Marak Mafia Tanah, Benny Harman Minta Wartawan di Labuan Bajo Lakukan Investigasi

- Editor

Senin, 18 Maret 2024 - 22:19 WITA

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman saat menggelar Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara di Labuan Bajo. (Foto: Remigius Nahal/Komodoindonesiapost.com)

Anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman saat menggelar Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara di Labuan Bajo. (Foto: Remigius Nahal/Komodoindonesiapost.com)

Untuk diketahui, dalam dalam kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara yang dihadiri para wartawan di Manggarai Barat Benny K Harman meyoroti masalah mafia tanah yang kerap terjadi di Labuan Bajo.

Ia mengaku, telah banyak menerima informasi terkait kasus-kasus mafia tanah di Labuan Bajo.

Sebagai Ketua Fraksi Partai Demokrat MPR RI dan yang dipercayakan oleh Presiden Jokowi untuk menjadi Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), adalah Ketua DPP Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, dirinya merasa memiliki tanggung jawab yang besar untuk melindungi kepentingan masyarakat di Labuan Bajo dan NTT secara umum.

Baca Juga :   Maju Pilkada, Marsel Jeramun Ingin Membuka Jalan Baru Bagi Kebaikan Manggarai Barat

“Mafia tanah melibatkan oknum-oknum di BPN, oknum di aparat penegak hukum, bahkan aparat desa. Oleh karena itu, diperlukan perhatian ekstra dari pemerintah untuk sungguh-sungguh memberantas dan memerangi mafia tanah ini,” kata Benny Harman

Baca Juga :   Dios Mbego Diduga "Rampok" Lahan Milik Warga Translok

Tanpa penanganan serius, terhadap mafia tanah, ungkap Benny Harman, sulit bagi pemerintah untuk meyakinkan investor datang dan berinvestasi di Labuan Bajo.

 

Komentar

Penulis : Remigius Nahal

Berita Terkait

Warga Matim Desak Kejari Manggarai Usut Kasus Dugaan Korupsi Dana Covid
Saksi Tergugat Akui Haji Ramang dan Syair Ikut Turun ke Lokasi dan Telah Serahkan Warkah Asli ke BPN Mabar
BREAKING NEWS: Kejari Mabar Tahan 5 Orang Tersangka Dalam Kasus Dugaan Korupsi Pembangunan Sarpras Pramuka di Mbuhung
Mantan Kabag Hukum: Pemerintah tidak mengangkat Haji Ramang Ishaka sebagai fungsionaris adat, Bona: Belum Ditemukan Produk Hukumnya
Upaya Haji Ramang Menolak Diwawancara dan Enggan Mengklarifikasi Ihwal Dugaan Keterlibatannya Dalam Kasus Tanah Keranga
Perlawanan Publik Atas Arogansi Ramang dan Syair dengan Menggugat Jabatan Fungsionaris Adat
Jabatan Fungsionaris Adat Haji Ramang Ishaka dan Muhamad Syair Menuai Penolakan Dari Sejumlah Tokoh dan Praktisi Hukum
Tua Golo Wae Kesambi Sebut Haji Ramang Ishaka Bukan Ahli Waris Dalu dan Tidak Berhak Untuk Menata Tanah

Berita Terkait

Jumat, 28 Juni 2024 - 15:32 WITA

Warga Matim Desak Kejari Manggarai Usut Kasus Dugaan Korupsi Dana Covid

Jumat, 28 Juni 2024 - 09:30 WITA

Saksi Tergugat Akui Haji Ramang dan Syair Ikut Turun ke Lokasi dan Telah Serahkan Warkah Asli ke BPN Mabar

Senin, 24 Juni 2024 - 13:01 WITA

Mantan Kabag Hukum: Pemerintah tidak mengangkat Haji Ramang Ishaka sebagai fungsionaris adat, Bona: Belum Ditemukan Produk Hukumnya

Sabtu, 22 Juni 2024 - 22:08 WITA

Upaya Haji Ramang Menolak Diwawancara dan Enggan Mengklarifikasi Ihwal Dugaan Keterlibatannya Dalam Kasus Tanah Keranga

Kamis, 20 Juni 2024 - 10:12 WITA

Perlawanan Publik Atas Arogansi Ramang dan Syair dengan Menggugat Jabatan Fungsionaris Adat

Rabu, 19 Juni 2024 - 07:25 WITA

Jabatan Fungsionaris Adat Haji Ramang Ishaka dan Muhamad Syair Menuai Penolakan Dari Sejumlah Tokoh dan Praktisi Hukum

Sabtu, 15 Juni 2024 - 16:41 WITA

Tua Golo Wae Kesambi Sebut Haji Ramang Ishaka Bukan Ahli Waris Dalu dan Tidak Berhak Untuk Menata Tanah

Sabtu, 15 Juni 2024 - 15:34 WITA

Hotel St. Regis Labuan Bajo Berdiri di Atas Tanah Sengketa yang Diduga Milik Yayasan Pemda Manggarai

Berita Terbaru

Tangkapan layar Kades Manong, Marianus S. Karim saat memosting foto poster Edi Weng

Daerah

Kades Manong Diduga Kampanyekan Edi Weng di Facebook

Kamis, 4 Jul 2024 - 17:51 WITA