Kris, operator eksa milik Lisa Siboe mengatakan bahwa segala hal yang berkaitan dengan eksa diserahkan kepadanya.
“Saya [operator] jadi korban dari proyek ini dan bos saya juga, Lisa Ikut jadi korban karena jasa alat berat yang disewa oleh Alfian belum dibayar senilai 204.000.000 total harian saya dan jasa sewa alat dan kendaraan dumtruck. Apa lagi saat ini bos saya [Lisa] lagi dituntut leasing jadi saya harap supaya uang ini segera dibayar. Saya hanya pandang masalah ini dari sisi hubungan kerja saja,” ungkap Kris meniru pernyataan Lisa Siboe
Mengakhiri kunjungan itu, Vinsensius meminta semua para pekerja yang sempat hadir saat itu untuk list semua upah yang belum terbayarkan oleh PT Ananta Raya Perkasa.
Setelah dilist maka ditemukan laporan sementara dari para pekerja yang sempat hadir dalam pertemuan itu berjumlah Rp.903.325.000 termasuk yang dilaporkan sebelumnya senilai 227.000.000 dan masih ada lagi yang belum di laporkan.
Dari data upah yang dihimpun oleh media komodoindonesiapost.com untuk kondisi 12/1/2024 dari total 23 Suplayer yang dilaporkan oleh para pekerja baru 9 orang yang laporkan upahnya yang belum dibayar, dengan rincian sebagai berikut Venan Rp.62.000.000, Frans Man Rp. 22.700
000, Kasmir Kasi Rp. 6.
500.000, Gabriel Gamal Rp. 12.900
000, Karolus Rp. 32. 775.000, Kris Rp. 204.000.
000 [akumulasi harian operator dan jasa Sewa Eksa], Kasmir Rp. 227.000.000, Rudi Rp. 324.250.000.
Siboe Mencoba Mediasi Melalui PKN
Pada kamis, [11/1/24], Komodoindonesiapost.com mendapatkan informasi bahwa keluarga Siboe turun ke lokasi untuk mediasi dengan para pekerja yang menyegel sejulah alat berat milik PT. Ananta Perkasa.
Namun, saat dikonfirmasi kepada para pekerja, yang melakukan mediasi adalah anggota Pemantau Keuangan Negara [PKN] Manggarai Barat.
PKN Manggarai Barat adalah salah satu LSM di Manggarai Barat yang selama ini masif melakukan pengawasan terhadap penggunaan keuangan negara.
Meski diskusi yang alot, para pekerja bersih keras untuk tidak menyerahkan sejumlah alat berat yang disegel.
Hingga saat ini, upah para pekerja belum juga diberikan oleh PT. Ananta, sejumlah alat berat masih tersegel di halaman rumah salah satu pekerja.
Halaman : 1 2