang Aktivitas Tambang Pasir Ilegal di Rangko Untuk Reklamasi Pantai Mawatu

Kamis, 27 Februari 2025 - 18:28 WITA

Aliansi Jurnalis Manggarai Barat Gelar Musyawarah Besar di Labuan Bajo

Senin, 24 Februari 2025 - 15:39 WITA

PHRI Manggarai Barat Apresiasi Inisiatif DPRD Mabar Fraksi Gerindra dalam Coffee Morning Bahas Sinergi Industri Pariwisata dan Produk Lokal

Jumat, 21 Februari 2025 - 18:40 WITA

Tak Gubris Isntruksi Presiden, Sejumalah Kepala Dinas di Manggarai Barat Jalan jalan ke Jakarta

Selasa, 18 Februari 2025 - 12:35 WITA

Hak Jawab Hj. Entin Martini dan Muahamad Daeng atas Berita “BPN Mabar Kembali Disorot Diduga Bagian Dari Mafia Tanah”

Berita Terbaru

45 Wanita Penghibur di Pub Mawar Jingga Discreening, oleh Tim Medis Puskesmas Labuan Bajo pada Rabu, 12 Maret 2025

Pemerintahan

45 Wanita Penghibur Pub Mawar Jingga Discreening, Ini Hasilnya

Rabu, 12 Mar 2025 - 20:56 WITA

Tipidter Polres Mabar Sidak Toko Sembako di Labuan Bajo

Ekonomi

Tipidter Polres Mabar Kembali Sidak Toko Sembako

Selasa, 11 Mar 2025 - 15:44 WITA

konsep desain Mawatu Resort di Labuan Bajo, foto: IG; Mawatu Resort

Pariwisata-budaya

Masyarakat Dukung Pembangunan Mawatu Resort Labuan Bajo

Senin, 10 Mar 2025 - 21:57 WITA