Romo Roy: Misionaris Projo asal Labuan Bajo di Swiss [bagian 2]

- Editor

Minggu, 24 Desember 2023 - 05:59 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Romo Roy: Misionaris Projo asal  Bajo yang bertugas di Swiss

Romo Roy: Misionaris Projo asal Bajo yang bertugas di Swiss

Menurut pandngan Pribadi. Mentalitas masyarakat Modern sangat memainkan peran besar. Belum lagi fungsi keluarga dan sekolah, sebagai tempat bertumbuhnya katekese iman, sudah mulai tidak mendapatkan tempatnya. Di sekolah, anak anak sampai umur 10 tahun diberikan pendidikan agama. Setelah umur itu, anak anak bebas memilih untuk juga tidak mengikuti pendidikan agama.

Dari pengalaman saya, (mungkin karena Kathedral), pada misa tema khusus: komuni, krisma, natal,dll: banyak yang hadir. Atau juga hari minggu: 150 an org. Dan malam hari minggu: 50 an. Di Paroki ini, saya melayani 9 Gereja, dengan rata rata misa dalam seminggu: 6 x misa. 

Baca Juga :   Rekomendasi Tempat Nongkrong Paling Murah di Labuan Bajo

Bagimana dengan kaum muda?

Romo Roy:  Kaum muda di paroki, mengambil bagian dalam kegiatan: pendampingan Migran, Ajuda, Grup Doa (Spt KTM), Grup pencinta Alam, Grup pendamping anak anak Sekolah untuk pengenalan alam, Koor anak Muda (sdh berusia hampir 400 an thn-sjk Paroki terbentuk-sebe;um menjadi Kathdral. Sebleum ke Solothurn, Kathdral di Basel)

Bagaimana dengan partisipasi umat dalam gereja mandiri

Romo Roy:  Di sini ada beberapa kelompok yang secara mandiri membantu kgiatan kegiatan paroki: misalnya: kelompok para lektor, pelyanan diakonia untuk orang tua dan jompo, koor Paroki, Ekumene, donasi untuk wilayah terkena perang dan miskin. Kolekte misa hari Minggu diperuntukan kegiatan karitatif. Bukan untuk kebutuhan harian paroki. 

Baca Juga :   Pesan Sabda Tuhan Hari Ini, Sabtu, 09 Desember 2023

Bagimana kegiatan devosianal umat Swiss?

Romo Roy:  Disini ada beberapa kelompok doa yang usianya sdh lbh dari 100 tahun. (kongregasi Maria: Perempuan dan laki-laki, Adorasi Sakramen: menggunakan kapela Biara, Jumat Pertama—dengan Misa: Devosi hati terkudus Jesus, sedangkan  setiap hari Sabtu-kecuali Pesta, kami merayakan  Misa dengan  tema Maria Bunda Allah.

Komentar

Penulis : Tim Redaksi

Berita Terkait

Ternyata di Dunia Ini Masih Ada Orang Jujur
Pernyataan Sikap JPIC OFM Indonesia; Hentikan Kekerasan Terhadap Masyarakat Adat Poco Leok dan Copot Kapolres Manggarai
Menagih Janji Bupati Nabit
Forum Jurnalis NTT untuk Reformasi Mendesak DPR RI Hentikan Pembahasan RUU Penyiaran
Kondisi Jalan di Manggarai NTT Bak Sungai, Warga Curhat ke Facebook
Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Sebagai Ketum dan Sekjen AJI 2024-2027
Puisi: Hatimu Mulia ( Mengenang Rm Beny Jaya)
Ibadah Singkat Peserta IEP-PPT di IALF Bali Berlangsung dan Berakhir Khidmat

Berita Terkait

Minggu, 24 November 2024 - 22:10 WITA

Ternyata di Dunia Ini Masih Ada Orang Jujur

Rabu, 2 Oktober 2024 - 20:50 WITA

Pernyataan Sikap JPIC OFM Indonesia; Hentikan Kekerasan Terhadap Masyarakat Adat Poco Leok dan Copot Kapolres Manggarai

Minggu, 14 Juli 2024 - 10:03 WITA

Menagih Janji Bupati Nabit

Jumat, 7 Juni 2024 - 16:52 WITA

Forum Jurnalis NTT untuk Reformasi Mendesak DPR RI Hentikan Pembahasan RUU Penyiaran

Sabtu, 11 Mei 2024 - 09:35 WITA

Kondisi Jalan di Manggarai NTT Bak Sungai, Warga Curhat ke Facebook

Selasa, 7 Mei 2024 - 18:55 WITA

Nany Afrida dan Bayu Wardhana Terpilih Sebagai Ketum dan Sekjen AJI 2024-2027

Kamis, 18 April 2024 - 23:36 WITA

Puisi: Hatimu Mulia ( Mengenang Rm Beny Jaya)

Jumat, 22 Maret 2024 - 21:09 WITA

Ibadah Singkat Peserta IEP-PPT di IALF Bali Berlangsung dan Berakhir Khidmat

Berita Terbaru

Abdul Rasyid Ibrahim, warga kampung Baru, dusun Rengge desa Bari kecamatan Mancang Pacar menolak politik uang. Foto:Ven Darung

Daerah

Ternyata di Dunia Ini Masih Ada Orang Jujur

Minggu, 24 Nov 2024 - 22:10 WITA