Secara terpisa untuk mengedepankan asas keberimbangan inforrmasi, komodoindonesiapost.com mengkonfirmasi kepada Lisa Siboe melalui telepon dan pesan singkat WA dengan tujuan untuk memastikan status kepemilikan alat berat tersebut. Namun hingga berita ini terbit, Lisa Siboe belum memberikan jawaban dan tanggapan.
Akibat ulah sang kontraktor yang tak mau bayar upah pekerja, Kasmir menjadi sasaran dari para pekerja lain yang dia ajak.
“Saya sampe saat ini selalu dikejar terus oleh para anggota kerja yang saya rekrut. ada yang berasal dari Lembor dan ada yang dari Mukun – Borong. Mereka desak saya dengan nada emosi karena sudah lama upah mereka belum saya bagikan. Atas desakan itu saya juga desak kontraktor, lewat telepon dan chat WhatsApp namun tidak ada jawaban dari mereka,” ujarnya saat dikonfirmasi pada Rahu, 03 Januari 2024 lalu.
Kasmir yang merupakan Subplier tenaga kerja mengaku bahwa dirinya sudah berulang kali menghubungi sang Kontraktor, Alfian Siboe untuk meminta agar upah mereka segera dibayar. Sayang, upaya Kasmir sia sia lantaran sang kontraktor tidak memberikan jawaban.
Kasmir menjelaskan bahwa total upah yang tidak dibayar oleh Kontraktor sebesar 2. 37. 000. 000. “Total upah yang belum terbayarkan ke saya sejumlah Rp. 237.000.000,” ujarnya.
Angka ini belum termasuk utang material pasir, retasi dumtruk, dan kayu dolken. Yang ditotal oleh Agus Jebora sekitar 500 juta.
Halaman : 1 2