Gizi Anak Jadi Penyebab Stunting

- Editor

Rabu, 6 Desember 2023 - 09:58 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gizi Anak Jadi Penyebab Stunting/ ket.foto: Wabup Yulianus Weng [dua dari kanan] saat membuka kegiatan pengukuhan Duta GenRe Desa/Kelurahan melalui kegiatan Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) percepatan penurunan Stunting. Labuan Bajo, 04 Desember 2023.

Gizi Anak Jadi Penyebab Stunting/ ket.foto: Wabup Yulianus Weng [dua dari kanan] saat membuka kegiatan pengukuhan Duta GenRe Desa/Kelurahan melalui kegiatan Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) percepatan penurunan Stunting. Labuan Bajo, 04 Desember 2023.

LABUAN BAJO, komodoindonesiapost.com Gizi anak yang tidak diperhatikan oleh orang tua jadi penyebab stunting. Demikian poin penting yang disampaikan oleh Wakil Bupati Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), Yulianus Weng dalam membuka kegiatan Pengukuhan Duta Genre Desa/ Kelurahan melalui kegiatan Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) percepatan penurunan Stunting Oleh Mitra Kerja bersama perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) NTT di Aula Kantor Bupati Manggarai Barat, Senin 4 Desember 2023.

Wabup Weng menyebut ada sejumlah alasan angka stunting di wilayahnya tinggi. Satu di antaranya disebabkan oleh mental dan kebiasaan masyarakat yang kurang memperhatikan gizi anak sejak masih dalam kandungan.

“Tidak semua orang yang pendek disebut stunting tetapi semua yang stunting sudah pasti pendek,” kata Weng.

Menurutnya berbicara soal stunting bukan bicara soal pendek tetapi masalah keadaan. Banyak anak-anak di daerah itu, kata dia, yang keadaan atau kondisi tubuhnya bergizi buruk.

Ia memaparkan berdasarkan data timbangan untuk anak-anak stunting di daerah itu ada 3.675 penderita stunting atau 15,19% periode tahun 2023. Data itu mengalami penurunan hingga mencapai 2.130 atau 8,2 %.

“Hal ini, disebabkan oleh mental dan kebiasaan masyarakat yang kurang memperhatikan gizi anak sejak masih dalam kandungan ibunya,” ungkapnya.

Ia berujar bahwa pemerintah selama ini sudah berusaha memberikan berbagai bantuan sosial kepada masyarakat dalam bentuk lauk pauk berupa telur.

Baca Juga :   Rumput Liar Melambai - lambai Bupati Agas

Namun yang terjadi, kata Weng, telurnya bukan untuk ibu hamil dan balita tapi malah dimakan oleh orang dewasa. Ia memberikan contoh konkrit bahwa begitu banyak kaum suami yang tidak peduli terhadap kondisi kesehatan istri saat hamil.

Fakta ini menurutnya sangat berpengaruh terhadap kesehatan anak dan bayi sehingga masalah stunting cendrung meningkat.

Meskipun begitu banyak prilaku masyarakat yang kurang memperhatikan kesehatan bayi dan Ibu hamil, pemerintah daerah terus berupaya untuk menurunkan angka stunting.

“Diberikan bantuan apa saja selalu saja tidak diperuntukan lebih banyak untuk sasaran. Begitu banyak juga kaum suami yang tidak peduli terhadap kondisi kesehatan istri saat hamil. Seringkali kita menyaksikan ibu hamil yang memikul beban sebagaimana lazimnya yang terjadi di kampung-kampung,” tukas Weng.

Hingga saat ini masalah stunting di daerah itu, lanjut Weng, berhasil turun dari angka 3.675 turun menjadi 2.130. Penurunan angka stunting itu, kata dia, karena hasil kerjasama dari berbagai instansi terkait di Kabupaten Manggarai Barat.

Ia menambahkan melalui Dinas BKKBN telah berusaha keras untuk melakukan penurunan terhadap angka penderita stunting. Semua para kader yang terbentuk di setiap desa di daerah itu diberi peran agar bekerja maksimal.

Baca Juga :   Orang Tua Siswi Menilai SMP Satap Metangga Masa Bodoh

“Dinas-dinas lain di Kabuten Manggarai Barat ikut berperan untuk ikut memaksimalkan penyediaan layanan sumber gizi seperti Dinas Peternakan, Dinas Perikanan dan Dinas Pertanian. Agar masyarakat mendapatkan sumber makanan, sayuran dan daging yang bergizi” pungkasnya

Wabup Mabar Sebut Stunting Tinggi Kebiasaan Masyarakat Kurang Perhatikan Gizi Anak.

Wakil Bupati Manggarai Barat (Mabar), Nusa Tenggara Timur (NTT), Yulianus Weng, menyebut ada sejumlah alasan angka stunting di wilayahnya tinggi. Satu di antaranya disebabkan oleh mental dan kebiasaan masyarakat yang kurang memperhatikan gizi anak sejak masih dalam kandungan.

” Tidak semua orang yang pendek disebut stunting tetapi semua yang stunting sudah pasti pendek,” kata Weng.

Menurutnya berbicara soal stunting bukan bicara soal pendek tetapi masalah keadaan. Banyak anak-anak di daerah itu, kata dia, yang keadaan atau kondisi tubuhnya bergizi buruk.

Ia memaparkan berdasarkan data timbangan untuk anak-anak stunting di daerah itu ada 3.675 penderita stunting atau 15,19% periode tahun 2023. Data itu mengalami penurunan hingga mencapai 2.130 atau 8,2 %.

“Hal ini, disebabkan oleh mental dan kebiasaan masyarakat yang kurang memperhatikan gizi anak sejak masih dalam kandungan ibunya,” ungkapnya.

Ia berujar bahwa pemerintah selama ini sudah berusaha memberikan berbagai bantuan sosial kepada masyarakat dalam bentuk lauk pauk berupa telur.

Komentar

Penulis : Sius Efendi

Editor : Fonsa A

Sumber Berita : komodoindonesiapost.com

Berita Terkait

Kanis Jehabut; Anggota Polri tidak Boleh Berbesar Hati atas Segala Pencapaian
Anak Muda Wae Racang Tantang Marten Mitar dan Camat Sano Nggoang Adu Gagasan Ihwal Terorisme
Warga Matim Desak Kejari Manggarai Usut Kasus Dugaan Korupsi Dana Covid
Saksi Tergugat Akui Haji Ramang dan Syair Ikut Turun ke Lokasi dan Telah Serahkan Warkah Asli ke BPN Mabar
BREAKING NEWS: Kejari Mabar Tahan 5 Orang Tersangka Dalam Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Sarpras Pramuka di Mbuhung
Mantan Kabag Hukum: Pemerintah tidak mengangkat Haji Ramang Ishaka sebagai fungsionaris adat, Bona: Belum Ditemukan Produk Hukumnya
Camat Pacar Wajibkan Perangkat Desa Hadiri Acara Bupati Edi
Upaya Haji Ramang Menolak Diwawancara dan Enggan Mengklarifikasi Ihwal Dugaan Keterlibatannya Dalam Kasus Tanah Keranga

Berita Terkait

Senin, 1 Juli 2024 - 17:52 WITA

Kanis Jehabut; Anggota Polri tidak Boleh Berbesar Hati atas Segala Pencapaian

Sabtu, 29 Juni 2024 - 09:22 WITA

Anak Muda Wae Racang Tantang Marten Mitar dan Camat Sano Nggoang Adu Gagasan Ihwal Terorisme

Jumat, 28 Juni 2024 - 15:32 WITA

Warga Matim Desak Kejari Manggarai Usut Kasus Dugaan Korupsi Dana Covid

Jumat, 28 Juni 2024 - 09:30 WITA

Saksi Tergugat Akui Haji Ramang dan Syair Ikut Turun ke Lokasi dan Telah Serahkan Warkah Asli ke BPN Mabar

Rabu, 26 Juni 2024 - 17:20 WITA

BREAKING NEWS: Kejari Mabar Tahan 5 Orang Tersangka Dalam Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Sarpras Pramuka di Mbuhung

Minggu, 23 Juni 2024 - 20:18 WITA

Camat Pacar Wajibkan Perangkat Desa Hadiri Acara Bupati Edi

Sabtu, 22 Juni 2024 - 22:08 WITA

Upaya Haji Ramang Menolak Diwawancara dan Enggan Mengklarifikasi Ihwal Dugaan Keterlibatannya Dalam Kasus Tanah Keranga

Sabtu, 22 Juni 2024 - 20:00 WITA

Meski ada Camat, Edi Endi Turun Tangan Lantik Anggota BPD

Berita Terbaru