Proyek Mangkrak, Petani di Lembor Merugi Hingga Belasan Ton

- Editor

Sabtu, 20 Januari 2024 - 08:03 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

LABUAN BAJO, Komodoindonesiapost.com – Proyek irigasi Wae Cewo dan Wae Kanta di kecamatan Lembor dan Lembor Selatan kabupaten Manggarai Barat telah jatuh tempo pada 29 Desember 2023 lalu.

Meski jatuh tempo, proyek yang menelan APBN senilai 18 Miliar lebih itu mangkrak.

Proyek irigasi yang dikerjakan oleh PT. Ananta Raya Perkasa yang beralamat di Jalan Seruni, No.20, Padang, kecamatan Panakukang, kota Makasar, Sulawesi Selatan sejak awal diprotes oleh warga karena kualitas yang buruk.

Saat melakukan sosialisasi kepada masyarakat di dua kecamatan di kabupaten Manggarai Barat itu, PT. Ananta Raya Perkasa berkomitmen untuk menyelesaikan pengerjaan pada 29 Desember 2023.

Komitmen itu dimuat dalam berita acara yang dintanda tangani oleh warga, kontraktor dan pemerintah.

Camat Lembor, Raimundus Majar, SP saat dikonfirmasi Komodoindonesiapost.com di ruang kerjanya pada Rabu, [17/1/24] membenarkan hal itu.

Kata Raimundus, masyarakat komitmen pada kesepakatan waktu sosialisasi itu.

“Kami tetap membuka saluran irigasi, meskipun pengerjaan belum selesai,” pungkas Raimundus.

Raimundus melanjutkan, PT. Ananta belum bersurat ke pemerintah kecamatan soal perpanjangan waktu kerja.

“Kami tidak tahu informasi soal perpanjangan waktu kerja. PT. Ananta sendiri tidak pernah memberitahu kami. Kami hanya dapat informasi dari orang,” tuturnya.

Sementara itu, petani di desa Kakor mengakui kerugian hingga belasan ton akibat proses pengerjaan irigasi yang akhirnya mangkrak itu.

Frans [67] adalah salah satu petani di desa Kakor yang diwawancara oleh Komodoindonesiapost.com pada Selasa, [16/1/24] malam di rumahnya di Kakor, Lembor Selatan.

Baca Juga :   Aral Penertiban Aset Tanah Pemda Manggarai Barat: Warga Gugat, Ada Dugaan Tidak Tertib Administrasi

Frans menjelaskan, sejak irigasi Wae Cewo dikerjakan pada bulan mei 2023 lalu, saat itu pula para petani lima desa yang terdampak tidak mengerjakan sawah sawahnya.

Frans mengungkapkan, sejak bulan Mei 2023 lalu hingga Desember 2023, para petani tidak mengerjakan sawah sawah mereka selama dua musim.

Dari sawah berukuran 150 x 10 Meter, Frans biasanya mendapatkan beras hingga 1 ton.

“Saya rugi 2 ton beras selama proses pengerjaan irigasi ini pak,” kata Frans.

Frans juga mengungkapkan bahwa ada yang merugi hingga belasan ton.

Sawah yang mengering dan tanah terbelah akibat tidak dialiri air/KIP: Pheng

“Kami di sini [Kakor] tidak bisa saling membantu, karena semua terdampak,” pungkas Frans.

Penderitaan petani di kecamatan Lembor Selatan itu makin diperparah karena Babi dan Pisang juga kena virus.

Sejak tanggal 29 Desember 2023 lalu, petani di kecamatan Lembor Selatan itu telah membuka saluran irigasi untuk mengairi sawah milik petani lima desa itu.

Desa Lendong seluas 36,50 ha, jumlah kelompok tani untuk desa Lendong 12,
desa Wae Mose 8000 ha, jumlah kelompok tani 8. Desa Kakor 362 ha dengan jumlah petani/penggarap 500 dan masuk dalam 10 kelompok tani, desa Lalong dan desa Modo.

Selain petani di Kakor kecamatan Lembor Selatan, keluhan serupa juga diungkapkan oleh para petani di kecamatan Lembor.

Salah satunya adalah Damianus Dahut (40) petani dari kampung Sambir, Kelurahan Tangge, Kecamatan Lembor.

Damianus mengungkapkan bahwa dirinya memiliki sawah seluas 25 x 25 meter.

