Menurut pandngan Pribadi. Mentalitas masyarakat Modern sangat memainkan peran besar. Belum lagi fungsi keluarga dan sekolah, sebagai tempat bertumbuhnya katekese iman, sudah mulai tidak mendapatkan tempatnya. Di sekolah, anak anak sampai umur 10 tahun diberikan pendidikan agama. Setelah umur itu, anak anak bebas memilih untuk juga tidak mengikuti pendidikan agama.
Dari pengalaman saya, (mungkin karena Kathedral), pada misa tema khusus: komuni, krisma, natal,dll: banyak yang hadir. Atau juga hari minggu: 150 an org. Dan malam hari minggu: 50 an. Di Paroki ini, saya melayani 9 Gereja, dengan rata rata misa dalam seminggu: 6 x misa.
Bagimana dengan kaum muda?
Romo Roy: Kaum muda di paroki, mengambil bagian dalam kegiatan: pendampingan Migran, Ajuda, Grup Doa (Spt KTM), Grup pencinta Alam, Grup pendamping anak anak Sekolah untuk pengenalan alam, Koor anak Muda (sdh berusia hampir 400 an thn-sjk Paroki terbentuk-sebe;um menjadi Kathdral. Sebleum ke Solothurn, Kathdral di Basel)
Bagaimana dengan partisipasi umat dalam gereja mandiri
Romo Roy: Di sini ada beberapa kelompok yang secara mandiri membantu kgiatan kegiatan paroki: misalnya: kelompok para lektor, pelyanan diakonia untuk orang tua dan jompo, koor Paroki, Ekumene, donasi untuk wilayah terkena perang dan miskin. Kolekte misa hari Minggu diperuntukan kegiatan karitatif. Bukan untuk kebutuhan harian paroki.
Bagimana kegiatan devosianal umat Swiss?
Romo Roy: Disini ada beberapa kelompok doa yang usianya sdh lbh dari 100 tahun. (kongregasi Maria: Perempuan dan laki-laki, Adorasi Sakramen: menggunakan kapela Biara, Jumat Pertama—dengan Misa: Devosi hati terkudus Jesus, sedangkan setiap hari Sabtu-kecuali Pesta, kami merayakan Misa dengan tema Maria Bunda Allah.
Penulis : Tim Redaksi
Halaman : 1 2