BORONG, komodoindonesiapost.com – Rumah Tuhan yang hampir roboh, Iman umat? Demikian pertanyaaan pembuka yang diutarakan oleh jurnalis komodoindonesiapost.com kepada Rino Soter, salah satu pengurus gereja Stasi Teber, Paroki Sita, saat diwawancara pada Kamis, 08 Desember 2023.
Bangunan gereja yang hampir roboh itu merupakan gereja Stasi Santu Mikhael, Teber, Paroki Sita, keuskupan Ruteng, Flores – NTT.
Stasi Teber dibuka pelayanan khusus sebagai stasi pada tahun 1980. Tahun 1983 dibangun sebuah kapela dengan lantai semen, dinding papan dan atap zink, ukuran 9 meter x 20 meter dan sakristi berukuran 3m x 3m dengan dana swadaya umat pada saat itu.Usia kapela itu sampai dengan Desember 2023 ini, 38 tahun.
Usia cukup tua, dan keadaan sampai dengan saat ini sudah sangat lapuk.
Keadaan sejak tahun 2022, sebagiannya sudah roboh, zink diterpa angin, balok-balok sudah berjatuhan.
Keadaan sejak Januari 2023, amat memprihatinkan; air hujan masuk ruangan kapela ketika musim hujan, membasahi bangku duduk umat.
Jumlah umat di stasi ini ada 800 lebih umat yang menyebar di 9 Kelompok Basis Gerejawi [KBG].
“Sebenarnya tidak bisa dan tidak boleh dipakai saat ini, karena kapelanya ambruk,” kata Pastor Paroki Sita, RD. Yohanes Samur saat diwawancara, Kamis 07 Desember 2023.
“Tetapi mau bagaimana dan di mana lagi kita merayakan misa hari minggu saat imam datang mengunjungi umat dan ibadat umat setiap minggu?? Kami tetap gunakan kapela yang keadaannya sudah demikian,” lanjut RD. Yohanes.
Pada Tahun 2017, Pastor Yohanes dan umat sudah bersepakat untuk membangun gedung gereja yang baru.
“Kami sudah mulai membangun dengan swadaya umat. Semua tiang sudah dibangun dengan dana swadaya umat seperti;
Batu, pasir, kayu. Tetapi tidak cukup. Kami juga sudah 2 kali dapat bantuan Pemda Matim, tetapi sumbangan amat terbatas karena itu kami belum bisa lanjutkan pekerjaannya,” jelasnya.
Dia berharap ada pihak lain yang mau membantu umatnya untuk membangun gereja tersebut.
“Kami tentu mengharapkan uluran tangan dan hati kasih dari umat Tuhan, siapapun dan di manapun berada untuk membuat kami mampu melanjutkan pekerjaan rumah Tuhan, yang layak pakai,” pinta dia.
Halaman : 1 2 Selanjutnya