Baca Juga :   Peran EB 1 Di Balik Hotmix Setebal "Tempe"

“Kami tidak kerja selama dua musim semenjak proyek ini [irigasi Wae Kanta] ada,” ungkap Damianus saat diwawancara Komodoindonesiapost.com.

Damianus mengaku telah menyiram bibit [benih baru] pada tanggal 29 desember 2023 lalu.

“Saya sendiri telah menyiapkan dan menyiram bibit. Karena kesepakatannya waktu itu tanggal 29 desember pengerjaan selesai dan saluran irigasi Wae Kanta dibuka. Kami tidak mau tau, apakah pengerjaannya selesai atau belum. Kami tetap buka ini [saluran] air,” jelas Damianus.

“Area persawahan milik Damianus berada di jalur irigasi Wae Kanta BWK 8 kanan,” kata Petrus, yang mengurus Bidang pengairan Kecamatan Lembor. Kamis [12/1/2024] saat mendampingi komodoindonesiapost.com di lokasi proyek Irigasi Wae Kanta yang belum di selesaikan.

Selain Damianus, hal serupa diungkapkan Aleksius [40].

Aleks mengeluh karena proyek irigasi yang belum diselesaikan akan memperpanjang kesulitan petani untuk mengerjakan sawah.

“Saya sangat kecewa karena sawah yang merupakan harapan satu-satunya tidak dikerjakan selama 6 bulan padahal kami sudah pernah dapat informasi bahwa selesai dan tidak selesainya kerja tanggal 29 Desember air harus dilepaskan,” ungkap Aleks.

Aleks mengaku merugi hingga Rp 36.000.000 untuk dua musim.

Bidang Pengairan kecamatan Lembor, Petrus [40] menerangkan jalur irigasi Wae Kanta yang sama sekali tidak bisa dialirkan air karena salurannya belum selesai dikerjakan yakni BWK 7 sampai 8 kanan.

Sedangkan sawah petani yang berada di jalur kiri masih bisa dikerjakan sawahnya karena masih terbantu dari Wae Sele.

Komentar

Penulis : Tim komodoindonesiapost.com

Berita Terkait

Jual Beli Tempat Usaha Kampung Ujung
Kepsek SMPN 1 Kuwus Barat Diduga Lakukan Pungli, Sebut Dinas PKO Manggarai Barat Makelar Kasus
Aral Penertiban Aset Tanah Pemda Manggarai Barat: Warga Gugat, Ada Dugaan Tidak Tertib Administrasi
Yohanes Dipanggil BKPSDM Usai Kritisi Hotmix Setebal Tempe
Pata Vinsensius Minta Segera Audit PT. Ananta Raya Perkasa
Pekerja Segel Alat Berat di Lokasi Proyek Alfian Siboe
Upah Pekerja Proyek di Mabar Tidak Dibayar Oleh Kontraktor
Peran EB 1 Di Balik Hotmix Setebal “Tempe”

Berita Terkait

Jumat, 17 Mei 2024 - 07:18 WITA

Jual Beli Tempat Usaha Kampung Ujung

Sabtu, 11 Mei 2024 - 18:12 WITA

Kepsek SMPN 1 Kuwus Barat Diduga Lakukan Pungli, Sebut Dinas PKO Manggarai Barat Makelar Kasus

Sabtu, 17 Februari 2024 - 08:04 WITA

Aral Penertiban Aset Tanah Pemda Manggarai Barat: Warga Gugat, Ada Dugaan Tidak Tertib Administrasi

Sabtu, 20 Januari 2024 - 08:03 WITA

Proyek Mangkrak, Petani di Lembor Merugi Hingga Belasan Ton

Minggu, 14 Januari 2024 - 12:14 WITA

Yohanes Dipanggil BKPSDM Usai Kritisi Hotmix Setebal Tempe

Sabtu, 13 Januari 2024 - 11:03 WITA

Pata Vinsensius Minta Segera Audit PT. Ananta Raya Perkasa

Kamis, 11 Januari 2024 - 11:47 WITA

Pekerja Segel Alat Berat di Lokasi Proyek Alfian Siboe

Selasa, 9 Januari 2024 - 17:44 WITA

Upah Pekerja Proyek di Mabar Tidak Dibayar Oleh Kontraktor

Berita Terbaru