Komodoindonesiapost.com – Betapa malang nasib yang dialami Mario Algiano Saputra Mapul (3), bocah asal Kampung Woa, Kecamatan Satarmese, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Bagaimana tidak, di usianya yang masih anak-anak, putra tunggal pasangan Yulianus Mantu (28) dan ibu Oktaviani Mambur (28) ini harus menahan sakitnya Tumor Colli.
Setiap hari, dalam kebisuannya di rumahnya, Mario begitu disapanya mengisi harinya dengan melodi tangis dan rasa sakit.
Namun, di balik kerapuhan lehernya yang terus membengkak, ada semangat yang tak tergoyahkan. Keberaniannya melampaui anak-anak seusianya, membuatnya menjadi pahlawan kecil dengan nasib yang sungguh malang.
Sesering mungkin Mario tidur, merengeh kesakitan dan tak bisa jauh dari ibu maupun ayahnya. Mungkin ia belum mengerti dunia sepenuhnya, tetapi Mario telah memahami bahasa ketabahan.
Akibat Tumor tersebut, leher kanan Mario mengalami pembengkakan luar biasa. Bobot tubuhnya pun semakin turun drastis.
“Benjolan pada leher nya semakin hari semakin besar. Sementara berat badannya menurun dan melemah”, ujar Oktaviani dengan nada sedih, kepada Mabaraktual.com, Rabu (15/11/2023).
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya