Opini, komodoindonesiapost.com – KOQ BISA (-3)
Ini yang ganjil; makin ke sini, rambut makin menipis, makin panjang litani koq bisa, koq bisa; akhir-akhir ini koq bisa ya seorang anak yang sudah besar dan berkuasa, membelot ke rumah orang setelah memberaki piring makan yang disajikan ibunya.
Koq bisa? di manakah adab budaya timur yang menjunjung tinggi asal muasal dari mana dan ke mana hidupnya? di manakah budaya yang membadankan nila-nilai luhur kemanusiaan dan kesopanan?
Koq bisa ya, kekuasaan memabukkan penggenggamnya dan lupa awal mula, lupa daratan lalu membelokkan sauh ke tepian lain yang tak dikehendaki ibunya, koq bisa? akhirnya aku berpikir, begitulah jika seorang anak yang sudah hebat kekuasaannya mengidentikkan dirinya dengan kekuasaan yang digenggamnya
Padahal terang benderang konstitusi negaranya membatasi sepuluh tahun kekuasaannya dan bisa-bisanya dia berusaha melabrak aturan itu agar dia berkuasa lebih dari sepuluh tahun; koq bisa ya, dia tetap dalam rumah ibunya tetapi ke rumah orang lain untuk memenangkan dirinya? di manakah budaya leluhur yang menjunjung tinggi etika?
Penulis : Gerard N. Bibang
Halaman : 1 2 Selanjutnya