Labuan Bajo, Komodoindonesiapost.com –Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat mendukung penuh upaya untuk mewujudkan adanya digitalisasi transportasi online di Labuan Bajo.
Hal ini disampaikan Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng. Menurut Weng, selama ini layanan transportasi untuk para wisatawan masih lemah dan kurang memadai.
“Kami sungguh menyadari bahwa tamu adalah berkah bagi kami. Oleh karena itu, kami harus bisa memberi rasa aman dan nyaman kepada setiap tamu yang datang dengan menyediakan segala sarana yang mereka butuhkan, termasuk moda transportasi,” ungkap Wabup Weng seperti dikutip infopublik.com.
Harapan orang nomor dua di Bumi Komodo itu mendapat sambutan baik dari tokoh masyarakat dan warga Labuan Bajo.
“Transportasi itu-kan bagian dari pelayanan public. Saya sendiri tidak punya hak untuk menolak (digitalisasi transportasi). Saya sangat mengapresiasi itu,” ungkap Hendrikus Hadirman Tua Golo Wae Kesambi, Desa Batu Cermin, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, NTT pada Senin (08/4) malam.
Menurut dia yang masih menjadi kekurangan di Manggarai Barat kehususnya di Kota pariwisata super premium Labuan Bajo saat ini salah satunya pelayanan transportasi.
Bahkan kata Hendrikus, kalau transportasi digital semacam Grab hadir itu artinya pelayanan tranportasi di Labuan Bajo selama ini masih amburadul.
Senada dengan Hendrikus, warga Labuan Bajo bernama Lambertus Edu SH, juga sangat mengapresiasi kehadiran transportasi digital di Labuan Bajo salah satunya Grab
“Kehadiran Grab itu sangat membantu untuk memudahkan masyarakat,’’ ungkapnya.
Menurut dia dengan hadirnya layanan Transportasi digital bisa juga mengatasi kemacetan di Labuan Bajo.
“Kita tau jalan raya di Kota Labuan Bajo ini kan kecil. Selama ini banyak kendaraan kalau parkir itu menghalangi kendaraan lain. Tapi kalau Grab ini kan hanya drop saja di jalan,” bebernya.
Ia pun berharap untuk pihak yang selama ini telah bergelut di dunia transportasi agar berkolaborasi dengan layanan transportasi digital Grab.
“Tapi kalau mereka menolak (kehadiran Grab) belum tentu juga memiliki alasan yang jelas,” tutupnya.
Sedangkan warga lainnya bernama Sebastian berkata, “Labuan Bajo ini kota pariwisata. Beda dengan Kota Ruteng yang terlalu jauh dari Pariwisata. Di sini ada layanan yang diminta khusus . Transportasi wisata beda dengan seperti orang membutuhkan travel. Sekelas Grab itu ada di daerah seperti pariwisata dan udah maju. Dia system kerjanya online. Grab ini khusus aja, karena kebutuhan orang-orang yang tidak mengenal local. Misalkan orang baru dari luar Labuan Bajo pasti mencari transportasi yang paling gampang salah satunya yaitu bisa online. Kalau melihat ini saya dukung Grab,” ungkapnya.
Sementara itu dalam berita sebelumnya, kehadiran layanan transportasi online Grab di Labuan Bajo mendapat penolakan keras dari Masyarakat Peduli Transportasi Wisata (Militan) Labuan Bajo.
Penulis : Remigius Nahal
Halaman : 1 2 Selanjutnya