LABUAN BAJO, Komodo Indonesia Post – PT. Famindo Alfa Spektrum Teknologi [FAST] hadir membawa solusi atas peristiwa kebakaran kapal wisata di perairan Labuan Bajo Manggarai Barat.
Dalam kegiatan Demonstrasi Produk PT. FAST yang digelar di Venue Waterfront Marina Labuan Bajo pada Rabu, 12 Februari 2025, Wily Hadiwijaya Direktur PT. FAST mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen membawa solusi atas persoalan yang terjadi.
Kata Wily, produk ini adalah produk pertama di dunia dan menjadi produk yang juga berkontribusi dalam proses pelantikan presiden Prabowo Subianto.
“Niatnya pergi wisata tapi malah harus berduka. Kapal wisata Labuan Bajo yang kebakaran berkalikali cukup mencoreng dunia pariwisata Indonesia. Padahal kawasan Labuan Bajo yang sangat terkenal di dunia karena adanya Komodo hewan langka yang dilestarikan di Pulau Komodo, sedang bersusah payah untuk menaikkan kepercayaan turis bahwa Bajo layak menyandang kawasan destinasi wisata super prioritas,” ungkap Wily kepada awak Media.
Kata Wily, hal ini yang mendasari team FAST [Famindo Alfa Spektrum Teknologi] bergerak. Perkenalan secara tidak sengaja antara pengusaha lokal Labuan Bajo, Rachmat Julio dengan CEO PT. FAST Willy Hadiwijaya di Jakarta berbuah manis.
“Julio, sapaan akrabnya, adalah seorang pengusaha yang bergerak di sektor pariwisata Bajo. Mimpinya untuk mencari rezeki sempat dihantui musibah kebakaran hebat yang menghancurkan kapal pinisinya yang bernama Lexxy pada tahun 2021 silam” ungkapnya.
Lanjut Wily, mendengar kisah miris tersebut, FAST yang terkenal karena ciptaannya APAR fenomenal Lithium Fire Killer sebagai pemadam baterai lithium atau kendaraan listrik pertama di dunia, langsung berusaha untuk bisa menjawab kegelisahan yang dialami Julio. Kurang lebih 1 tahun lamanya, sepanjang 2024, FAST mengembangkan sebuah APAR semi otomatis/thermatic yang diberi nama FLAT (Flame Accurate Termination) dengan kode produk AFITE.
“APAR Hartindo AFIIE FLAT memiliki teknologi Clean Agent yang dengan sangat cepat mampu mendeteksi dan membunuh api di dalam ruangan mesin kapal tanpa meninggalkan residu atau kotoran. Hebatnya APAR ini juga bersifat non-konduktif yang artinya tidak akan merusak kelistrikan mesin sama sekali. Rupanya material AFIIE memiliki berbagai sertifikasi internasional dan dipakai secara resmi oleh berbagai instansi Negara. Salah satunya digunakan sebagai pemadam sentral pada seluruh Kapal KRI milik TNI AL. Selain itu juga banyak digunakan di panel listrik maupun pembangkit milik PLN,” lanjutnya.
Acara sosialisasi tentang pentingnya fire safety protection yang bertajuk “Wisata Bajo Berjaya, Tetap Manyala Tanpa Bahaya” itu dihadiri oleh KSOP, Kapolres, Danlanal, Basarnas juga berbagai Asosiasi pemilik kapal di Labuan Bajo.
“Hari sial memang tidak pernah ada di kalender tapi alangkah baiknya kita meningkatkan kewaspadaan dalam situasi dan kondisi apapun dimanapun. Semoga dengan hadirnya solusi ini, tingkat musibah kebakaran kapal wisata di Labuan Bajo dapat diredam dan pariwisata Bajo kembali berjaya,” pungkasnya.
Wily berharap PT. FAST hadir membawa solusi atas peristiwa naas yang sering terjadi di perairan Labuan Bajo.
Frenky Afandi, Direktur Teknis PT. FAST mendemonstrasikan proses pemadaman api menggunakan produk PT. FAST tersebut.
Stefanus Kristianto, Kepala KSOP Labuan Bajo mengungkapkan pihaknya mengundang para pebisnis untuk berlomba lomba datang ke Labuan Bajo.
“Kami dari KSOP mengundang para pebisnis [Seperti PT FAS] untuk berlomba lomba datang ke Labuan Bajo. Karena Labuan Bajo itu kota pariwisata dunia,” ungkap Stefanus.
Kata dia, meskipun sudah ada produk dari PT. FAST, tidak menutup kemungkinan bagi perusahaan yang lain untuk menghadirkan produk produknya.
Sementara itu Damkar Manggarai Barat, Fidelis Gapur mengatakan bahwa acara tersebut jangan hanya jadi seremonial belaka.
“Acara ini jangan hanya sampai di sini saja. Harus ada tindak nyata sampai di lapangan. Jangan sampai terjadi lagi peristiwa yang terjadi pada tahun 2024,” ungkap Fidelis.
Fidelis mengungkapkan bahwa kolaborasi untuk bisnis pariwisata, saling kerja sama untuk semua stakeholder agar tidak terjadi lagi kebakaran.
Penulis : Tim Komodo Indonesia Post