Logam membeberkan soal ketersediaan anggaran daerah yang krisis.
“Inikan alasan yang dibuat – buat sebetulnya, jujur ajalah kita ngomong. Tahun 2022 lalu, kita nggak ikut turnamen ETMC di Lembata karena kendala dana. Lalu hari ini kita undur diri sebagai tuan rumah juga karena kendala dana, padahal tiap tahun PAD kita naik terus. Dulu waktu PAD kita kecil, nggak pernah absen kita mengikuti kompetisi bergengsi ini, kenapa sekarang berbeda gitu? Bagi saya ini soal pilihan kebijakan yang tidak sehat,” ujarnya.
Logam singgung mulut besar dr Weng soal turnamen ETMC Mabar 2024.
“Bulan Juni kemarin, Wabub kita ngomong ke media kalau pemerintah sudah jelas menyediakan dana dan tempat sebagai tuan rumah ETMC di Labuan Bajo. Kalau sekarang faktanya tidak ada dana maka yang disampaikan dr Weng kemarin itu hanya omong kosong belaka.”
“Secara pribadi saya berharap sdra Ketua Askab Mabar segera undur diri dari kepengurusan, biarkan orang – orang yang berkompeten mengurus sepak bola kita. Dampak dari batalnya turnamen ini sangat besar bagi Pemda Mabar, yang pertama sekali soal kemampuan yang minim, kedua pola komunikasi yang tidak sehat (Sangat memalukan), ketiga perekonomian masyarakat terlebih khusus pelaku UMKM. Kalau turnamen ini berjalan saya pastikan perekonomian masyarakat kita cukup meningkat,” tutupnya.
Penulis : Tim Komodo Indonesia Post
Halaman : 1 2