Proyek Mangkrak, Petani di Lembor Merugi Hingga Belasan Ton

- Editor

Sabtu, 20 Januari 2024 - 08:03 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

“Kami juga mengalami kesulitan mengatur air untuk jalur BWK 7 Samapi 8 karena semua material proyek masih terpasang dan air sama sekali belum bisa dibuka,” terang Petrus.

Akibat tidak dilanjutkan, besi besi yang sebelumnya terpasang hingga kini menganga.

Sebagiannya dicabut oleh warga dan dibuang ke bahu jalan karena menghambat saluran.

“Ada warga yang cabut beberapa besi beton yang sudah terpasang. Mereka [warga] mencabut itu karena menghambat aliran air sehingga menyebabkan air meluap hingga ke rumah warga,” kata salah satu pegawai di kelurahan Tangge yang namanya minta dirahasiakan.

Sementara itu, Balai Pertanian kecamatan Lembor mengungkapkan belum menemukan hambatan hambatan yang akan dialami petani selama masa tanam musim ini.

Soal air itu aman-aman saja, nyatanya sebagian petani sudah mengerjakan sawahnya” tutur kepala Balai Pertanian kecamatan Lembor.

Irigasi Wae Kanta dengan Volume 7 KM. yang belum dikerjakan secara total sepanjang 2 KM. Sedangkan 5 KM nya belum tuntas dikerjakan.

Data yang dihimpun oleh komodoindonesiapost.com dari Bidang Irigasi Kecamatan Lembor, Luas lahan persawahan Lembor yang terdampak Karena irigasi sejumlah 1.240.75 Ha dengan rincian jumlah area persawahan untuk masing-masing saluran adalah BWK [Bendungan Wae Kanta] 7 luas area 411.25 Ha, BWK 8 luas area 354 Ha, BWN I luas Area 320.25 Ha dan BWN 2 ke 3 luas area 155.25 Ha.

Sedangkan saluran yang total tidak bisa dialiri air Pihak Irigasi menjelaskan BWK bagian Kanan sedangkan bagian kiri masih bisa mendapatkan air untuk dialirkan ke sawah karena masih bisa diambil dari sumber irigasi Wae Sele.

Baca Juga :   Pekerja Segel Alat Berat di Lokasi Proyek Alfian Siboe

“Kami dari bidang irigasi selama ini mengalami kesulitan untuk mengatur air di jalur yang masih direnovasi karena salurannta belum selesai dikerjakan” tutur Rofinus. Jumat, [12/1/2024].

Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen [PPK] Provinsi NTT, Agus Umbu tidak terkonfirmasi.

Agus yang dikonfirmasi sejak tanggal 12 hingga berita ini dinaikkan enggan menanggapi jurnalis komodoindonesiapost.com.

Jurnalis komodoindonesiapost.com melalui Aplikasi WA berulang kali mengirim sejumlah foto dan video kepada Agus, namun tidak digubris.

Kontraktor proyek, Alfian Siboe pun bertingkah sama.

Komodoindonesiapost.com mencoba mendatangi kantor PT. Ananta Raya Perkasa di Lembor, namun Alfian tidak berada di kantor.

Pemilik rumah yang disewakan mengatakan Alfian Siboe telah meninggalkan kantor itu pada selasa[16/1/24] malam.

Komodoindonesiapost.com mencoba mendatangi tempat penyimpanan material milil PT. Ananta itu.

Para pekerja yang ditemuai di lokasi mengungkapkan bahwa Alfian sedang di kantor.

Informasi yang dihimpun oleh komodoindonesiapost.com, PT. Ananta Raya Perkasa menerima masa perpanjangan waktu kerja selama 50 hari kerja.

Namun, perusahaan yang beralamat di kota Makasar Sulawesi Selatan ini didenda.

Sementara itu, para petani di dua kecamatan itu telah membuka saluran irigasi di lokasi proyek.

Petani di desa Kakor kecamatan Lembor Selatan meminta proyek ini dihentikan sementara hingga musim panen usai.

“Kalau mau dilanjutkan, ya tunggu kami habis panen dulu. Paling lama bulan mei,” ungkap seorang petani di desa Kakor yang meminta namanya tidak disebutkan.

Pemerintah Jual Beras Murah 5 Kg/KK

Selama pengerjaan irigasi berlangsung sejak 28 April sampai 29 Desember kecamatan Lembor dilanda kekeringan akibat renovasi irigasi yang terjadi secara serempak Wae Kanta, Wae Raho dan Wae Sele.

Baca Juga :   Aral Penertiban Aset Tanah Pemda Manggarai Barat: Warga Gugat, Ada Dugaan Tidak Tertib Administrasi

Akibatnya masyarakat mengalami kesulitan mendapatkan beras. Lebih parahnya lagi harga beras naik signifikan hingga mencapai Rp.18.000 dari harga sebelumnya Rp.10.000

Menyikapi situasi tersebut pemerintah kecamatan Lembor mengadakan kegiatan pasar penjualan beras dengan harga murah seharga Rp.11.000/kg.

Total beras yang dijual murah pada saat itu 22 ton. Beras itu bersumber dari Disperindag dan disalurkan melalui kantor Dolog.

Camat Lembor Raymundus Majar, SP melalui Sekretarisnya Adrianus F.J. Hapan lasim di panggil Adri saat ditemui media saat ditemui ini di ruang kerjanya Jumat 12/1/2024 menerangkan

“Kami selaku pemerintah kecamatan telaah mengadakan kegiatan pasar murah sebagai upaya membantu masyarat yang mengalami kekurangan beras selama pengerjaan irigasi berlangsung. Pembagian itu diberikan secara merata kepada semua desa sekecamatan Lembor dengan mekanisme pendistribusian melalui empat tempat yakni Kantor Camat sejumlah 7 ton, Desa Siru 5 ton, Desa Wae Kanta 5 ton dan Desa Pong Majok 5 ton. Masing-masing kepala Keluarga mendapat 5 kg”. Jelas Adri.

Hal itu dipertegas oleh Camat Lembor, Raimundus Majar, SP saat dikonfirmasi oleh komodoindonesiapost.com di ruang kerjanya pada Rabu, [17/1/24].

Kata Raimundus, hal itu diambil oleh pemerintah kecamatan Lembor untuk mengurangi beban masyarakat.

“Kami bersurat ke bupati Manggarai Barat dan surat kami terjawab,” ungkap Raimundus.

Sementara itu para petani di kecamatan Lembor itu mengungkapkan bahwa beras 5 kilo itu hanya untuk memenuhi kebutuhan selama 2 hari.

Komentar

Penulis : Tim komodoindonesiapost.com

Berita Terkait

Jual Beli Tempat Usaha Kampung Ujung
Kepsek SMPN 1 Kuwus Barat Diduga Lakukan Pungli, Sebut Dinas PKO Manggarai Barat Makelar Kasus
Aral Penertiban Aset Tanah Pemda Manggarai Barat: Warga Gugat, Ada Dugaan Tidak Tertib Administrasi
Yohanes Dipanggil BKPSDM Usai Kritisi Hotmix Setebal Tempe
Pata Vinsensius Minta Segera Audit PT. Ananta Raya Perkasa
Pekerja Segel Alat Berat di Lokasi Proyek Alfian Siboe
Upah Pekerja Proyek di Mabar Tidak Dibayar Oleh Kontraktor
Peran EB 1 Di Balik Hotmix Setebal “Tempe”

Berita Terkait

Jumat, 17 Mei 2024 - 07:18 WITA

Jual Beli Tempat Usaha Kampung Ujung

Sabtu, 11 Mei 2024 - 18:12 WITA

Kepsek SMPN 1 Kuwus Barat Diduga Lakukan Pungli, Sebut Dinas PKO Manggarai Barat Makelar Kasus

Sabtu, 17 Februari 2024 - 08:04 WITA

Aral Penertiban Aset Tanah Pemda Manggarai Barat: Warga Gugat, Ada Dugaan Tidak Tertib Administrasi

Sabtu, 20 Januari 2024 - 08:03 WITA

Proyek Mangkrak, Petani di Lembor Merugi Hingga Belasan Ton

Minggu, 14 Januari 2024 - 12:14 WITA

Yohanes Dipanggil BKPSDM Usai Kritisi Hotmix Setebal Tempe

Sabtu, 13 Januari 2024 - 11:03 WITA

Pata Vinsensius Minta Segera Audit PT. Ananta Raya Perkasa

Kamis, 11 Januari 2024 - 11:47 WITA

Pekerja Segel Alat Berat di Lokasi Proyek Alfian Siboe

Selasa, 9 Januari 2024 - 17:44 WITA

Upah Pekerja Proyek di Mabar Tidak Dibayar Oleh Kontraktor

Berita Terbaru

Tangkapan layar Kades Manong, Marianus S. Karim saat memosting foto poster Edi Weng

Daerah

Kades Manong Diduga Kampanyekan Edi Weng di Facebook

Kamis, 4 Jul 2024 - 17:51 WITA